Part 41

862 33 0
                                    

2 minggu kemudian,pukul 7:30 p.m

Acara bazar kemarin berlangsung sesuai rencana,tidak ada kendala yang serius.

Kelas Liana juga mengusung teman yang menarik tak kalah dengan kelas lainnya.Banyak masyarakat yang antusia dengan acara itu,terbukti dari banyaknya masyarakat yang membeli setelah brosur acara bazar tahun ini disebar untuk masyarakat sekitar satu minggu sebelum acara.

Malam ini adalah puncak ulang tahun sekolah yang hanya dihadiri oleh siswa dan para guru.Keputusan kepala sekolah menggenai ide-ide dari Osis ternyata diterima dan itu membuat Liana selalu was-was sampai sekarang.

Kesibukan OSIS dalam acara ini memang berat dan memakan waktu para anggotanya,terutama Liana juga.Liana bahkan tak ada waktu banyak untuk bertemu dengan Aldi,peluang besar bertemu disaat berangkat sekolah.

Aldi memaklumi hal itu,dan dia tak mempermasalahkannya.Tadi Liana juga berangkat bersama dengan Aldi keacara ini.Acara ini diadakan di sekolah seperti saat bazar kemarin ,halaman yang digunakan juga sudah dihias sedemikian rupa dengan panggung berada diujung sebelah barat.

Liana memakai gaun berwarna putih selutut sedangkan Aldi dia memakai kemeja putih dan celana jeans semata kaki berwarna hitam menyesuaikan pakaian Liana.

"Al aku kumpul sama Osis lainnya yah".

Mata Aldi beralih menatap Liana.Dia mengacak pelan rambut Liana."Iya".

Bibir Liana membentuk kerucut,sebal atas perilaku Aldi yang membuat rambutnya yang tergurai rapi sedikit berantakan."Aldi berantakan rambut aku jadinya".

Aldi terkekeh kemudian memperbaiki tatanan rambut Liana seadanya."Udah aku rapiin lagi tuh".

Liana tak menjawat Aldi,dia justru menggandeng Aliya dan Tiara yang sedang asik bercerita dengan sahabat Aldi."Ayo".

Aliya dan Tiara hanya mendengus kesal tapi tetap menggikuti Liana juga daripada mereka diteriaki oleh ketua Osis,mending ditarik aja sama Liana.

"Masih aja sibuk".Guman Aldi yang didengar oleh sahabatnya.

Tama menepuk bahu Aldi."Sama gue juga ditinggalin terus".Mata Tama menatap Tiara yang kian menjauh.

***

Pembukaan acara ini sudah dilakukan dengan pidato singkat kepala sekolah.Beberapa pengisi acara juga sudah tampil dengan sanggat baik.Sekarang giliran ide buruk Liana yang disetujui akan segera dilakukan.

Jujur Liana gerogi sendiri dengan komat kamit tak jelas.

"Lo grogi Na?".Pertanyaan bodoh macam apa yang diutarakan oleh Aliya kepada Liana.

"Ini gara-gara kalian sih".

"Loh kok kita,kan lo yang ngasih ide terbaik itu".Komentar Tiara atas ucapan Liana.

Liana memang tau apa yang diucapkan Tiara itu benar adanya,namun Liana tetap kesal sendiri sampai sebelah kakinya yang memakai high hells di hentakan kelantai."Kenapa harus gue yang ikut kompetisi itu juga?".

"Karna cocok".Dengan serempak Aliya dan Tiara menjawab dan disusul dengan gelak tawa mereka.

"Sialan".Gerutu Liana.

"Selamat malam semuanya,masih semangat gak nih malam ini".Suara dari MC yang tak lain adalah Gio mendominasi halaman sekolah.

Serempak seluruh siswa menjawab."Masih".

"Oke seperti tahun yang sebelumnya pasti ada dansa kan?".

Semuanya menganggukan kepala dan hanya beberapa yang menjawa iya dengan lantang.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang