35

40.9K 1.8K 80
                                    

          Siang ini sesuai janjinya, Jo mentraktir teman kantornya untuk makan siang bersama di sebuah restoran Sunda. Mereka sedang melihat buku menu saat tiba-tiba Deka berkata dengan suara cemprengnya

"Jo, itu kan laki loe. Loe ngajak laki loe juga?"

          Semua orang jadi ikut menatap ke arah orang yang disebutkan Deka. Termasuk Dodi yang langsung menatap wajah Jo yang diam saja melirik sebentar ke arah Davi. Jo bingung harus berkata apa pada teman-temannya. Dia tidak mungkin mengajak Davi untuk bergabung bersamanya. 

          Davi yang sekilas mendengar nama Jo disebut menoleh ke arah Johana dan teman-temannya berada, begitupun Raga yang berada disampingnya. Walaupun kemarin terjadi pertengkaran diantara Davi dan Raga, tapi seperti inilah persahabatan mereka. Raga yang sadar dia tidak berhak mencampuri urusan pribadi sahabatnya, memilih mengalah dan mengajak Davi makan siang bersama sebagai permintaan maaf karena sudah menghakimi Davi.

Jo mau tak mau mengkode Davi agar mendekat ke arahnya, agar teman-temannya tidak curiga. Davi yang mengerti, menuruti dan langsung berjalan ke arah Jo diikuti oleh Raga dibelakangnya.

"Hai...Pak Davi, mau ikut ngerayain ultah Jo ya, pak?" Ucap Cici

Raga yang dibelakang Davi, tidak paham akan situasi hanya diam. Sementara Anita yang menyadari ada cowok ganteng di belakang suami temannya langsung berkata

"Aduh..gabung sini aja, pak. Temennya ikut juga gak apa" ucap Anita genit melirik ke arah Raga

Jo mengintip untuk melihat siapa teman Davi

"Kak Raga" ucap Jo terkejut saat menyadari kalau ternyata Raga yang bersama suaminya

"Hai..Jo.." sapa Raga kembali

"Loe kenal, Jo?" Tanya Anita takjub berpikir temannya satu ini kenalannya ganteng-ganteng dan tajir semua.

"Iya..dia kakak senior waktu kuliah" jawab Jo

Davi yang dari tadi diam mulai berbicara "Jo, kenalin ini sahabat aku yang namanya Gaga, dan Ga..ini Johana istriku"

Raga terkejut dan dia terdiam, berusaha mencerna semuanya jadi wanita ini rupanya yang disia-siakan oleh sahabatnya. Rahangnya mengeras karena emosi mengingat semua yang Davi katakan kemarin. Dia bisa tidak perduli andai itu wanita lain. Tapi apa yang dia dapat, ternyata Johana lah wanita yang disakiti Davi. Tujuannya untuk meminta maaf pada Davi diurungkannya. 

Jo pun ikut terkejut karena perkataan Davi, dia tidak menyangka sama sekali kalau Gaga yang dimaksud suaminya adalah orang yang dia kenal. 

"Gue udah kenal, dia junior gue dulu waktu dikampus, Dav" ucap Raga

"Eh..gabung aja deh, pak. Ini kita lagi ditraktir Jo buat makan-makan acara ulang tahunnya yang ketunda gara-gara pingsan kemarin. Oh ya, selamat ya Pak..bentar lagi jadi papa muda" ucap Deka dengan ceria

"Oh..eh..gak usah nanti kalian malah gak nyaman kalau ada saya" Tolak Davi halus

"Gak kok pak..biasa aja. Gabung aja" ucap Alvin 

"Tapi saya sama teman saya, saya.." belum selesai dia mencoba menolak lagi perkataannya dipotong oleh Raga

"Saya gak masalah gabung sama mereka, Dav. Lagian Johana teman lama saya. Saya juga ingin ikut merayakan ulang tahunnya" 

Jo diam saja melihat pembicaraan barusan, pikirnya tadi terserah kalau Davi tidak mau bergabung. Sebenarnya dia yang ingin membuat alasan supaya Davi tidak perlu ikut bergabung bersama dia dan teman-temannya. Tapi melihat teman-temannya berhasil membawa Davi bergabung dengan mereka saat ini, Jo hanya pasrah saja saat Davi sudah duduk disamping kirinya. Sementara Raga sudah duduk disebelah kanannya berdampingan dengan Anita karena Anita langsung mengusir Fero anak Accounting yang tadi duduk disamping kanan Jo agar bisa duduk bersebelahan dengan Raga. 

         Suasana makan siang itu ramai dengan obrolan ringan diantara mereka, dan usaha pedekate yang dilakukan Anita ke Raga. Raga sendiri merasa risih dengan perempuan bernama Anita. Perempuan itu tidak berhenti mengoceh mempromosikan dirinya ke Raga tanpa titik koma. Johana yang berada disamping Raga, tersenyum karena hal itu. Dia sedikit kasihan melihat Raga yang merasa terganggu, dia mengkode Dodi memohon untuk menolong temannya. Dodi yang mengerti segera berdiri dari tempat duduknya dan menuju ke arah Anita.

"Minggir loe..suara loe doank yang kedengaran. Gue mau makan siang bukan mau dengar loe promosiin diri loe. Sana duduk dekat Deka" usir Dodi 

Anita cemberut tapi karena merasa selalu kalah berdebat dengan Dodi dan ingin menjaga imagenya didepan Raga, Anita memilih mengalah dan pindah tempat ke samping Deka. Setelah Anita pindah Raga mengucapkan kata terima kasih dengan pelan bahkan nyaris tanpa suara ke arah Dodi.

"Makasih loh kamu udah ngasih kode ke teman kamu buat nolong aku. fiuh.." ucap Raga melakukan gerakan seolah mengelap keringat dikeningnya ke Jo

"Ada yang ngomong sama aku, nolong orang gak gratis jadi nanti aku tagih balasannya" ucap Jo menyindir Dodi yang duduk di samping Raga. Dodi melotot mendengarnya.

Raga tertawa "Oke...kamu tagih aja nanti"

           Davi yang juga duduk disebelah Jo dari tadi benar-benar tidak diajak berbicara oleh Jo. Dari tadi dia hanya berbicara dengan Alvin dan Bernard yang mengurus proyek kerjasamanya tentang masalah pekerjaan. Melirik Jo yang bercerita-cerita dengan Raga sambil tertawa, sedikit menyentil hatinya. Dari dulu Raga selalu lebih darinya, sahabatnya satu itu pandai bergaul, menyenangkan dan mempunyai banyak teman. Tidak seperti dirinya yang introvert. Raga juga satu-satunya orang yang tulus bersahabat dengannya dan mengerti dirinya. 

"Jo.." panggil Davi pelan

"Jo..Jo" panggil Davi berulang dan sedikit lebih keras

Raga memberi tahu lewat matanya ke Jo kalau Davi memanggil Jo. Jo pun membalik badannya ke arah Davi.

"Ya..kenapa?" 

"Aku balik kantor duluan ya. Nanti tagihan makanan ini aku yang bayar. Kamu bisa langsung pulang sama teman-teman kamu" 

"Hmm.." lalu mendekatkan diri ke kuping suaminya seolah mencium pipi suaminya padahal Jo berkata

"Nanti saya ganti uang kamu. karena kalau saya nolak uang kamu harga diri kamu bakal jatuh didepan teman-teman saya"

Jo lalu tersenyum menjauh dari wajah Davi yang terdiam

"Oke..hati-hati ya mas" ucap Jo

              Raga mengerutkan kening melihat kejadian disampingnya. Dia dan Dodi yang dapat melihat kalau Johana tidak mencium pipi Davi melainkan membisikan sesuatu ke kuping Davi yang membuat lelaki itu terdiam. 

          Saat mereka sudah didalam mobil Raga, Raga mulai kembali menunjukan wajah tidak sukanya ke Davi. Dan Davi mengerti kenapa hal itu bisa terjadi, padahal tadi waktu Raga mengajaknya makan siang bersama, raut wajah Raga tidak seperti sekarang. 

"Loe tau Johana adalah wanita yang sangat baik. Gue kenal banget sama dia. Awalnya gue berusaha untuk gak perduli sama urusan loe. Tapi pas gue tau perempuan itu Johana. Sumpah Dav..gue pengen banget nonjok loe. Dia gak pantes loe gituin, Dav. Jadi gue mau bilang sama loe, Johana buat gue gimana?" Raga langsung mengeluarkan kata-kata yang ditahannya sedari tadi.

Davi terkejut mendengar kata-kata Raga barusan ikut jadi emosi entah karena apa "Loe kira Jo barang. Gimana pun dia masih istri gue sekarang. Loe kalau mau jadiin Jo salah satu mainan loe, gue gak bakal setuju. Loe bisa cari korban lain" 

"Gue serius Dav..gue bukan mau jadiin Jo mainan. Gue akan nerima anak loe seperti anak gue sendiri seperti loe yang menerima anak Donna" 

"Maksud loe apa sih? Udahlah gue naik taksi aja..kita gak bisa bicara saat loe masih emosi gini" Davi keluar dari mobil Raga dan segera mencari taksi untuk menuju kantornya. Didalam taksi Davi termenung memikirkan semua kata-kata yang diucapkan oleh Raga.

                                   *************

Bocoran!!! Beberapa bab lagi konflik kita akhiri ya. Mau diganti dengan part karmanya buat Davi dan Donna. Hohoho (ketawa jahat). Tenang aja jalan ceritaku beda dengan cerita lain. Sok atuh dibaca terus😉😉😉😉 Oh ya kenapa aku update siang karena tar malam mau ada acara. Jadi see u tomorrow ya

Votenya ya😙😙😙








FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang