7

26K 1.2K 10
                                    

         Di kamar dirumah mewah dua lantai itu tampak seorang lelaki yang bertelanjang dada sedang duduk bersandar dikepala ranjang king sizenya sambil memegang handphone. Beberapa saat yang lalu dia baru saja mengirim pesan ke seorang gadis yang berusaha didekatinya.

       Lelaki itu Davi terlihat menunggu balasan pesan dari gadis itu. Dia berpikir bagaimana lagi caranya agar dia bisa mendapatkan perhatian dari gadis itu. Johana Adriana ya..gadis yang mampu mencuri hatinya walaupun dia belum yakin. Dia sudah menyuruh seseorang menyelidiki gadis itu. Yang Davi tahu Ayah gadis itu seorang kepala sekolah dan ibunya hanya ibu rumah tangga. Johana yang berumur 25 tahun. Johana lulusan Universitas Indonesia. Johana yang suka coklat. Johana yang suka pedas. Johana mempunyai dua sahabat dari sma. Dan info yang paling penting yang membuat Davi senang Johana yang tidak pernah berpacaran dan itu berarti Johana tidak punya pacar saat ini. Davi sempat berpikir bagaimana mungkin seorang secantik Johana tidak pernah berpacaran. Apa teman-teman lelakinya buta semua?

Saat sedang menunggu balasan pesan dari Jo. Pintu kamarnya diketuk. Davi berdiri membukakan pintu ternyata sang ibu sudah berdiri didepan pintu Davi.

"Kamu belum makan malam?" Ujar sang ibu 

"Davi belum lapar,ma" jawab Davi

"Terserah kamu. Nanti juga kalau lapar kamu cari makan sendiri" sang ibu terlihat kesal tapi dimatanya ada rasa cemas

     Davi memang terkadang melewatkan makan malamnya. Dia hanya tidak merasa lapar. Kadang dia hanya makan roti saat malam. Baginya itu cukup.

"Mama mau bicara bisa" ucap Ana ibu dari Davi

"Masuk kekamar Davi aja,Ma" Davi sedih melihat wajah ibunya yang mencemaskannya.

        Ana sang ibu masuk kedalam kamar Davi dan melihat foto Davi dengan wanita yang sudah jadi mantan kekasih anaknya sedang berpelukan masih terpajang diatas nakas. Dia sangat marah pada wanita itu. Anaknya menjadi seperti saat ini gara-gara wanita itu. Dulu waktu Davi masih menjalin hubungan dengan wanita itu. Ibunya Davi sudah tidak menyukai wanita itu. Tapi melihat Davi sangat mencintai wanita itu sang ibu tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau memang wanita itu bisa membuat Davi bahagia sang ibu hanya bisa pasrah dan berdoa semoga anaknya selalu bahagia.

"Apa kamu tidak bisa membuang foto ini,Dav? Sampai kapan kamu seperti ini. Sampai mama gak ada? Mama hanya ingin melihat kamu bahagia" mamanya langsung tersulut emosi.

"Mama kenapa??" Davin terkejut melihat sang ibu marah-marah mendadak

"Mama sedih lihat kamu begini-begini terus Davi. Kamu menjauhi dunia. Hidup kamu cuma kerja..kerja..dan kerja. Kamu jarang pulang. Kamu menjauhi teman-teman kamu. Kamu sering melewatkan makan malam kamu" sembur sang mama.

" Mama ini mama kamu Davi. Mama sedih melihat kamu seperti ini. Mama ingin kamu bisa melupakan wanita itu. Dari pertama mama tidak suka dengan wanita itu. Tapi mama coba mengerti. Dan lihat sekarang apa hasilnya. Kamu hancur...dan orang tua mana yang tidak ikut hancur melihat anaknya seperti ini" mata sang mama sudah berkaca-kaca.

"Mama mohon Davi lupakan wanita itu. Mulailah lembaran hidup yang baru. Cobalah untuk bahagia. Mama sudah tua Davi. Sebelum mama pergi, mama ingin melihat kamu bahagia dengan wanita yang akan mengurusmu dengan baik saat mama tak ada lagi nanti" lanjut sang mama yang tak bisa lagi menahan air matanya

"Ma...maafin Davi, ma. Maaf..udah buat mama nangis. Padahal Davi udah janji sama almarhum papa untuk bahagiain mama. Tapi apa yang Davi lakuin sekarang" Davi ikut menangis melihat sang mama. Dia memeluk mamanya.

"Davi berjanji Davi bakal bahagia, ma. Mama mau tau sesuatu. Sekarang Davi lagi deketin seorang gadis, ma. Dan Davi berniat serius. Itu membuktikan Davi lagi berusaha mencoba memulai sesuatu yang baru kan, ma" ujar Davi

Sang mama terlihat terkejut dengan air mata masih mengalir. Dia menyimak baik-baik kalimat yang terucap dari mulut sang putra.

"Davi masih berusaha untuk mendapatkan hatinya, ma. Gadis itu menolak Davi" ucap Davi lagi

"Apa kamu ditolak??" Mama Davi terkejut. Anaknya tampan dan mapan pula. Kenapa bisa sampai ditolak.

"Ya..salahku juga,ma. Kami baru ketemu 2 hari yang lalu dan aku langsung bilang aku mencintainya. Terlihat seperti playboy berengsek" jelas Davi

"Dasar anak bodoh..semua wanita akan berpikir seperti itu"sambil menjitak kepala anaknya.

Acara tangis-menangis tadi berhenti mendadak. Sang mama mendadak menjadi ingin tahu tentang gadis yang bisa membuat anaknya mungkin....jatuh cinta lagi.

"Jadi gadis itu siapa namanya?" Tanya sang mama

"Namanya Johana Adriana umurnya 25 tahun dia bekerja sebagai sekretaris. Dia anak tunggal dan ayahnya seorang kepala sekolah" Davi menjelaskan dengan singkat biodata Johana.

"Ya..sudah. besok kenalin ke mama kalau udah berhasil deketin dia ya. Buang itu foto perempuan. Mama gak sudi lihat foto ini ada dikamar kamu. Ngerti??" Ujar mama

Davi hanya bergumam "hmm..."

"Jangan ham hem ham hem aja Davi. Kalau foto itu mama lihat besok masih ada disitu bakal mama bakar. Lebih baik kamu konsentrasi saja mendekati gadis yang baru saja muncul dalam hidup kamu sekarang ini" marah sang mama

"Satu lagi sana kamu balik sama teman-teman kamu Davi. Sana berkumpulah dengan sahabat-sahabatmu. Jangan sibuk terus. Jangan sendiri lagi Davi. Mama mohon" harap sang Mama

"Davi akan coba ma..." jawab Davi

Sang mama memeluk Davi lagi sambil menepuk-nepuk pundaknya. Sang mama pamit keluar dari kamarnya. Mengingatkannya supaya makan malam jangan cuma makan roti saja. Sang mama mengatakan kalau dia memasakkan makanan favorit Davi.

Davi melihat nakas yang terdapat foto mantan kekasihnya. Dia menghela nafas lelah meraih bingkai foto itu dan menyimpannya dilemari baju dibalik baju-bajunya. Dia belum bisa menyingkirkan wanita itu dari hidupnya. Belum bisa dan mungkin tidak akan pernah bisa.

                  **********





FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang