Part 26

1K 32 0
                                    

Aliya dan Tiara mendengar keributan antara Aldi dan Liana.Kedua sahabat Liana itupun menoleh ke belakang bersamaan.

"Kalian ngapain sih?".Tanya Tiara yang melihat Aldi tengah memangku gitar.

Aldi dan Liana menaikan tatapannya,Aldi hanya memasang wajah datar dan kalau seperti ini Liana yang harus menjawabnya.

"Mau duet".Liana menjawab dengan entengnya.

"Seriusan?".Tanya Aliya penasaran.

"Dia nantangin gue".Liana melirik Aldi yang sedang melatih tangannya untuk memetik gitar.

Aldi menatap Liana dengan datar "lo yang nantangin duluan Na,gue ingetin itu".Jawab Aldi.

"Iya-iya".Ucap Liana yang mulai khawatir Aldi akan marah.

"Ya udah buruan,kita vidioin yah?".Tawar Tiara yang mulai mendapat tatapan tajam dari Aldi dan Liana.

"Loh apa yang salah,kan nanti di upload di medsos jadi bisa tau seberapa bagus kalian?".Ucap Tiara yang mulai terganggu dengan tatapan mereka.

"Iya gak ada salahnya ko,kan cuma nyanyi gak macem-macem".Timpa Aliya.

Liana menatap Aldi seolah ingin mengetahui jawaban Aldi terlebih dahulu,dan ternyata Aldi hanya mengangguk saja.

"Ok,gue cari liriknya dulu".Kata Liana yang memang tidak terlalu hafal lirik lagu tersebut.

Liana mengotak-atik handphonenya sedangkan Tiara sudah membuka aplikasi untuk merekam.

"Ok,mulai sekarang".Ucap Liana.

Liana mulai memutar lagu di handponenya dan Aldi mulai memetik gitarnya sedangkan Tiara sudah mulai merekamnya.

Jreng...

Engkau yang sedang patah hati menangislah dan jangan ragu ungkapakan betapa pedih hati yang tersakiti racun yang membunuhmu secara perlahan.

Liana yang mengawali lagu tersebut dengan sekali-kali melihat layar handphonya.

Engkau yang saat ini pilu,betapa menanggung beban kepedihan tumpahkan sakit itu dalam tangismu yang menusuk telung hati yang paling dalam.

Aldi melanjutkan lagunya,seketika semua orang yang ada di dalam bus menatap kearah sumber suara.Ini pertama kalinya mereka mendengar seorang Aldi bernyanyi.Wah,keajaiban apa ini?.

Hanya diri sendiri yang tak mungkin orang lain akan mengerti disini ku temani kau dalam tangismu bila air mata dapat cairkan hati.

Liana dan Aldi menyanyikannya bersama sama dengan penuh penghayatan.

kan ku cabut duri pedih dalam hatimu agar ku lihat senyum ditidurmu malam nanti,anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri dan tak terpungkiri juga bagi.

Aldi menatap iris mata Liana dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Liana.Tatapan kali ini sungguh teduh tak dingin seperti biasanya.

Engkau yang hatinya terluka dipeluk mesra tak terapu derita,seiring saat keringnya air mata tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya.

Liana melanjutkan baitnya dengan tatapan yang sudah berpaling dari Aldi.

Hanya diri sendiri yang tak mungkin orang lain akan mengerti disini kutemani kau dalam tangismu bila air mata dapat cairkan hati

Kan kucabut duri pedih dalam hatimu agar ku lihat senyum ditidurmu malam nanti,anggaplah semua ini satu langkah dewasakan diri dan tak terpungkiri juga bagi.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang