Part 49

733 33 0
                                    

Jam istirahat kini Liana duduk sendiri di rooftop sekolah,pikirannya masih mengarah pada ucapan Maurin kemarin malam.Liana setengah percaya dan setengah tidak percaya akan cerita Maurin.

"Gue haru lakuin apa sekarang,gue butuh bukti kuat".Liana berucap dalam hatinya.

"Ehh".Tubuh Liana terlonjak kaget saat ada tangan kekar yang memeluknya dari samping.

"Kenapa ada disini sendirian,hem?".

"Lagi malas ke kantin jadi kesini aja".

Aldi mengangguk,dia memang sempat mencari Liana setelah selesai latihan basket tapi dia tidak menemukan keberadaannya bahkan sahabat Liana juga tidak tau keberadaan Liana.Setelah Aldi mencoba mencari Liana di rooftop ternyata memang benar Liana ada disini.

"Aku nyariin kamu dari tadi".

Liana menoleh kesamping,dia meringis merasa menyesal."Maaf aku gak bilang sama kamu".

Liana menaikan sebelah alisnya ketika melihat Aldi tersenyum manis kearahnya bukannya dia marah atau yang lainnya."Gak papa kok,yang penting kamu baik-baik aja".

Mendengar ucapan Aldi,Liana tersenyum dan ikut memeluk Aldi dari arah samping.

"Al".Suara Liana yang memanggil Aldi terdengar tidak yakin karena Liana memang sudah merasa tidak enak jika harus membicarakan masalah kemarin malam saat ini juga.

Aldi mengusap-usap lembut puncak kepala Liana membuat Liana merasa nyaman dan juga tenang."Apa,sayang?".

Digigitnya bibir bawah Liana,dia benar-benar gugup kali ini."Emm,aku boleh kasih saran gak?".

Aldi sempat terkejut namun dia mencoba kembali biasa saja dan menganggukan kepalanya tanpa memperhentikan usapan pada kepala Liana.

"Apa ka-kamu gak mau dengerin penjelasan Maurin dulu?".Tanyanya ragu-ragu.

Mata Liana terpejam merasakan tangan kekar Aldi tidak lagi mengusap rambutnya."Kenapa kamu bahas masalah ini?".

Liana meringis mendengar nada dingin dari Aldi."Itu,emm aku cuma gak mau jika ternyata kamu hanya salah paham".

Aldi geleng-geleng kepada mendengar ucapan Liana kali ini,dia tidak menyangka Liana berpikir sampai kesini."Kamu sendiri yang terluka saat liat masa lalu aku kembali,dan sekarang kamu mau aku cari tau kebenarannya setelah aku sendiri gak peduli itu kesalah pahaman atau bukan?".

Liana menggeleng,ditatapnya Aldi yang tidak menatapnya membuat Liana meraih dagu lelaki itu untuk menatapnya.

"Aku tau itu Al,tapi aku cuma mau kamu berdamai sama masa lalu".

"Jangan bahas ini lagi".Ucap Aldi tegas.

"Tapi_".

"Jangan membantah sayang".

Liana yang mendengar itu memilih diam saja."Aku akan cari tau sendiri Al".

***

Aldi sudah siap dengan kaos basketnya.Hari ini memang diadakan ekstra basket membuat sore ini Aldi belum pulang dari sekolahnya.

Aldi membuka lokernya dan memasukan sebotol minuman dan handuk disana,kemudian dia segera menguncinya kembali.

"Al".

Aldi menoleh,melihat Tama yang berlari kearahnya."Kenapa?".

"Itu,tadi Liana titip pesen katanya gak bisa nemenin lo latihan.Bela pingsan tiba-tiba jadi para cewek-cewek dan kak Hima bawa Bela kerumah sakit".Jawab Tama dengan napas yang memburu.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang