Terimakasih yang udah nyempatin diri buat baca + kasi vote-nya.
Jangan bosen nungguin kelanjutan part berikutnya.
Yuk sebelum dibaca, klik VOTE-nya dulu yang banyak ya.
Selamat membaca.
***
Perlu usaha lebih untuk membujuk Reyhan agar mengizinkannya pergi menonton Dava bermain futsal. Reyhan melangkah keluar dari kamar karena merasa jengkel mendengar Nina merengek-rengek.
Nina mengekori langkah Reyhan dari belakang "Sayang, aku mohon."
"Sekali gak tetap gak." Tegas Reyhan sembari menuruni anak tangga.
Nina pun tak mudah menyerah. "Aku udah janji sama Dava bakalan nontonin dia main futsal."
"Kamu lebih milih Dava atau aku?"
"Kamu." Ucapan Nina sukses membuat Reyhan memberhentikan langkahnya.
Reyhan membalik tubuhnya menghadap Nina. "Kalau kamu lebih milih aku, kamu dengerin omongan aku."
"Tapi aku udah janji." Nina memasang wajah sendunya.
"Aku gak perduli Anin. Yang aku perdulikan kamu harus turutin perintah aku." Balas Reyhan dengan penuh penekanan.
"Sekali aja please."
Tingkah Nina membuat Reyhan geram. Bagaimana tidak. Nina memohon-mohon sambil menangkupkan tangannya didepan dagunya lengkap dengan raut wajah memelasnya.
Reyhan menarik nafas dan menghembuskannya pelan. Ia tidak ingin berdebat lama-lama dengan Nina. Reyhan melangkah mendekati Nina. Mengecup singkat kening Nina "Aku berangkat kekampus dulu." Ucapnya. Lalu Reyhan berjalan meninggalkan Nina.
Ternyata Reyhan sama sekali tidah bisa digoyahkan.
Nina menatap sendu belakang tubuh suaminya itu yang perlahan menghilang dibalik pintu.
"Aaaaakkkk." Teriaknya kesal. "Apa yang harus Nina lakukan ya Allah." Ucapnya. Kemudian ia mendengus sebal.
**
"Nin lo dimana?"
"Gue...gue dirumah, Mel."
"Lo jadi ikutan nonton Dava lomba futsal kan?"
"Gimana ya? Kayaknya gue gak bisa deh."
"Lah kok gitu sih Nin? Dava dari tadi nanyain lo terus nih."
"Hallo Nin, lo kok belum datang sih." Kali ini Dava yang berbicara.
"Gue gak bisa kesana Dav."
"Pokoknya lo harus datang Nin." Dava mencoba memaksa.
"Dav, sorry." Terdengar sedikit nada menyesal dari bibir Nina.
"Kalau lo gak datang, sekarang juga gue jemput lo kerumah." Dava benar-benar memaksa.
"Gak usah Dav." Dengan cepat Nina menolak.
"Kalau gitu lo harus datang. Gue tunggu lo disini." Putusnya.
"Gue usahain deh."
"Harus Nin."
"Iya iya. Maksa banget." Nina dibuat kesal oleh paksaan Dava.
Sebelum memutuskan panggilan, ia mendengar suara Dava yang tertawa gembira dari sebrang telpon.
**
Baiklah. Ini pertama kali Nina melanggar ucapan Reyhan. Mau tidak mau ia terpaksa tidak menuruti perintah suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Husband (Revisi)
Romance# 5 in Romance - 12 Mei 2018 (Private 76 sampai End) Aku mencintainya sangat mencintainya namun lelaki itu adalah guruku sendiri ~ Nina Entah mengapa, perlahan aku mulai mencintainya. Aku mencintai Istriku yang juga adalah muridku sendiri ~ Reyhan