26

30.7K 1.3K 29
                                    

            Rencana Davi berjalan dengan baik. Suami Donna sudah ditangkap polisi. Mamanya Donna sendiri langsung dibawa ke rumah sakit karena keadaannya yang sangat memprihatinkan. Saat ini Donna dan Davi sedang berada dirumah sakit untuk menemani mamanya Donna yang dalam penanganan dokter. Davi merangkul bahu Donna menenangkan perempuan hamil tersebut.

"Tenang aja..mama kamu pasti sembuh. Kamu berdoa aja" ucap Davi

Sambil menangis sesegukan Donna menjawab "Aku yang buat mama jadi gini, Dav. Kalau aja aku gak menikahi bajingan itu saat ini papa pasti masih hidup dan mama gak bakal kayak gini"

"Jangan menyalahkan diri kamu. Sudahlah..ingat kandungan kamu"

"Aku malu sama kamu,Dav. Makasih banyak karena udah bantu aku. Padahal aku jahat banget sama kamu dulu. Aku gak tau harus balas budi kamu pakai apa" ucap Donna

"Aku tulus nolongin kamu,Don. Tante Friska udah seperti mama aku sendiri. Aku sayang kalian" ujar Davi lembut yang membuat Donna menyesal mengkhianati pria sebaik Davi.

"Dengar... hari sudah malam sebaiknya kamu istirahat. Soal mama kamu, aku udah sewa perawat buat ngurus" ucap Davi

"Aku tidur dirumah sakit aja" Dia bingung mau pulang kemana. Donna tidak punya rumah. Rumah yang dia tempati hanya kontrakan kecil sederhana. Tapi dia tidak akan kembali kerumah itu karena rumah itu membuatnya trauma. Rumah milik orang tuanya sudah dijual oleh suaminya untuk membayar hutang. Donna benar-benar jatuh miskin saat ini. Donna berpikir mungkin nanti dia akan mencoba bekerja.

"Kamu harus istirahat,Don. Ingat kandungan kamu. Kamu bilang ingin menjaganya dengan baik setelah kamu kehilangan beberapa kali kemarin" paksa Davi

Setelah berdebat cukup lama akhirnya Donna saat ini sedang berada didalam mobil Davi menuju ke apartemen milik lelaki itu.

"Kamu istirahat ya. Jangan kuatirin tentang mama kamu" sambil mengelus pelan rambut Donna

"Aku balik ya nanti kalau butuh sesuatu hubungin aku aja. Bahkan kalau si adek ingin sesuatu tengah malam kamu telepon aja, aku pasti langsung meluncur buat kamu" Donna tersenyum bahagia. Dibenaknya dia bertanya apakah Davi masih mencintainya. Maukah Davi kembali bersamanya. Donna sedikit takut mengingat kesalahannya dulu tapi kali ini dia akan berusaha mendapatkan Davi kembali dan meraih maaf dari laki-laki itu.

      
                           *******

         Jo duduk di meja makannya menunggu sang suami pulang. Masakan yang tersaji dimeja makan itu tampak sudah dingin. Tadi saat dia sampai dirumah, mobil Toyota Avanza sudah terparkir manis digarasi mobil rumahnya. Davi ternyata tidak main-main. Apa suaminya benar-benar marah padanya cuma gara-gara tadi malam. Jo jadi merasa bersalah karenanya dan berniat meminta maaf kepada Davi. Tapi sampai saat ini sudah jam setengah sepuluh malam Davi masih belum pulang.

            Sepuluh menit kemudian Davi tiba dirumah. Jo yang membuka pintu langsung mencium tangan Davi. Biasa setelahnya Davi akan langsung mencium pucuk kepala Jo tapi kali ini Davi segera berlalu masuk ke dalam rumah.

"Mas, kamu udah makan?" Tanya Jo ketika mereka berjalan berdampingan

"Sudah" jawab Davi singkat. Davi bingung dia tidak mau menyakiti Jo lebih dalam. Saat ini Davi sedang menyesali pernikahannya dengan Jo. Andai dia masih pacaran saat ini, Davi tinggal bilang putus maka semua akan berakhir. Jo sekarang jadi penghalang dirinya untuk kembali dengan Donna. Dia harus mencari cara agar bisa secepatnya bercerai sebelum Donna mengetahui kalau dirinya sudah menikah. Tapi apa reaksi mamanya kalau tau dia akan menceraikan istrinya demi perempuan yang membuatnya hancur dulu.

Jo terlihat menghembuskan nafasnya sebelum berkata "Kamu masih marah sama aku soal tadi malam ya,mas? Aku minta maaf. Aku kebawa emosi tadi malam"

Davi melirik ke arah Jo "Sudahlah..aku sedang tidak ingin membicarakan hal itu"

Jo mendekati Davi hendak meraih suaminya ke dalam pelukannya karena entah mengapa Jo rasanya sangat merindukan suaminya. Tapi Davi langsung mendorong tubuh Jo pelan menolak pelukan dari Jo. Jo pun terkejut dan bertanya

"Kamu kenapa sih,mas?? Kamu ada masalah?? Kamu ngomong jangan ngambek gak jelas kayak gini. Aku gak ngerti sama marah-marahnya kamu sekarang. Dari awal kita komitmen bukannya kita berjanji akan saling terbuka" ucap Jo menuntut penjelasan. Jo juga manusia biasa kadang dia bisa tersulut emosi.

"Kamu nuduh aku?? Bukannya kamu yang marah-marah duluan tadi malam. Sekarang kamu bentak-bentak aku lagi. Ini rupanya aslinya kamu ya. Kamu tuh munafik tau gak? Dengar baik-baik, Aku nyesal banget nikah sama kamu" ucap Davi

Jo melongo "Mas, tarik ucapan kamu. Nyebut mas..ini cuma masalah kecil. Kamu kalau lagi ada masalah ditempat lain share sama aku. Jangan gini"

"Kamu doain aku, tertimpa masalah gitu??" Bentak Davi

"Aku gak bilang gitu, mas. Kamu lagi nutupin apa sih,mas" heran Jo

    Davi mengambil guci disamping kanannya dan membantingnya ke lantai. Jo terdiam karena terkejut

"Dengar mulai hari ini aku akan pindah kamar. Kita sebaiknya tidur terpisah"

"Mas,kamu kekanak-kanakan tau gak?" Bentak Jo

Mendengar dirinya dikatakan kekanak-kanakan, Davi tersulut emosi dan melayangkan tangannya ke pipi Jo.

Plakkkk....

Jo terkejut bukan main melihat apa yang dilakukan Davi. Seumur-umur dia tidak pernah ditampar. Bahkan ayah dan ibunya mencubitnya saja tidak pernah. Davi pun terkejut, dia hanya terpaku menatap tangan yang digunakannya untuk menampar Jo barusan.

Jo segera berlari ke arah kamar dan membanting pintu kamarnya. Jo menangis memikirkan ada apa dengan suaminya dan kenapa suami yang biasanya begitu lembut melakukan hal kasar padanya. Apa benar kata Dodi tadi pagi yang mengatakan kalau suaminya berubah karena ada wanita lain bukan karena ada masalah pekerjaan. Karena tadi sewaktu mencium tangan Davi, dia mencium aroma shampo perempuan.

          Davi sendiri saat sudah berada dikamar tamu termenung dan berniat akan meminta maaf besok pada Jo. Tiba-tiba handphonenya berbunyi tanda ada pesan masuk

Donna : Sudah sampai?? Besok pagi sarapan diapartemen aja ya. Aku masakin nasi goreng spesial buat kamu.

Davi tersenyum mengingat wajah cantik wanita yang sedang hamil tersebut melupakan sejenak masalahnya dengan Jo. Davi segera mengetikan pesan balasan untuk wanita yang dicintainya tersebut dan membiarkan istrinya menangis sendirian dikamar mereka. Malam ini Jo kembali melewatkan makan malamnya lagi karena Davi.

                            ******

Hai, malam banget aku up datenya nih. Ini present karena cerita ku udah 2000 kali dibaca dengan likenya 100 lebih. Ini udah pencapaian yang cukup baik buat aku. Dan Jangan bosan baca cerita ku😘😘

Vote ya😉


FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang