Part 12

1.2K 56 0
                                    

"Apabila kamu mempercayai pasanganmu dan juga mempercayai cintanya janganlah kamu hanya menatap sebuah kesalahan darinya lewat sudut pandangmu saja,namun lihatlah bagaimana sudut pandang dirinya juga"
____________________________________


Bel istirahat sudah berbunyi,banyak siswa siswi yang berdesakan untuk memesan makanan di kantin yang sudah ramai ini.

Aliya tengah memesan makanan untuk mereka bersama Clara.Sedangkan Liana dan Bela menatap Tiara yang duduk didepannya dengan tatapan aneh.

Semenjak pagi ini Tiara terus terdiam dan melamun meskipun mereka sudah menegurnya beberapa kali,tapi Tiara tetap bergeming.

"Ra jangan diem terus ke,gue jadi ngeri sendiri tau".Perintah Bela karna sudah tak tahan dengan perilaku Tiara.

Tiara gelagapan,kaget mendengar ucapan Bela karena memang sedari tadi tatapannya lurus namun kosong.

Tiara merespon dengan gelengan kepala.Sungguh Liana dan Bela merasa tertekan dengan sikap sahabatnya yang satu ini.

"Ra,seberapa besar masalah lo kita ada buat lo dan gue yakin lo orang yang kuat,jadi jangan kusut gitu tuh muka".Ucap Liana lembut dengan menggenggam sebelah tangan Tiara.

Tiara merasakan ada sentuhan hangat ditangannya,Tiara segera melirik sekilas tangannya yang digenggam kemudian beranjak menatap wajah seseorang yang berusaha menguatkannya.

"Makasih Na.Gue cuma gak tau aja harus gimana.Gue terlalu takut Na,Bel".Jawab Tiara dengan sendu,menatap Liana dan Bela bergantian.

"Lo udah ngomong sama Tama?".Tanya Bela hati-hati takut membuat Tiara semakin sedih.

"Belum.Gue selalu menghindar dari dia".

"Gue saranin lo ya Ra,sebelum terlambat lebih baik kalo lo coba dengerin penjelasannya Tama.Lo jangan melihat dari satu sudut aja,coba lo liat dari sudut Tama,mungkin apa yang lo liat dengan kejadian aslinya itu beda Ra".Ucap Liana tenang.

"Gue setuju sama Liana Ra,lo gak bisa terus diemin dia kaya gini.Kalo lo kaya gini terus kapan masalah lo selesai".Timpa Bela tak kalah tenangnya.

"Lo semua bener,tapi apa mungkin dia mau coba jelasin semuanya sama gue lagi setelah gue mengacuhkannya berkali-kali".

"Denger,lo percaya kan sama dia,lo juga percaya kan sama cintanya,jadi kalo dia emang serius sama lo dia gak akan nyerah segampang itu buat luluhin hati lo lagi".Ucapan Liana kali ini sungguh menyentuh hati Tiara maupun Bela,Tiara yang sudah melepaskan air matanya untuk jatuh akhirnya menghapusnya dengan tangannya sendiri.

"Makasih,kalian emang sahabat terbaik gue".Ucap Tiara seraya bangkit dari duduknya dan memeluk Liana dan Bela bersamaan.

"Emm,boleh ikutan gak?".Tiba-tiba terdengar suara lelaki yang berdehem pelan.

Liana,Bela,dan Tiara yang tengah merasakan hangatnya pelukan sahabatpun segera melepaskan pelukan itu.Mereka serempak menengok seseorang yang tengah berdiri disamping mereka.

Liana membulatkan matanya sedikit terkejut melihat keberadaan lelaki itu yang sudah membawa semangkuk makanan.

"Kak Andre".Ucapnya.

"Iya,ko kaget gitu sih Na?".Tanya Andre.

"Em,gak papa ko kak gue kira siapa".

"Gue boleh gabung gak nih?".Tanya Andre lagi dan dibalas anggukan kepala Liana.

Kedua sahabatnya  yang menyaksikan interaksi itu saling pandang tak tau mengapa tiba-tiba seorang Idola sekolah menghampiri meja mereka lebih tepatnya Liana.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang