Part 3

2.1K 66 0
                                    

"Sesuatu yang lo benci itu,mungkin sesuatu yang nanti lo suka
____________________________________


Liana,Aliya,dan Bela kini telah duduk manis di kantin sekolah.Keadaan kantin sangat ramai karena bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Lo mau pesen apa Na,biar gue pesenin sekalian".Aliya mulai bangkit dari duduknya.

"Samain aja sama lo deh Al".

Aliya membalas dengan satu anggukan kepala yang menandakan bahwa dia mengerti.

Kaki Aliya sudah berjalan beberapa langkah,tapi terdengar deheman dari seseorang yang duduk disamping Liana,hal itu membuat Aliya menoleh kearah sumber suara.

"Disini masih ada orang kali".Bela yang sedari tadi hanya menatap handponenya mulai menatap wajah Aliya geram.

"Gue kira lo patung bukan manusia".Aliya menatap Bela dengan sebuah senyum kecil.

"Anjir lo Al,cantik dan gede kaya gini kaya patung.Helloo".

"What,cantik.Cantik menurut Jojo kali".Bela yang sedari tadi senyum lebar,kini mulai menciutkan senyum berganti dengan bibir yang manyun.

Kali ini tawa Aliya tak tertahankan lagi melihat perubahan ekspresi Bela.Sedangkan Liana tak menatap mereka,dia hanya mendengar perdebatan antara sahabatnya itu.

Jojo sendiri adalah seorang cowo yang suka kepada Bela sejak kelas X.Jojo berkacamata dan memakai seragam seperti jojon,bisa di pikirkan sendiri kan bagaimana si jojo itu.Tentu Bela tak tertarik sama sekali terhadap Jojo,sering kali Bela lari menjauhinya karena tak ingin bertemu dengan cowo itu.

"Bukan Jojo,tapi Aldi,Aldi.inget itu".Intonasi yang di berikan Bela sangat jelas saat menyebut nama Aldi,tapi itu membuat Aliya semakin menertawakannya.

"Bisa diem gak sih kalian.Mood gue lagi buruk,gue juga laper.Apa kalian mau jadi makan siang gue?".Liana yang sedari tadi diam kini mulai bersuara karena merasa terganggu,terlebih setelah mendengar kata ALDI.

Mata Bela mulai melebar mulutnya juga terbuka,membentuk huruf O.

"Ya udah gue yang mesen deh.Jangan makan gue ya Na,gue masih mau hidup buat Aldi".Bela langsung berdiri dari tempatnya dan berlalu begitu saja.Aliya yang tadi berdiri langsung menuju ke tempat duduknya,sambil memasang wajah aneh terhadap perilaku Bela.

Liana hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat perilaku Bela dan melihatnya mulai menjauh.

"Sebenarnya tuh anak waras gak sih.Pd gila kalo masalah Aldi".

"Mungkin gak waras,sama kaya lo".Tatapan Liana menuju ke arah mata Aliya dengan mengembangkan senyuman kecil khasnya.

"Lo bilang apa Na,awas lo ya".Aliya mengangkat tangannya dan mulai mengelitiki pinggang Liana.

"Apaan sih Al,lepas gak".Liana mulai merasa geli di bagian pinggangnya,sontak Liana bangkit dari kursinya dan berusaha melepaskan tangan Aliya sambil berlari kecil ke arah belakang.

"Aawww".Suara Liana terdengar ketika dia berhasil lolos dari Aliya namun kaki kanan Liana menginjak tali sepatu kirinya yang ternyata terlepas.

Tubuh Liana mulai kehilangan keseimbangan,dan disaat tubuhnya hampir terjatuh,Liana merasa ada sebuah tangan besar yang menopang tubuhnya.

"Iihh kenapa dia mau nangkep tuh anak sihh".Tiba-tiba terdengar gerutu seorang cewe yang melihat secara live kejadian ini.

"Iya,siapa lagi tuh cewe.Genit deh".

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang