59

51.2K 1.8K 130
                                    

         Setelah mengantar Donna kerumahnya sekalian ingin mengetahui keadaan Bi Inah, Davi langsung pulang kerumah. Davi sangat prihatin pada keadaan Donna sekarang. Wanita itu bekerja sebagai tukang cuci piring disalah satu restoran rumah makan Padang. Bi Inah lah yang menjaga Suci selama Donna bekerja. Suci adalah anak Donna. Putri Donna yang hampir berusia empat tahun itu, perkembangannya tidak seperti anak-anak pada umumnya. Ukuran tubuhnya bahkan seperti anak yang masih berusia dua tahun. Mereka benar-benar hidup sederhana. Tidak Davi sangka seorang putri konglomerat yang manja dan berlimpah harta kini hidup dalam kemiskinan. Davi sudah menawarkan bantuan tapi ditolak oleh Donna. Donna bilang hidupnya yang sekarang sudah tenang, dia hanya minta agar Davi tidak muncul lagi dalam kehidupannya.

        Sesampainya dirumah Davi melihat Johana yang sedang menonton televisi. Johana yang melihat Davi langsung berdiri mendekati pria yang tampak kacau tersebut. Pikir Davi mereka akan bertengkar lagi mengenai Donna

"Mana siomay ku. Dari tadi aku nungguin" tanya Johana

Davi melongo "Eh...oh..siomaynya dimobil, Jo. Bentar..aku lupa bawa naik tadi"

"Haiss..cepetan ambil" ucap Johana kesal

Saat ini mereka berada dimeja makan dengan Johana yang asyik memakan siomaynya

"Jo, kamu marah?" Tanya Davi

"Marah kenapa?" Tanya Johana balik

"Soal Donna. Sumpah Jo..aku cuma cinta sama kamu. Aku cuma niat nolong Donna. Gak ada maksud lain" ujar Davi serius

"Kamu ngomong apa sih,Dav? Aku hanya gak tahan semobil sama kalian berdua. Bawaannya muak aja liat wajah kalian. Aku gak bisa bohong kalau aku masih sangat membenci kalian berdua. Tapi bukan berarti karena aku cemburu. Jadi jangan geer kamu!!" Johana mengucapkan itu dengan santai

Seketika Davi kecewa, pikirnya Johana bertindak seperti itu karena cemburu padanya ternyata tidak sama sekali. Lalu handphone Johana diatas meja makan tampak berbunyi nyaring

"❤Simpananku❤" calling

"Hai..." sapa Johana

"..."

"Apaan sih?" Ucap Jo sambil tersenyum senang

"..."

"Jangan telat jemputnya besok pagi. Awas aja telat"

"..."

"Love u too. Bye.." tutup Johana

         Hal yang terjadi barusan tidak lepas dari pengamatan Davi. Davi seperti Raga yang berpikir kalau Keenan lah laki-laki yang dicintai sang istri. Dan mendengar percakapan Johana dirinya menjadi emosi karena cemburu.

"Bisa kamu jaga perasaanku!! Kamu taukan aku mencintai kamu?" marah Davi. Entah kenapa Davi tidak bisa menahan emosinya kali ini.

"Kamu kenapa sih,Dav?" Ucap Johana heran

"Dengar gimana pun aku suami kamu, Jo. Setidaknya hargai aku. Jangan berhubungan dengan laki-laki lain didepanku. Hanya itu yang aku pinta. Bisa kan??"

Johana hanya diam menatap Davi
"Sakit Jo..sakit. Aku cemburu tapi aku tidak dapat melakukan apapun untuk membuat kamu berpisah dari laki-laki itu" ucap Davi

"Kalau gitu ceraikan aku, dengan begitu kamu tidak akan merasakan sakit hati lagi" ujar Johana ketus

Wajah Davi tampak merah padam dengan jawaban Johana dan dia membanting vas bunga yang ada dimeja makan karena emosi

"Dengar Jo..aku..." saat ingin melanjutkan kata-katanya Davi melihat wajah Johana pucat pasi dan terlihat ketakutan.

Seketika Davi tersadar dan langsung berlari menuju kearah Johana
"Jo..maaf..aku gak maksud bentak kamu" sambil memegang pundak Johana

FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang