Part 22

1.1K 33 0
                                    

Setiba dirumah,Liana hanya mengurung diri di dalam kamar.Aldi sudah membujuk Liana beberapa kali namun Liana tetap menolak untuk turun.Aldi juga menyerah dan memilih untuk pulang kerumahnya.

Bibi heran dengan enonnya itu,namun dia juga tidak ingin memaksa enonnya bercerita.Sedangkan Airin sedang tak ada dirumah sejak tadi siang karna harus mengurus bisnisnya di Bandung.

Sahabat Liana juga ingin sekali menghibur Liana,namun Liana menolak tak ingin diganggu dahulu dan mereka memahami keadaan Liana.

Telepon rumah Liana berbunyi dan dengan segera bibi mengangkatnya.

"Hallo,dengan siapa?".

"...".

"Enon belum keluar kamar den,ini saya bujuk makan juga belum mau".

"..."

"Oh iya den".

Tut...Tut...Tut...

Ditempat lain,Aldi merasa cemas akan Liana dan akhirnya dia memilih pergi kerumah gadis itu setelah menelephone rumah Liana.

"Mau kemana lagi kamu Al".Tanya Yuli yang melihat anak bungsunya berlari menuruni anak tangga.

"Mau kerumah temen mah".Jawab Aldi lalu mencium tangan mamahnya.

"Jangan malem-malem disana yah".

"Iya mah".Sahut Aldi kemudian dengan segera menuju garasi dimana mobilnya berada.

Tak butuh waktu lama Aldi sampai dirumah Liana dan mengetuk pintu rumah mewah itu.

Bibi yang mendengar ada tamu segera meninggalkan dapur untuk membukakan pintu.

"Eh aden udah sampe aja".

"Liana masih dikamar bi?".

"Iya den,ayo masuk dulu.Biar saya panggilin enonnya".

"Gak usah bi,Aldi aja yang manggil dia suruh turun".

"Oh ya sudah,bibi tinggal kedapur dulu kalu gitu".

Aldi mengangguk dan langsung menuju kamar Liana.

Aldi membuka pintu kamar dengan hati-hati,dan dia memilih segera masuk kedalam kamar yang bernuansa biru langit itu.

Aldi menatap seorang gadis yang sedang duduk dibalkon dengan rambut yang terikat tak seperti biasanya.Dengan segera Aldi menghampiri Liana.

Liana merasakan ada orang lain yang duduk disampingnya,akhirnya dia menoleh dan terkejut dibuatnya.

"Kenapa lo ada disini?".

"Terus kenapa lo tetep gak mau makan?".Aldi bertanya balik.

"Udah yuk turun,apa lo mau ada yang gosipin kalo kita berduaan dikamar kaya gini?".Ucap Aldi lagi.

"Gak lah".Jawab Liana cepat dan langsung menarik tubuh Aldi dari duduknya kemudian mendorong tubuh Aldi secara paksa.

"Lo yah,selalu aja nyebelin".Ucap Liana ketika sampai di ruang keluarga.

"Lo tunggu disini".Titah Aldi yang sudah berdiri dari duduknya.

"Lo mau ngapain lagi?".Tanya Liana yang tak terjawab karena Aldi langsung pergi dari sana.Liana yang melihatnya hanya berdecak sebal.

"Lo mau makan sendiri apa gue suapin?".Aldi memberi pilihan ketika beberapa saat kemudian dia kembali dengan membawa sepiring makanan.

"Gak mau dua-duanya".Tolak Liana dengan menggelengkan kepalanya.

"Ya udah berarti gue suapin aja".Kata Aldi yang membuat Liana membulatkan matanya.

Liana berusaha menolaknya beberapa kali sampai Aldi juga merasa kelelahan membujuknya,hingga Aldi mendapatkan ide cemerlang.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang