Part 61

685 34 0
                                    

Tatapan Liana tak hentinya menatap Aldi yang duduk disampingnya. Dari sini Liana dapat melihat sorot khawatir dari mata Aldi.

Kini mereka berdua tengah duduk di kursi yang berada di depan sebuah ruangan, dimana diruangan itu terdapat seorang gadis yang tadi Aldi gendong yang tengah diperiksa oleh dokter. Sejak gadis itu masuk di ruangan tersebut, antara Liana dan Aldi tidak ada yang memulai pembicaraan sama sekali.

"Al." Panggil Liana pada akhirnya.

Aldi menatap Liana dan berdehem sebagai jawabannya dengan posisi kedua siku tangannya bertumpu pada lututnya.

"Gadis itu siapa?"

"Aku juga gak tau Na."

"Lalu_?" Liana bingung kenapa gadis itu bisa bersama Aldi dalam keadaan seperti itu tapi Aldi sendiri tidak mengenalnya.

"Aku sama Tama ketemu dia di koridor kelas sepuluh. Sepertinya dia anak kelas sepuluh."

"Terus kenapa dia bisa dalam keadaan seperti itu?"

Aldi menghela napasnya dengan mempenarkan posisi duduknya menjadi menghadap kearah Liana. Aldi mulai menceritakan dimana dan bagaimana mereka bertemu sampai Aldi membawanya ke parkiran sekolah karena panik dengan keadaan gadis itu.

Liana hanya mengangguk paham setelah Aldi menyelesaikan ceritanya.

Ceklek

Keduanya segera menatap kearah pintu yang terbuka, lalu mereka berdiri bersamaan untuk menghampiri dokter yang baru saja keluar. "Gimana keadaannya dok?" Tanya Aldi dengan cepat.

"Apakah anda ini keluarganya?" Tanya dokter itu ysngmembuat Aldi dan Liana saling tatap.

"Kita temannya dok. Jadi bagaimana keadaan dia."

Aldi mengangguk mengiyakan jawabam yang Liana berikan tadi.

"Pasien hanya kelelahan dan dia hanya butuh istirahat banyak dan saya sarankan jaga dia baik-baik karena sepertinya dia mudah lelah." Jawab dokter itu yang membuat Aldi maupun Liana bernapas lega.

***

Liana menatap gadis yang tengah tertidur di brangkar ruang ini sedangkan Aldi, dia izin pergi mencari makan untuk mereka.

Awalnya Aldi sudah menyuruhnya untuk pulang saja yang tentu ditolak mentah oleh Liana. Bagaimana bisa dia meninggalkan gadis ini hanya dengan Aldi kan?

Aldi tadi juga segera menghubungi pihak keluarga gadis ini setelah lelaki itu menemukan ponsel gadis ini didalam tasnya. Kata Aldi kedua orang tua gadis ini bisa sampai ke rumah sakit sampai berjam-jam lamanya karena mereka sedang diluar kota.

Dilihat-lihat gadis ini sangat manis dan cantik meskipun wajahnya sekarang masih terlihat pucat.

Liana berdiri dari duduknya ketika melihat pergerakan dari gadis itu. Benar saja tak lama setelahnya mata gadis itu mulai terbuka perlahan.

Dengan gerakan cepat, Liana mengambil sebuah gelas yang berisi air dinakas samping brangkar dan menyodorkannya kepada gadis itu. "Minum dulu."

Liana juga membantu gadis itu duduk untuk meminum air itu. Setelahnya dia meletakan gelasnya ke tempat semula.

"Udah baikan?"

"Emm, lumayan kak. Makasih." Jawabnya sedikit canggung karena dia memang tidak mengenal Liana hanya tau namanya saja sejak dia masuk ke sekolah Liana.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang