Part 36

837 39 0
                                    

Jujur ini part yang aku tunggu-tunggu loh,waktu nulis juga penginnya teriak sendiri,hahah...

Semoga suka yah.Dan aku harap banyak votenya kali ini.
______________________________

Kelas Liana terasa sepi saat ini,bagaimana tidak jika kebanyakan siswanya memilih menghabiskan waktu dikantin atau dilapangan sekedar bermain basket atau yang lainnya.

Ini terjadi karna para guru menggadakan rapat untuk membahas ulang tahun sekolah yang akan dilangsungkan sebentar lagi.Akibat dari ini,seluruh kelas tidak melakukan kegiatan pembelajaran atau free class.
   
Liana dan baik OSIS lama maupun OSIS baru juga disibukan rapat dari beberapa hari yang lalu sampai hari h-nya.

Untuk kali ini Liana tak terlalu disibukan dengan rapat sehingga Liana bisa menikmati membaca novel dan mendengarkan lagu kesukaannya lewat earphone.

Lagu terus bersenandung dikedua telinga Liana,sedangkan sahabatnya memilih kekantin untuk mengisi perutnya.

Disaat Liana tengah menikmati waktu luangnya,dia merasa ada yang menarik-narik earphonenya.

Liana melirik sosok itu setelah melepas earphonenya untuk menggantung dilehernya,"apaan sih Tam,gak usah ganggu gue".

Tama tersenyum tak jelas kearah Liana."Lo gila Tam?".Tanya Liana

Tama berdecak sebal atas ucapan Liana itu."Enak aja lo ngomong".

Liana berusaha tak memperdulikan Tama dan membaca novelnya kembali."Abisnya senyum-senyum gak jelas lo".

"Ikut gue yuk!".

Bola mata Liana berputar malas menghadapi satu makluk ini."Kemana sih?kalo lo mau ganggu orang,ganggu pacar lo sanah".Usir Liana.

"Jahat lo yah,padahal gue lagi baik nih sama lo".Gerutu Tama yang mulai kesal.

"Ya elo punya pacar tapi gangguin gue".

"Udah lah mau gak nih,nyesel kalo gak mau ikut gue loh".

"Bodo".Jawab Liana tanpa menatap Tama.

"Ih Na,gue serius ini".

Bukannya menjawab Tama,Liana justru tak memperdulikannya lagi dengan cara memasang earphonenya kembali dikedua telinganya..

Tama dibuat kesal oleh tingkah Liana,jadi tanpa pikir panjang Tama menarik tangan Liana untuk mengikutinya.

Liana merontak untuk dilepaskan namun Tama tetep kekeh terhadap pilihannya.Liana hanya bisa mendengus sebal dan akhirnya meletakan novel dan earphonenya dikolong meja sebelum Tama menariknya lebih jauh.

"Ih Tam,kenapa lo maksa gue sih.Lepasin gak".Teriak Liana,bodo amat kepada setiap orang yang dilaluinya tengah memandang mereka.

"Aduh Na,lo jangan banyak protes dong.Nanti lo juga bahagia kalo nurut sama gue".

"Bahagia kepalamu,lepasin Tam".Liana tak menyerah mencoba melepaskan cekalan Tama ditangannya.

Liana berhenti menggeluh ketika matanya tertuju kelapangan yang berada di bawah sana.

"Tam kok pada ngumpul dilapangan sih,gue ketinggalan apaan?".Tanya Liana yang terus melangkah menggikuti Tama.

"Udah Na,lo nanti bakalan tau sendiri.Makannya lo ikut gue".

"Loh kenapa malah naik keatas sih,bukannya mereka pada dibawah,kenapa kita keatas Tam?".Tanya Liana lagi karena merasa ada yang aneh kali ini.Bukannya Tama menariknya  kelapangan justru dia menariknya kelantai tiga.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang