Part 39

874 30 0
                                    

Sepulang dari restaurant,Aldi tak langsung mengantarkan Liana pulang,dia justru membawa Liana kesebuah danau buatan yang terletak tak jauh dari restauran.Aldi membawa Liana tentu setelah disetujui oleh Liana sendiri.

Langkah Aldi menelusuri jalan untuk menuju ke danau tersebut dengan Liana yang berjalan tepat disampingnya.Tangan kiri Aldi terus berkaitan dengan tangan Liana sejak tiba disana,seolah Aldi tak mengginginkan gadisnya itu menjauh sedikit darinya.

Telunjuk Aldi menunjuk sebuah kursi kosong yang berada didekat danau buatan."Kita kesana".

"Ayo".Kini Liana yang menarik lengan Aldi untuk segera berjalan kebangku itu.Aldi yang menatapnya dari belakang hanya tersenyum melihat tingkah Liana.

Liana dan Aldi duduk sejajar dikursi itu.Angin yang berhembus membuat Liana sempat terpaku,hingga kedua tangannya dilentangkan,matanya terpejam untuk merasakan hembusan angin sore yang menyejukan ini.

Aldi tak henti-hentinya menatap wajah Liana dengan sudut bibir yang terangkat membentuk senyum yang begitu manis.

"Kamu tau tempat seindah ini dari mana Al?".Liana bertanya namun enggan membuka matanya.

"Dari kak Hima".Sahut Aldi tanpa memalingkan tatapannya.

Hembusan napas Liana terdengar seiring mata Liana yang terbuka perlahan.

"Kamu suka tempat ini?".

Wajah Liana kini menatap Aldi."Suka banget".

Tubuh Aldi dibiarkan bersandar di sandaran kursi dengan siku yang menopang disandaran tersebut."Aku seneng kalo kamu suka".

Liana tersenyum tulus kearah Aldi yang masih menatapnya.Jujur,Liana merasa jantungnya berdetak aneh ketika dia dan Aldi berada dijarak yang sedekat ini dan hanya berdua saja.

"Kamu liat tadi tatapan Andre ke kamu kan?".Aldi kembali bertanya dengan tatapan serius kearah Liana.

Liana berdecak sebal jika menggingat itu."Liat kok.Katanya tadi cuma nanya,kenapa sekarang nanya itu lagi?".

Aldi menaikan salah satu kakinya diatas bangku tersebut,tubuhnya dihadapkan sempurna kearah Liana."Kemarin-kemarin kamu liat tatapan aku ke kamu gak?".

"Ya liatlah Aldi,kenapa sih nanyanya jadi aneh gini".

Aldi sempat menghembuskan napasnya kasar sebelum menjawab."Coba kamu inget-inget,tatapan Andre ke kamu sama gak sama tatapan aku kekamu".

Liana sempat perpikir sejenak,setelah itu dia hanya menggangkat bahunya."Sebenarnya ada apa sih Al?".

"Tatapan dia ke kamu sama kaya tatapan aku kekamu".

"Maksudnya?".

"Kemungkinan Andre suka sama kamu".

Dahi Liana mengkerut seketika,bagaimana bisa Aldi berpikir seperti itu."Al jangan mikir yang aneh-aneh deh,dia kan udah pacaran sama Clara".

"Kalaupun benar,jangan berpaling dari aku".

Aldi kembali pada posisinya yang menggunakan siku untuk menopang tubuhnya disandaran bangku itu."Sini".Ajak Aldi agar Liana mendekat kearahnya.

Liana mendekati Aldi,dengan cepat Aldi meraih kepala Liana agar bersandar dibahunya.

Liana menurut meskipun pipinya sudah blushing saat ini.Liana juga tak sekedar bersandar dibahu Aldi,dia justru membalasnya dengan memeluk Aldi dari posisinya itu.

Aldi mengusap puncak kepala Liana dengan lembut."Kamu percaya sama aku kan?".Tanya Liana.

"Tentu".

My Youth [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang