Part 31

938 49 0
                                    

"Kekhawatir sudah menjadi sebuah bukti segalanya,segala perasaan yang tidak diungkapan dengan kata-kata melainkan diungkapan dengan tindakan yang nyata"
______________________________

Terlihat satu tenda yang berdiri tak jauh dari sungai.Tenda itu hanya ditempati oleh dua orang saja.

Mereka tengah sibuk membereskan barang-barangnya untuk bersiap kembali kerumahnya.

"Lo yakin dia gadis yang tepat?".Tanya salah satu lelaki diantara mereka.

"Gue yakin,Lo tau sendiri si brengsek itu lakuin hal kaya kemarin cuma sama dua cewe.Satunya cewe tadi malam dan yang satunya dia,Lo pasti ngerti siapa maksud gue".

"Gue tau,gue cuma gak mau salah target kali ini".

"Gak akan,percaya sama gue".Lelaki itu menepuk pelan bahu sohibnya itu.

"Kita tunggu waktu yang lebih tepat lagi,disaat dia lengah dan juga rasa yang dimilikinya semakin dalam".Lanjutnya dan diangguki oleh yang satunya.

Kedua lelaki itu tersenyum sinis,kemudian melanjutkan aktifitasnya lagi.

***

"Udah selesai mandi Lo?".Tanya Aliya ketika melihat Liana berdiri disebelahnya.

"Udah dong".Liana mengaguk dengan senyum merekah.

"Gila kali tuh anak".Bisik Tiara kepada Aliya.

"Heh,gue masih denger Lo ngomong apa".Ucap Liana yang membuat Tiara tersentak kaget.

"Udah lah mending bantuin gue masak,jadwalnya gue nih".Aliya tengah sibuk memotong beberapa sayuran untuk makan pagi hari ini.

"Ya elah itu kan tugas lo sama yang lain,bukan gue".Protes Clara sambil melempar satu potongan wortel kewajah Aliya.

Aliya berdecak sebal mendapat perlakuan dari Clara sedangkan yang lainnya puas tertawa."Sahabat terlaknak lo".Ucap Aliya.

Liana dan yang lainnya tak menghentikan tawanya justru tawa itu semakin menjadi ketika melihat perubahan raut wajah Aliya.

Mereka berusaha menyudahi tawanya masing-masing yang sudah membuat perut mereka terasa kram.

"Bela mana?".Tanya Tiara mengganti topik pembicaraan.

"Masih dandan tadi ditenda".Liana menjawab sambil memotong bumbu-bumbu yang ada ditangannya.

"Iya tuh,gue aja shock waktu liat isi tasnya penuh alat make up.".Timpa Clara yang bergidig ngeri.

"Emang yah tuh anak gak berubah justru semakin menjadi-jadi".Sahut Aliya.

"Biasa kan sekarang banyak tuh tante-tante yang sekolah".Ucap Tiara tanpa dosa.

Tanpa disadari mereka,ternyata Bela sudah berada dibelakang mereka sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Oh jadi kerjaan kalian kalo gak ada gue ngomongin gue dibelakang?" .

Serempak mereka membalikan badannya kearah belakang.

"Cantik gini kok dibilang tante-tante nyekolah".Bela berjalan kearah Liana dan yang lainnya dengan wajah cemberut.

"Emang nyatanya kaya tante-tante".Suara itu terdengar dari arah sampinh mereka,dengan kompaknya mereka menatap kesamping kanan.

Mata mereka melotot seketika melihat Aldi dan dkk yang berada di samping mereka.Sedangkan yang berucap tadi adalah Tama,sudah dipastikan itu.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang