72

42.1K 2K 111
                                    

🎵 Killabyte ~ Wicked Ways 🎵

Ada yang masih kangen??

Duh, kayaknya gak ada ya 😢

Yeeey, part sebelumnya votenya nyampe 1k 😍

Part ini harus 1k lagi ya 😆

Maaf kalau part ini gak sesuai dengan harapan kalian.

Selamat membaca.

***

Baru saja Reyhan memarkirkan mobil di pekarangan kediaman Diandra, Nina dengan cepat melesat keluar dan meninggalkan Reyhan yang masih duduk dan akan mematikan mesin mobilnya.

"Sayang pelan-pelan." Teriak Reyhan ketika melihat Nina sudah berlari menjauhi mobil dengan tergesa-gesa.

Tetapi sepertinya teriakan Reyhan percuma saja, disaat Nina tak mengindahkannya. Bahkan gadis itu semakin mempercepat geraknya.

"ANIN, JANGAN LARI-LARI KAYAK GITU!." Sekali lagi Reyhan menasehati. Ia itu terlalu khawatir dengan sang istri, mengingat Nina yang saat ini sedang mengandung.

Namun yang Reyhan tidak ketahui yaitu, sebenarnya Nina berlarian dan tidak menghiraukannya itu dikarena sejak tadi Nina sedang menahan kencingnya.

Dan begitu mereka sudah sampai dirumah, dengan kekuatan penuh Nina berlari menuju kamar mandi agar tidak mengompol di jalan.

"Nina mana, ma?" Tanya Reyhan kepada Yanti yang sedang asik menonton sinetron pavoritnya, disaat ia tidak menemukan keberadaan Nina di ruang keluarga.

Yanti yang terlihat khusuk menatap layar TV terpaksa menoleh kearah Reyhan yang baru saja datang dan mengganggunya. "Bukannya kamu mau pergi jemput?" Sahut Yanti sedikit bingung, dengan sebelah alis terangkat keatas.

"Iya ma, tapi tadi Anin duluan masuk rumah." Jawab Reyhan, mencoba menjelaskan bahwa Nina hilang didalam rumah.

Ucapan Reyhan semakin membuat wanita itu bingung. Bahkan Yanti pun sempat celingak celinguk mencari keberadaan Nina. "Mama dari tadi disini tapi gak lihat Nina lewat." Paparnya menerangkan.

Menyadari sang mama juga tidak mengetahui keberadaan sang istri, Reyhan pun kembali mencari. "Sayang!" Teriaknya, berharap Nina kali ini menyahuti.

"Iya aku disini, yang." Sahut Nina dengan suara tenang. "Gak usah teriak-teriak gitu ih." Sambungnya menegur aksi teriak Reyhan.

Begitu telinganya menangkap suara yang sejak tadi dicarinya, dengan cepat Reyhan dan Yanti menoleh kearah Nina. "Kamu habis dari mana sih, yang?" Cecar Reyhan ketika melihat Nina melangkah menghampirinya.

"Habis pipis." Balasnya singkat dengan wajah polosnya.

Dan membuat Reyhan tersenyum gemas. "Kalau kebelet banget, kenapa gak minta toilet umum aja tadi."

Mendengar apa yang Reyhan sampaikan, membuat Nina menyengir. "Gak kepikiran." Jawabnya. Karena memang sejak diperjalanan pulang kerumah, Nina hanya fokus memikirkan toilet rumah.

"Ngobrolnya duduk napa, nak. Leher mama pegel nih nengok keatas terus." Gerutu Yanti yang sedari tadi mendongak menatap keduanya.

Lalu sesuai dengan permintaan sang mama, Reyhan pun menuntun Nina untuk duduk disebelahnya.

"Papa mana ma?" Tanya Reyhan, mencari keberadaan Rudi, papanya.

"Papa ada meeting sama Reno diruang kerjanya." Jelas Yanti dan kembali fokus menatap layar TV yang sebelumnya terganggu oleh kedatangan Reyhan.

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang