Part 69

609 30 0
                                    

Terdengar suara-suara bising disekitar Liana berjalan. Wajar saja jika terdengar bising karena jam istirahat baru saja berbunyi membuat siswa siswi segera menuju kantin untuk mengganjal perutnya masing-masing.

Sama halnya dengan Liana dan yang lainnya yang kini menuju sebuah meja panjang yang memang sering mereka tempati jika berada di kantin.

"Para cewek mau pesen apa biar kita para cowok yang layanin kalian?"

Liana terkekeh melihat tingkah Vero itu sedangkan para lelaki lainnya hanya memutar bola matanya malas.

"Mau pesen apa?"

Liana menengok kearah kanannya disana ada Aldi yang duduk tepat disampingnya. "Samain sama kamu aja."

Aldi mengangguk dan segera berdiri. Sebelum pergi menyusul kedua sahabatnya itu Aldi juga sempat mengacak rambut Liana pelan dengan senyum manisnya.

Sejak malam itu, hubungan Liana dan Aldi sudah membaik meskipun sebenarnya didalam hati Liana masih menyimpan banyak pertanyaan tentang kepergian Aldi waktu itu, tapi Liana memilih diam karena dia yakin Aldi akan memberitahunya suatu saat nanti.

"Na." Liana melirik Bela yang duduk tidak jauh darinya itu.

"Lo udah dapet kabar terbaru belum?"

Bukan hanya Liana yang menatap Bela dengan tatapan bingungnya, namun Tiara, Clara, dan Aliya juga menatap Bela dengan bingung.

"Kabar apaan?" Tanya Aliya dengan menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan Bela.

"Kelas sepuluh yang namanya siapa yah, bentar gue sedikit lupa."

Mereka semua berdecak kesal melihat Bela yang tengah memikirkan sesuatu padahal mereka sudah sangat penasaran dengan apa yang ingin disampaikan oleh Bela. Pada nyatanya Bela memang mudah melupakan suatu hal yang dikiranya tidak begitu penting untuknya.

"Itu loh cewek yang waktu itu ditolongin sama Aldi, siapa namanya yah?"

"Kinara." Jawab Liana cepat yang segera diangguku oleh Bela dengan semangatnya.

"Nah iya itu."

"Emang kenapa?" Kini giliran Clara yang bertanya.

"Gue denger dari sepupu gue yang kelas sepuluh itu, katanya Kinara kinara itu gak masuk udah seminggu lamanya. Anak-anak yang lain gak tau alasannya karena dari pihak sekolah menyembunyiin masalah itu."

Liana menatap Bela dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Sebenarnya ada apa dengan gadis itu sampai tidak masuk selama ini dan kenapa pihak sekolah tidak ada yang memberitahu alasan yang pasti?

Benar saja sudah beberapa hari ini Liana memang tidak melihat gadis manis itu.

"Kok aneh banget yah?"

Mereka semua mengangguki ucapan Tiara barusan, karena pada nyatanya hal itu sangat terdengar aneh oleh mereka.

Pembahasan mengenai hal tersebut segera berhenti ketika ketiga lelaki menghampiri mereka dengan membawakan makanan yang mereka pesan tadi.

***

Mata Aldi terpejam rapat menikmati usapan lembut angin sore yang menerpa wajahnya ini. Tangannya tak berhenti mengusap lembut kepala seseorang yang kini bersandar dibahunya. Berulang kali Aldi menghela napasnya merasakan suasana yang rasanya sudah lama tidak dia rasakan.

Mata Aldi sedikit terbuka disaat dia merasakan ada pergerakan dibahunya ini, dan ternyata itu karena gadis disampingnya tengah mencari posisi yang lebih nyaman dibahunya.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang