Part 42

837 32 0
                                    

Setelah kompetisi menyebalkan itu selesai,Liana segera menuju kesalah satu meja yang menyediakan minumana disana.Liana meminum satu gelas itu sampai tandas tak ada sisa.

Dada Liana rasanya sesak jika mengingat kejadian tadi,Liana senang tapi kebanyakan rasa malunya yang muncul.

"Anjir romantis bener lo tadi Na".Liana terlonjak kaget dan setelah menghadapkan badanya kebelakang dia menemukan para sahabatnya sudah ada disini.

"Lo seneng liatnya.Gue,jantung gue,jantung gue berasa mau copot".Ucap Liana sambil memegang dadanya.

Mereka tertawa melihat wajah Liana yang sudah seperti tomat matang itu."Tapi seneg kan?".Goda Bela dengan diselingi tawa.

"Lo pikir seneng apa kalo berasa jantung mau copot?".

Tiara mengusap lengan Liana."Yang sabar yah".

"Wow ini nih perfeck couple kita malam ini".Teriak Tama dengan berjalan kearah Liana dan yang lainnya.

Degub jantung Liana menjadi tak teratur lagi melihat Aldi juga menghampirinya.

Hima merangkul bahu Aldi."Lo bisa aja Al,buat pipi Liana kaya kepiting rebus gitu".

Liana segera menangkup kedua pipinya refleks dan itu membuat Aldi tersenyum.Jangan tanyakan yang lainnya ngapain,jelas mereka menertawakan Liana.

"Sahabat laknat".Batin Liana.

Tangan Aldi terulur untuk melepaskan tangkupan tangan Liana di wajahnya."Tetep cantik".Ucap Aldi seraya mengusap lembut pipi Liana.

Ini mah bukannya mereda blushingnya,justru membuat pipi Liana semakin memerah saja."Ih,Aldi".

Aldi hanya tersenyum dan merangkul pinggang Liana dari arah samping.

"Eh,gue lupa.Gue tadi ngerekam lo sama Aldi Na,waktu gue sama Tama udah di dis.Mau gak videonya?".Tanya Tiara.

"Lo apa-apaan sih Ra,apa-apa di videoin giliran momen lo berdua aja gak diabadikan".Tiara hanya tersenyum saja.

"Jangan salah Na,cuma kadang-kadang kok diabadikannya kalo lagi inget aja".Tama membela Tiara sedangkan Liana yang mendengarnya hanya tersenyum miring.

"Kirim ke gue".Mata Liana membulat kearah Aldi.

"Seriusan Al?".Tiara mencoba memastikan dan ternyata hanya diangguki oleh Aldi.

"Lo yakin gak mau Na?".Alis Bagus naik turun naik turun menggoda Liana.

Liana bersecak sebal kepada Bagus."Kamu nyimpenin video kita yang di rekam sama Tiara?".Liana menatap lekat Aldi.

"Iya,kenapa?".

"Gak papa,cuma nanya".

Tiara sibuk dengan handponenya untuk mengirim video itu ke Aldi,sedangkan yang lainnya sibuk berbicara masalah lain.

"Pada liat gak tadi wajahnya Kiran sama David.Gila wajahnya pada merah padam nahan marah".Ucap Vero dengan antusias.

"Serius?".Tanya Clara dan diangguki oleh Vero.

"Makan tuh cemburu".Lanjut Vero dan seketika tawa mereka menggelegar kembali,terkecuali Liana dan Aldi mereka hanya memilih diam saja tak memberi respon.

Liana teringat sesuatu setelah melihat interaksi antara Vero dan Clara,dengan segera dia menanyakannya."La,lo kenapa tadi gak sama kak Andre kok malah tiba-tiba sama Vero?".

Vero yang mendengarnya langsung diam saja tak menjawabnya."Oh itu,soalnya kak Andre sibuk sama Osis jadi gue sama Vero aja.Sama kak Andre juga dibolehin".Jelas Clara,sedangkan Liana hanya menggangguk saja.

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang