Muncul lagi 😊
Sejak beberapa hari vakum karena tangan keseleo dan belajar untuk persiapan ujian, aku di landa galau 😅
Rasanya galau berat kalau gak nulis dan berimajinasi 😅 jadi walaupun tangan masih keseleo gini, aku paksain buat nulis 😂
1 ujian sudah berlalu, masih ada tinggal 1 ujian lagi, jadi kalau aku lama update harus dimaklumi ya, karena aku harus belajar 😊
Mina vote 1000-nya lagi ya.
Dan maaf kalau part ini gak sesuai harapan kalian.
Selamat membaca.
***
Nina kembali bersama Anggun, yang sebelumnya sempat ia pergoki sedang berciuman dengan Juna.
Kedua wanita berbeda usia itu berjalan menuju tempat duduk yang sebelumnya mereka tempati. Anggun yang duduk didekat Reyhan, sedangkan Nina yang duduk dideretan para siswa.
"Anin, sudah ke toiletnya?" Terdengar suara seorang laki-laki bertanya kepada Nina.
Nina yang tahu betul jenis suara itu milik siapa, lantas menoleh. "Sudah, pak." Balas gadis cantik itu dengan sikap yang disopan-sopankan, karena banyak para guru yang juga ikut hadir membesuk Reyhan.
Akibat merasa bosan mendengar obrolan-obrolan yang dilontarkan para penjenguk kepada Reyhan, Nina memutuskan untuk merenggangkan ototnya dengan beralasan ingin ke toilet. Bahkan sebelumnya gadis itu sempat melakukan acting yang luar biasa, karena sempat berpura-pura bertanya dimana letak toilet.
"Ini namanya siapa?" Lagi-lagi sebuah pertanyaan terdengar ketika Nina akan kembali duduk. "Kok cantik banget." Pujinya.
Blush.
Nina yang belum siap dengan pujian tadi merasa mulai melayang tinggi. Bahkan dalam seketika, Nina kini menjadi pusat perhatian semua orang. 'Mama ngapain sih goda kayak gitu.' Gerutunya dalam hati.
Benar! Yanti lah yang mengeluarkan pujian untuk Nina sebelumnya. Entah apa maksud dan tujuan wanita itu, bisa-bisanya ia menggoga Nina didepan banyak orang.
Tak masalah Nina digoda hanya didepan teman-temannya, tetapi jika didepan para gurunya juga bagaimana?.
Reyhan yang mendengar perkataan sang mama pun kini tersenyum. Bahkan Reyhan juga berfikiran ingin ikut mengisengi Nina.
"Namanya Anin, ma. Salah satu siswi nakal disekolah." Terang Reyhan dengan lantangnya.
"Kayaknya gak mungkin, mukanya saja gak menggambarkan kalau dia anak nakal. Malahan mukanya polos banget." Sanggah Yanti. Menolak jika menantunya dikatai nakal.
Mendengar apa yang Yanti ucapkan, senyum sinis Nina yang sempat tergambar akibat ulah Reyhan kini kembali cerah. 'Mama the best.' Soraknya dalam hati.
Namun ternyata senyum cerah itu tidak bertahan lama, disaat buk Cinta ikut bersuara. "Ibu salah, dia itu murid perempuan yang paling nakal dan sering buat onar disekolah." Sahut Cinta menegaskan. Sepertinya wanita itu benar-benar sudah mengibarkan bendera anti Nina.
Yanti yang mendengar menantunya dikatai begitu mulai geram. Ia tidak terima jika ada yang berkata jelek tentang menantunya. "Itu bukan kenakalan, tapi itu hiperaktif. Jadi gak masalah jika anak seumurannya melakukan hal-hal menantang seperti itu." Bela Yanti. Dan menolak apa yang diucapkan Cinta sebelumnya.
"Kelihatannya bu Cinta dendam banget sama lo, Nin." Bisik Amel kepada Nina yang berada di sampingnya.
"Kelihatannya gitu, Mel." Balas Nina dengan bisikan pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan