33

51.8K 2K 77
                                    

Selamat bermalam minggu. Masih adakah yang pantengin MTMH?

Sesuai janji aku, aku updatenya malam minggu ya walaupun Cuma satu part gpp ya.

Yuk klik VOTE-nya dulu sebelum dibaca.

Selamat membaca.


***

Reyhan Nampak sedang asik berbincang-bincang dengan sahabat-sahabatnya yang juga hadir. Dari pandangan Nina, Reyhan tampak berbeda jika sudah bersama teman-temannya. Kadang Nina iri, ia pingin Reyhan juga bisa bersikap seperti itu kepadanya.

Nina menyunggingkan senyum ketika Reyhan sesekali melirik kearahnya. Reyhan sebenarnya tidak tega jika harus membiarkannya sendiri, namun karena desakan Nina, ia akhirnya mengiyakan. Nina tidak ingin jika kehadirannya membuat Reyhan tidak bebas, maka dari itu Nina memaksa Reyhan agar tidak terlalu memikirkannya.

"Jus melon untuk gadis yang terlihat sangat manis."

Nina refleks menoleh kearah jus melon yang kini menggantung disampingnya. Setelah menatap jus melon, Nina beralih mendongak menatap siapa yang sedang memberikannya itu.

Seorang laki-laki dengan kaos berwarna abu-abu dilapisi jas berwarna putih dengan celana jeans putih dan dengan jambul khas anak mudanya.

"Dava." Panggilnya dengan senyum mengembang.

Dava membalas senyum Nina lalu mendudukkan dirinya disamping kursi Nina.

"Sendirian aja lo?"

"Menurut lo?" bukannya menjawab, Nina malah bertanya kembali.

"Nin, kalau gue Tanya itu ya dijawablah jangan malah Tanya balik."

"Emang menurut pandangan lo dari tadi gue duduk sama siapa?" lagi-lagi ia melontarkan sebuah pertanyaan.

"Sama gue."

Nina mendengus tidak ingin melanjutkan perdebatan. "Lo ngapain disini?"

"Gue? Makan gratis." Jawabnya acuh lalu terkekeh geli.

"Kampret! Gue seriusan curut." Protes Nina.

"Kampret-kampret tapi ganteng kan?" Dava menggoda Nina.

Nina memincingkan matanya "Ganteng, kalau udah kecebur empang."

"Sialan." Umpatnya tidak terima.

"Lo kesini sama siapa?" Tanya Nina.

"Gue....." Dava berfikir sejenak "Gue kesini sama –"

"Yang jelas bukan cewek." Nina dengan cepat memotong ucapan Dava.

"Emang kenapa kalau gue kesini sama cewek? Jealous lo?" tebaknya sok-soakan.

"Gue jealous? Gak la ya u." jawabnya malas.

"Terus?"

"Gak mungkin juga lo kesini sama cewek, lo kan jones." Ejeknya.

"Wah wah ngeremehin lo. Suka, baru tau rasa."

"Gak akan....." balasnya enteng sambil mengipas-ngipaskan tangan didepan wajahnya.

"Mau taruhan?" tantang Dava.

"Apa?"

"Dalam waktu satu bulan, lo pasti suka sama gue." Ucapnya pede.

"Yakin banget lo."

My Teacher My Husband (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang