Hari demi hari berlalu. Semenjak pertengkaran besar antara Jo dan Davi seminggu yang lalu mereka berdua tidur dikamar yang terpisah. Lebih tepatnya Davi yang mulai menghindari Johana. Johana sudah mencoba mengajak Davi bicara tapi laki-laki itu selalu mengabaikannya. Setiap malam Jo menangis sendiri melihat sikap Davi yang berubah drastis. Jo sering berchat ria bersama dua sahabatnya tapi dia tidak menceritakan masalahnya. Kemarin mama Davi sempat mengajaknya untuk makan siang bersama, tapi Jo bersikap seolah hubungan Davi dan Jo baik-baik saja. Jadi dia memendam semua masalah ini sendirian. Setiap hari masakan yang Jo masak akhirnya selalu berakhir di tong sampah, entah itu makan malam atau sarapan pagi karena Davi benar-benar tidak sudi memakan masakannya seperti diawal pernikahan mereka. Suaminya itu bahkan setiap hari sudah pergi dari pagi dan pulang larut malam. Jo tidak tau apa salahnya, dia berpikir mana mungkin cuma gara-gara peristiwa Davi tidak menjemput Jo malam itu mereka sampai seperti ini. Pasti ada hal lain yang terjadi dan hal itulah yang sedang dipertanyakannya.
Jo kini pasrah pada apa yang akan terjadi nanti pada rumah tangganya yang baru berjalan dua bulanan ini. Dia sudah lelah membujuk Davi, menunggu Davi dan menangisi Davi. Jadi dia akan melihat apa lagi yang akan dilakukan Davi kedepannya. Dia memang mencintai Davi tapi dia tidak akan mau berbuat bodoh dengan menangisi Davi terus menerus. Teman-temannya dikantor bilang kalau Jo makin kurus akhir-akhir ini. Tentu saja itu karena Jo yang jarang makan malam lagi. Dia memang memasak tapi melihat Davi yang seperti ini, selera makan Jo pun hilang.
Malam ini Jo memutuskan untuk masak hanya untuk dirinya, toh..percuma dia masak banyak, tidak akan ada yang akan memakannya. Duduk dimeja makan seorang diri, Jo mengunyah pelan nasi yang ada didalam mulutnya. Setitik air mata jatuh dipipinya, lama-lama titik-titik itu menjadi tangisan sendu mengiris hati bagi siapapun yang mendengarnya. Rasanya seperti tersedak, susah sekali untuk menelan nasi yang dikunyahnya. Ya..dia memang berjanji untuk tidak menangis karena Davi lagi, tapi untuk malam ini saja dia ingin menghabiskan air matanya untuk menangisi suaminya.
***********
Sementara malam ini di salah satu unit Apartemen mewah. Tampak seorang wanita hamil sedang menopang dagunya dengan telapak tangan kirinya melihat sang kekasih hati memakan hasil masakannya dengan lahap. Ya...Davi dan Donna resmi kembali menjadi sepasang kekasih tiga hari yang lalu. Mereka menyadari mereka saling mencintai dan Davi juga memutuskan untuk memaafkan kesalahan kekasihnya dulu. Menurut Davi, perginya Donna dari hidupnya juga karena kesalahan Davi yang sibuk dengan pekerjaannya. Davi pun berjanji pada Donna akan menyayangi anak yang ada didalam kandungan Donna seperti anak sendiri. Davi ingin sekali langsung menikahi Donna, namun Davi sadar bahwa mereka berdua masih sama-sama terikat pernikahan. Donna sudah menggugat cerai suaminya seminggu yang lalu dibantu oleh Davi. Davi menyewa pengacara terbaik untuk menangani perceraian kekasihnya.
Mengenai Johana istrinya yang sekarang, Davi selalu berusaha menghindarinya. Davi sadar Jo butuh penjelasan, tapi dia tidak tau harus menjelaskan seperti apa. Davi tau dia menjadi seorang pengecut karena sedang membohongi dua orang wanita. Namun kalau disuruh, Davi lebih memilih menyakiti Johana dari pada menyakiti hati wanitanya. Davi juga menghindari Jo agar mereka tidak melakukan lagi hubungan suami istri. Dia tidak mau Johana hamil saat dirinya akan segera menggugat cerai wanita itu. Dia benar-benar tidak mau lagi berhubungan dengan Jo andai mereka sudah resmi bercerai nanti.
"Kamu gak makan?" Tanya Davi
"Gak deh. Ngeliat hasil masakan aku aja, aku udah kenyang. Tapi aku lagi pengen sate madura nih" ucap Donna sumringah
"Bukannya sate itu gak baik ya buat ibu hamil? Nanti sisa-sisa arang pembakaran satenya nempel didaging yang dibakar. Kan bahaya don.." ucap Davi
"Tapi aku pengen banget yank.." rengek Donna
Kalau sudah dipanggil "Yank" oleh Donna artinya permintaan wanita ini tidak dapat ditolak.
"Tapi jangan banyak-banyak makannya, oke.." peringat Davi
Sambil menaikan tangannya seperti hormat bendera, Donna berkata "Siap bos"
Davi tertawa lalu mengacak poni wanita hamil dihadapannya dengan sayang. Mereka melanjutkan pembicaraan tentang perkembangan kesehatan Mama Donna dan juga tentang pekerjaan Davi. Seminggu yang lalu Donna meminta ijin pindah dari apartemen Davi dan meminjam uang dari Davi untuk mengontrak rumah dan akan dia kembalikan saat sudah bekerja. Donna sadar dia bukan anak orang kaya lagi dan itu artinya dia harus bekerja. Namun Davi tak mengijinkannya. Setelah keluar membeli sate untuk Donna, Davi memutuskan untuk pulang kerumahnya. Dia menghela nafas lelah atas hubungannya dengan Johana. Sesampainya dirumah tampak ruang tamu terang benderang, sepertinya istrinya menungguinya. Davi terlihat diam, hari ini pasti terjadi perdebatan lagi. Dilirik jam dashbor mobilnya sudah menunjukan pukul satu malam. Melangkah kerumahnya Davi terkejut melihat Jo memegang foto yang waktu itu mama Davi suruh untuk melenyapkannya. Dia menatap wajah Jo yang sembab seperti habis menangis. Mereka saling menatap dalam diam.
"Apa gara-gara perempuan ini kamu berubah,mas? Ucap Jo dingin
"Kamu bongkar lemari saya ya?" Tanya Davi
Jo terkejut melihat Davi menggunakan kata saya seperti saat mereka berdua masih orang asing."Heh...bodohnya aku. Selama seminggu ini aku pikir kalau aku yang salah dan berusaha memohon maaf dari kamu" Jo berucap mengabaikan pertanyaan Davi
Davi segera maju ke arah Jo dan langsung menarik foto dirinya dan Donna sewaktu masih pacaran dengan pose berpelukan mesra.
"Kamu jangan pernah otak-atik barang pribadi saya. Saya gak suka" marah Davi
"Aku tanya apa itu perempuan jalang yang mengganggu pernikahan aku?" Jo mengucapkan kata-kata itu dengan nada dan wajah datar tidak ada emosi yang terlihat disana tapi justru terlihat menyeramkan. Davi sendiri terkejut melihat Jo tapi mendengar Donna dikatai jalang oleh Jo membuat Davi emosi
Davi pun menampar Jo sekali lagi malam ini dengan kuat bahkan wajah Jo ikut terlempar ke arah kiri karena tamparan dari Davi. Davi kali ini tidak merasa bersalah seperti kemarin.
"Jangan pernah kamu ngatain dia jalang. Dia bahkan jauh lebih baik dari pada kamu. Saya tau kenapa kamu gampang sekali saya dapatkan dalam waktu hanya dua minggu. Itu karena kamu silau dengan semua yang saya miliki bukan??"
Jo tersenyum sinis,dia bertanya "Jadi aku tanya, jadi itu benar ya?? Terus aku mau kamu pilih, kamu pilih aku atau dia?"
Jo berharap jawaban Davi memuaskan namun saat mendengar jawaban Davi, dunia Jo runtuh seketika "Aku memilih wanita itu"
************
Followerku bertambah. Makasih-makasih atas follownya. Doain aku ada ide tiap hari ya buat nerusin cerita ini. Dan tentu saja makasih smuanya atas Rank hari ini 183 on Chicklit. Waktu pertama kali ceritaku ini bertengger di rank 715. Amazingggg banget buat aku walaupun bukan di no 1...
Voment ya guys...😙😙🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE (COMPLETE)
ChickLitJohana Adriana seorang istri yang setia kepada suami. Dia selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk suami namun apa yang dia dapat "PENGKHIANATAN". Tapi Johana bukan wanita lemah yang akan menangis meraung-raung mendapati sang suami berselingkuh. B...