32

37.4K 1.5K 47
                                    

          Wanita yang sedang duduk sendirian ditemani segelas coklat hangat itu, Johana mengangkat cangkir didepannya dan menyesapnya perlahan menikmati aroma coklat yang menguar dari minumannya sambil menatap hujan lebat diluar sana melalui jendela kaca besar disampingnya. Banyak orang bilang coklat bisa menenangkan pikiran, kalau memang hal itu benar dia akan membeli coklat sebanyak-banyaknya agar dia bisa berpikir jernih tentang apa yang akan dilakukannya setelah mendengar semua ucapan suaminya  yang berengsek barusan. Jo selama ini suka coklat tapi hanya karena rasanya enak, tapi tentang filosofi coklat tersebut belum pernah Jo buktikan dan dia ingin membuktikannya nanti. Mungkin nanti dia akan ke supermarket untuk memborong coklat agar hatinya bisa lebih baik.

"Hai..." Jo mendongak ke arah orang yang berdiri didepan mejanya dengan bibirnya yang masih menempel dicangkir minumannya.

Jo mengerutkan keningnya bingung, berpikir dia seperti pernah melihat laki-laki tampan dihadapannya. Sesaat dia ingat dan membelalakan matanya.

"Kak Raga ya?" Ucap Jo yang sudah menurunkan cangkirnya ke meja.

Raga tersenyum dan langsung duduk didepan Jo tanpa seijin wanita itu.

"Kamu apa kabar?" Tanya Raga

         Jo mengerjapkan kedua matanya bingung dengan kemunculan tiba-tiba kakak seniornya semasa kuliah dulu, padahal seingatnya dia tidak terlalu dekat dengan lelaki dihadapannya ini. Mereka cuma sering saling bertatapan saat dikantin kampus. Tapi waktu itu Jo sering mendengar rumor betapa playboynya si Raga ini, maka dia hanya berani sebatas mengagumi lelaki ini saja.

"Oh..eh..baik. Kakak kenal saya?" Tanya Jo heran

"Tentu saja saya tau kamu. Kita kan sering bertemu dikantin kampus" jawab Raga

      Raga sebenarnya sudah menyukai Johana dari dulu tapi dia sadar diri, dia adalah pria yang tidak tahan berhubungan LDR an. Waktu itu Raga sudah merencanakan akan melanjutkan S2nya di Melbourne. Jadi dia memutuskan untuk tidak mendekati Johana, dengan hanya saling bertatapan wajah saja waktu itu Raga sudah sangat senang.

         Raga akui kalau dia playboy dan suka melakukan one night stand, tapi dia playboy yang tidak suka menduakan wanita. Kalau Raga bosan lebih baik wanita itu diputuskannya baru dia mencari wanita lain lagi. Raga itu tampan,kaya dan menyenangkan, dia begitu gampang mendapatkan hati seorang wanita, jadi setiap putus dengan kekasihnya bisa saja sejam kemudian dia sudah mendapatkan kekasih lagi. Tapi dia sudah bosan bermain-main, Raga ingin mempunyai keluarga kecilnya sendiri. Makanya dia pulang ke Indonesia, dia mau mencari wanita berlabel SNI karena Raga cinta produk Indonesia. Senakal-nakalnya laki-laki pasti dia akan mencari perempuan baik-baik untuk menjadi ibu dari anak-anaknya dan itu susah untuk dia dapatkan diluar negeri sana. Lagian bagaimana mungkin Raga bisa bertemu dengan perempuan baik-baik kalau dia hanya nongkrong didiskotik dengan ditemani wanita-wanita berpakaian minim. Dan saat melihat Johana tadi, Raga menyakini langsung kalau Johana adalah jodohnya. Pasti Tuhan yang menakdirkan mereka bertemu secara tidak sengaja di kafe ini.

"Oh..ya ya..tapi bukannya kak Raga pindah ke Melbourne?" Tanya Jo

"Gak pindah cuma kuliah, Jo. Saya cuma menimba ilmu di sana. Kamu kurusan ya sekarang? Kamu juga pucat, tapi kamu tetap  cantik kok" ujar Raga

Jo hanya tersenyum mendengarnya "Saya baru keluar dari rumah sakit, abis dirawat"

"Hah..kamu baru dirawat langsung nongkrong di kafe. Kekinian banget kamu ya" canda Raga

"Tapi kamu masih pucat. Emang kemarin dirawat karena apa?" Tanya Raga kemudian

"Aku kekurangan nutrisi, jadi aku harus dirawat demi kesehatan baby aku yang ada didalam perut" jelas Jo sambil tersenyum.

        Raga terdiam ternyata Jo bukan jodohnya karena wanita itu sudah menikah dan saat ini mengandung buah hatinya. Bahunya terlihat merosot karena kecewa mimpi-mimpinya hancur sebelum dirajut. Dan hal itu tak luput dari pandangan Jo

"Kak Raga kenapa?"

"Oh..gak apa-apa. Bentar saya mau pesan dulu" ujar Raga

        Setelah Raga memesan segelas Hot Caramel Machiato nya. Raga berusaha kembali bersikap biasa saja. Dia tidak berhak cemburu karena Raga sadar dia bukan siapa-siapanya Jo. Mereka berdua mengobrolkan banyak hal. Tentang pekerjaan mereka masing-masing bahkan tentang pengalaman Raga tinggal sendiri di negeri orang. Raga benar-benar orang yang menyenangkan,laki-laki itu lucu padahal beberapa waktu lalu Jo sedang patah hati tapi Raga bisa membuat Jo tertawa. Rasanya Jo tidak lagi membutuhkan coklat karena kehadiran Raga. Tak terasa hari sudah menunjukan pukul satu siang. Jo merasa lapar karena waktu makan siang sudah lewat dari satu jam yang lalu. Perutnya tadi  hanya terisi coklat hangat. Jo pun pamit pada Raga untuk pulang duluan. tadi dia sudah memesan taksi online. Setelah bertukaran nomor handphone mereka pun berpisah untuk menuju ke tujuan masing-masing.

                           *********

          Jo membuka pintu perlahan, rumah itu tampak sepi. Hanya terdengar suara televisi dari ruang tengah. Jo melangkah masuk dan menemukan seorang wanita berbadan dua tengah berbaring disofa panjang didepan televisi. Dulu dia dan Davi sering berpelukan disana sambil menonton bahkan pernah bercinta disana. Wanita tersebut terkejut dan langsung terduduk ketika menyadari kehadiran Johana. Dia bersiap-siap kalau tiba-tiba, Johana akan menjambaknya atau menamparnya karena perbuatannya. Matanya terlihat takut melihat Johana yang diam saja menilainya dari atas sampai ke bawah. Johana mendengus dan langsung naik keatas menuju kamarnya. Rasa laparnya karena belum makan siang menguap. Padahal tadi dia menyempatkan diri membeli ayam goreng cepat saji lewat pelayanan Drive Thru. Jo memutuskan untuk mengganti bajunya dengan daster bergambar panda baru dia akan turun untuk memakan makanan yang dia beli tadi. Dia harus tetap makan demi bayi yang ada didalam perutnya saat ini. Kemarin dia sudah diperingatkan dokter agar makan teratur dan minum susu khusus untuk ibu hamil walaupun Jo sudah diberikan vitamin oleh dokter.

         Saat sudah membuka makanannya dan siap memakannya terdengar ditelinganya wanita itu bicara lewat telepon

"Sayang..aku pengen ayam goreng. Beliin ya..ini dede bayi yang pengen" ucap Donna manja

Jo hanya memutar bola matanya malas mendengar nada menjijikan itu.

"Aku maunya sekarang,yank"

Jo terus memakan makanannya tanpa memperdulikan rengekan Donna yang sepertinya meminta dibelikan ayam goreng ke Davi. Padahal kan kalau Donna mau dia bisa menggunakan aplikasi online untuk membelinya.  

"Yey..makasih sayang. Aku tunggu ya..I love you too..emmuah..."

          Jo diam saja sambil mengunyah makanannya dia mencoba tidak perduli, tapi hatinya tetap sakit mendengar wanita lain mengatakan "I love you too.." ke suaminya,yang mana pasti tadi suaminya duluan yang mengatakan "I love you". Ini baru setengah hari Jo dirumah, bagaimana besok dia harus menghadapi kemesraan antara suaminya dengan wanita lain yang juga sudah menjadi istri suaminya didepan matanya.

                                ********

Hai..udah update lagi. Hari ini 4 ribu kali dibaca😉😉😉 sekali lagi aku ucapin makasih. Baca terus ya...😁😁

Jangan lupa voment😘😘

FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang