Matahari bersinar dengan terang hari ini dan Jo berpikir hari ini tidak akan hujan seperti biasanya. Tapi entahlah akhir-akhir ini cuaca benar-benar tidak menentu. Bisa pagi ini matahari bersinar cerah siangnya akan turun hujan lebat. Jo melirik sekilas ke dinding, hari masih jam delapan pagi. Tidak biasanya Jo bangun pagi saat weekend seperti ini. Padahal tadi malam dia tidur lumayan larut malam. Jo tidak bisa tidur karena memikirkan malam minggu ini dia akan makan malam bersama Davi. Jo bingung akan memakai baju apa saat makan malam nanti ataukah memikirkan rambutnya harus di ikat atau digerai seperti biasanya.
Jo memutuskan untuk keluar dari kamar sambil mencepol asal rambutnya. Suasana rumah terlihat sepi. Jo sekilas mendengar suara sayup-sayup ibu-ibu sedang bercakap-cakap. Membuka sedikit kain gorden daun jendela Jo melihat ibunya dan ibu-ibu tetangga lainnya terlihat bergosip ria sambil memilih sayuran di gerobak sayur Mang Ujang.
Memilih untuk tidak perduli Jo masuk ke kamarnya kembali untuk mengambil handphonenya. Jo rasa dia butuh saran dari Yuli sahabatnya yang Fashionable. Setelah benda petak itu sudah ditangannya Jo segera mengirim pesan ke Yuli
Jo : Say..uda bangung blon?
Cukup lama menunggu balasan dari Yuli sekitar lima menit kemudian handphone Jo berbunyi tanda ada pesan masuk
Davi : Pagi..cantik. Sudah terima bunga saya hari ini? Jangan lupa nanti malam dandan yang cantik😍
Jo kira pesan yang masuk barusan adalah pesan balasan dari Yuli. Jo berpikir tadi dia tidak melihat bunga itu didepan. Biasa kalau bunga dari Davi dikirim ke rumah. Buket bunga mawar itu diletakkan ibunya di meja sofa ruang tamu mereka. Jo pun membalas pesan Davi
Jo : Mungkin kurirnya lagi dijalan, saya belum terima. Lagian berapa kali harus saya bilang jangan kirim bunga lagi, Dav. Rumah saya sampai wangi mawar gara-gara kamu.
Davi : Hah..belum sampai?? Tapi kata kurir pengantarnya bunga itu sudah sampai kerumah kamu loh. Bagus donk..setiap kamu tercium aroma mawar kamu akan selalu teringat saya😁😘
Jo mendengus tapi tetap tersenyum
Jo : Terserah kamu aja deh
Davi : hahaha..ingat nanti malam jam tujuh saya jemput. Dandan yang cantik ya
Terdengar pesan masuk lagi yang ternyata kali ini adalah pesan balasan dari Yuli
Yuli : Sori gue baru bales..baru bangun. Napa??
Jo : Gue tar malam mau makan malam sama Davi. Butuh saran dari loe soal penampilan nih sekalian dandanin gue. Kerumah gue bisa hari ini?
Yuli : Ooo...sip deh. Apa sih yang gak buat loe!! Bilang sama ibu loe gue mau makan sepuasnya siang ini disana.hehehe
Jo tersenyum sahabatnya yang satu itu setiap kerumahnya pasti akan makan dengan lahap. Yuli tinggal di Jakarta sendirian. Orang tuanya ada di Medan. Setiap harinya Yuli makan diluar dan tentu saja Yuli bosan dengan menu makanan itu-itu saja. Nasi goreng, Nasi uduk pecel lele, atau Nasi Padang kadang-kadang makanan fast food. Kalau mau makan di restoran yang variant menunya banyak,bisa bangkrut kantongnya. Makan ditempat-tempat gitu oke aja sih. Tapi ya..maksimal satu minggu sekalilah. Belum uang kos yang harus Yuli bayar. Oleh karena itu setiap makan dirumah Johana dia selalu merasa berada dirumah. Dia kangen dengan masakan-masakan rumah ibunya.
Setelah berchat ria dengan Yuli yang memutuskan akan datang nanti jam sebelas siang terdengar bunyi pintu depan yang terbuka. Tampak sang ibu tersenyum sumringah seperti habis mendapat undian satu milyar. Jo melihat ibunya masuk kedalam rumah membawa kantong kresek ditangan kirinya yang sepertinya hasil berburu di gerobak Mang Ujang tadi dan dengan tangan kanan seperti membawa buket bunga mawar. Ibunya menuju ke arah Jo yang duduk di depan televisi.
"Nih..bunga buat kamu Jo..dari Nak Davi" ujar sang ibu
"Kurirnya baru nganter ya,bu? Tanya Jo sambil mengambil alih bunga mawar dari tangan ibunya
"Oh...enggak tadi bunganya ibu bawa ke tempat Mang Ujang. Ibu mau tunjukin bunga mawar dari pacar kamu ke ibu-ibu sini. Mereka pada diam gak bisa gosipin kamu lagi tadi,tau gak?
"Sukurin deh..apalagi tadi ibu Ida yang anaknya buka toko bunga bilang bunga model gini bukan bunga yang murah. Pada tanya-tanya deh pacar kamu orang kaya atau gak" ucap ibunya semangat
Jo hanya diam sambil memutar bola matanya malas.
"Eh..tumben kamu bangun pagi. Ya sudah ayo bantu ibu masak sekarang. Jangan malas jadi anak gadis bentar lagi kamu bakal jadi istri orang" ucap ibunya lagi
"Bu, Davi bukan pacar Jo" bantah Jo
"Bukan pacar kok bunganya pake tulisan with love with love. Udah deh kamu jangan malu-malu. Ibu sama Ayah suka sama Nak Davi. Ibu mendukung seratus persen" ujar sang Ibu
Jo memilih diam dari pada harus berdebat dengan ibunya pagi ini. Jo malu sekali karena ternyata ibunya melihat catatan kecil yang berada diatas bunga yang dikirim oleh Davi mana ditunjukkan ke para tetangganya lagi. Jo melihat apa yang ditulis oleh Davi hari ini
Kamu ! Kamu ! Kamu !
Dan kamu !
Yang selalu ada dihati dan dipikirankuWith love
DAVIJo hanya bisa tersenyum membaca tulisan itu. Mendengar teriakan ibunya yang memanggil dari arah dapur Jo pun segera berdiri menuju dapur untuk membantu ibunya. Tak lupa Jo memberitahukan kepada ibunya rencana kedatangan Yuli siang ini.
*********
Sori kemarin gak up date. Kemarin capek banget sampai rumah langsung molor. Hari ini aku kasih 2 Bab deh. Tapi satu lagi ntar malam ya.
Jangan lupa votenya😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE (COMPLETE)
Literatura FemininaJohana Adriana seorang istri yang setia kepada suami. Dia selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk suami namun apa yang dia dapat "PENGKHIANATAN". Tapi Johana bukan wanita lemah yang akan menangis meraung-raung mendapati sang suami berselingkuh. B...