63

44.2K 2.2K 59
                                    

Hallo para readers ku tersayang 😘

Maaf baru bisa update, karena selain dari faktor yang aku curhatin di Note 4, aku juga lgi sibuk-sibuknya.

Ku harap part 63 ini bisa mengobati rasa rindu kalian yang sudah nunggu lama ya.

Dan maaf, jika part ini masih belum sesuai dengan harapan kalian.

Thor minta vote 1000-nya ya. Wkwk meskipun gak pernah nyampe 😅😅

Selamat membaca.

***

"Pagi sayang." Sapa Reyhan, lalu mengecup pipi Nina yang masih dalam pelukannya.

Namun seperti biasa, sapaan itu hanya di balas dengan malas. "Hhmm." Gumamnya masih setengah sadar dari tidur lelapnya.

"Bangun, nanti telat." Bisik Reyhan. Bukan bisikan sembarangan, namun bisikkan menggoda.

"Aku ngantuk, yang." Balas Nina memperotes, ketika merasakan kecupan hangat di lehernya.

Reyhan menyeringai. "Mau bangun atau aku makan?" Ancamnya. Karena Nina tak kunjung bangun dan bersiap untuk kesekolah.

Dengan cepat Nina mendorong tubuh Reyhan untuk menjauh. "Iya, iya." Balasnya kesal. Lalu dengan cepat pula ia menegakkan tubuhnya. Duduk dengan posisi prustasi, karena kedua tangan menyangga kepalanya. Dan itu sangat terlihat lucu di mata Reyhan.

Dengan rasa gemas, Reyhan ikut menegakkan tubuhnya. Lalu mendekatkan tubuhnya pada Nina. Dan mengecup bahu telanjang gadis itu.

"Hari ini aku akan berangkat ke London." Terangnya ragu-ragu.

Dan ketika ucapan Reyhan masuk kedalam telinga Nina, tanpa menunggu lama Nina menoleh dengan cepat. Bahkan langsung memasang tatapan tajamnya.

"Becanda kan?" Tanyanya tidak percaya. Karena ucapan Reyhan sangat mendadak.

Reyhan tersenyum. mencoba bersikap tenang agar wanitanya itu juga tenang.

Namun, Nina yang memahami arti senyum sang suami sontak merasa kesal. "Kok ngasi tahunya sekarang sih." Ucapnya sarkastik. Gadis itu benar-benar tidak terima.

Reyhan menyesal. Benar-benar menyesal. Apalagi begitu melihat respon yang dikeluarkan Nina.

Laki-laki itu menghela nafas pelan. "Aku juga baru tahu semalam, waktu pulang dinner." Terangnya.

"Iiii gak ach." Bantah Nina. Kali ini Nina harus egois. Ia tidak akan mengizinkan Reyhan pergi. Apalagi keberangkatan Reyhan yang sangat mendadak.

"Kok gitu?" Balas Reyhan tidak terima.

Nina kembali merebahkan tubuhnya. Menarik selimut hingga menutup seluruh tubuhnya.

"Sayang." Panggil Reyhan.

"Berapa hari?" Tanya Nina dari dalam selimut. Ia masih enggan untuk melihat Reyhan.

"Kurang lebih tiga hari." Balasnya. Tetapi balasan itu sukses membuat Nina menegakkan tubuhnya lagi.

Nina kembali menatap Reyhan. "Lama." Rajuknya. "Terus selama tiga hari yang jagain aku siapa?" sambungnya mencari-cari alasan.

"Selama aku pergi, kamu akan tinggal dirumah papa." Ucap Reyhan memberi solusi.

Nina mendengus. "Terserahlah." Sahutnya malas dan pasrah.

Dengan otak badungnya, Nina perlahan mulai mengambil-ngambil sebuah kesimpulan. Jadi karena Reyhan akan pergi, itu sebabnya laki-laki itu meminta bercinta dengannya semalam.

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang