Part 48

749 30 0
                                    

Sorry for typo and happy reading...

Aku berharap gak bosen yah baca cerita abstak ini 😂😂😂

***

Liana terus berjalan cepat di koridor yang mulai sepi,dirinya tidak mempunyai tujuan tapi itu tak terlalu masalah karena dia butuh tempat sunyi karena rasanya dia ingin menangis kembali.

Air mata yang tertahan sejak tadi akhirnya luruh juga dengan bertambahnya kecepatan Liana berjalan.Sesekali dia mengusap dengan kasar pipinya yang basah oleh air mata.

"Jangan lemah,jangan lemah".Ucap Liana pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba tubuh Liana terhuyung kebelakang setelah pergelangan tangannya ditarik dengan sedikit kasar.

Liana terkejut,tubuhnya sudah tertarik kebelakang dengan badanya yang sudah memutar melihat sang pelaku.

Dengan kasar tubuh Liana menubruk dada bidang orang itu,dan disaat dirinya akan merubah posis itu justru lelaki yang tak lain adalah Aldi memeluknya erat bahkan sangat erat.

Liana terus memberontak dalam pelukan itu dengan mendorong dada bidang Aldi mencoba melepaskan pelukannya,namun tetap saja usahanya gagal.

"Lepasin Al,lepas".Ucap Liana lemah dengan terisak.

Kakinya mulai terasa lemas jika saja Aldi tidak memeluknya erat mungkin saja Liana sudah terjatuh."Dengerin aku Na,kali ini aja".

"Aku terluka Al,hikss".

Mendengar tangisan Liana yang semakin menjadi membuat Aldi mengeratkan pelukannya.Kepalanya dia sembunyikan di ceruk leher jenjang Liana,tangannya juga mengusap lembut rambut Liana.

"A-aku takut hikss karna kamu masih mencintai dia.Aku ta-takut kamu akan kembali sama dia dan hikss aku takut kamu bakalan ninggalin aku  hikss".

Aldi merasakan,tangan Liana kini memeluk lehernya."Aku gak akan lakuin hal bodoh itu Na,tolong jangan nangis".

"Kamu yang buat aku nangis,aku benci kamu Al".Ucap Liana dengan memukul dada bidang Aldi.

Aldi melepaskan pelukannya dari Liana.Tangannya terulur untuk menghapus air mata Liana."Aku minta maaf atas air mata kamu yang udah keluar ini".

"Dan mana mungkin aku meninggalkan wanita yang aku cintai hanya demi masa lalu aku yang sudah tidak aku inginkan".Lanjut Aldi dengan nada lirih.

Mata sembab Liana menatap tidak percaya kepada Aldi."Mencintaiku?bukankah kamu masih mencintainya?".

"Aku mencintaimu".

"Mencintainya".

"Mencintaimu Liana bukan dia".

Liana diam membisu,tangisnya mulai mereda namun sakit pada hatinya belum terobati."Kamu aneh,tadi pagi kamu bilang masih mencintainya dan sekarang?".Ucap Liana dengan menghapus air matanya kasar.

Tangan kekar Aldi menangkup wajah Liana,dia juga mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan wajah Liana membuat Liana untuk beberapa detik menahan napasnya.

"Aku gak pernah bilang kaya gitu,tapi kamu yang menyimpulkannya Liana".

Aldi menghembuskan napasnya sejenak kemudian kembali menatap bola mata indah milik Liana."Jujur,waktu pertama kita pacaran aku masih sempat memikirkan dia tapi itu belum tentu menandakan aku masih mencintainya karena aku mulai mencintai kamu Liana dan bagaimana mungkin aku meninggalkan orang yang aku cintai.Kamu harus tau aku mencintai kamu Liana bukan orang lain".

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang