Johana tampak turun dari mobil Keenan. Ya..Keenan lah pria yang sedang ditatap tajam oleh Davi. Hari ini Keenan dan Vivi sengaja datang dari Bandung ke Jakarta karena ingin memberikan suprise untuk Johana.
Johana dan teman-temannya baru saja merayakan ulang tahun Jo di salah satu tempat karaoke keluarga. Saat Johana sudah turun dirinya sadar kalau Davi sedang memandanginya tajam saat ini, tapi Jo tidak memperdulikannya. Setelah berdadah ria pada Keenan, Jo berjalan memasuki gedung apartemennya diikuti oleh Davi.
"Kamu dari mana saja?" Tanya Davi
"Aku jalan sama temen-temen" jawab Jo acuh
"Aku nunggu kamu dari tadi. Aku cemas sama kamu. Aku takut kamu kenapa-napa. Apa kamu gak bisa kasih aku kabar? Handphone kamu dimana,hah? Aku coba hubungi kamu ratusan kali tapi gak kamu angkat sedikitpun" Ucap Davi marah
"Lah..siapa suruh kamu nungguin aku. Gak ada kan?" Jawab Jo yang jadi ikut marah
"Udahlah..aku capek mau istirahat" Johana lalu melengos masuk ke kamarnya. Sementara Davi mengepalkan tangannya kuat karena menahan emosi.
Davi terduduk dimeja makan sendirian menatap kue buatannya untuk Johana. Davi menghidupkan lilin-lilin kecil dikue itu lalu menyanyikan lagu ulang tahun untuk Johana sendirian dan seolah-olah Johana ada dihadapannya, tidak lupa dia mengucapkan harapan-harapannya untuk Johana.
"Apa itu pria yang kamu cintai sekarang, Jo? Apa dia cukup baik buat kamu? Rasanya berat sekali merelakanmu untuk bersama orang lain" ucap Davi yang tertunduk dimeja makan sendirian.
Pagi itu mereka masih sarapan bersama seperti biasanya tapi Davi tampak lebih pendiam. Biasanya Davi akan selalu mengajak Johana berbicara. Melihat hal itu Johana sedikit merasa heran, apa pria itu marah padanya gara-gara semalam? Johana pun mengangkat bahunya tanda tidak perduli pada kediaman Davi.
Seminggu kemudian keadaan masih sama, Davi masih diam saja. Davi hanya bicara seperlunya pada Johana. Davi masih tetap menyiapkan susu untuk Johana seperti biasanya dan juga selalu memastikan Johana meminum vitaminnya. Tapi Davi tidak pernah berisik lagi dihadapan Johana. Johana pun yang merasa tidak berkepentingan dengan Davi membiarkan Davi seperti itu selama seminggu ini. Namun malam ini Johana benar-benar merasa gelisah. Johana bahkan sudah mencoba berbagai cara supaya matanya bisa terpejam. Johana menginginkan sesuatu, eh..bukan lebih tepat bayinya lah yang menginginkan hal ini. Johana saat ini ingin sekali Davi mengelus-elus perutnya. Bayi yang sedang didalam perutnya seakan tahu kalau ayahnya sedang tidak akur dengan sang ibu dan ingin mendamaikannya. Johana yang sudah tidak tahan lagi dengan keinginannya segera menuju kekamar Davi.
Tok...tok...
Davi tampak muncul dari balik pintu kamarnya dalam keadaan baru bangun tidur
"Ada apa, Jo?" Tanya Davi dengan mata yang masih mengantuk karena ini pukul tiga pagi
"Hmm..." Johana benar-benar malu mengungkapkan keinginannya saat ini.
"Kenapa Jo..bicara saja? Kamu menginginkan sesuatu?" Tanya Davi lagi
"Aku..aku...!! Hmm..anak kamu minta dielus" jawab Johana ragu
"Hah..gimana maksudnya?" Tanya Davi lagi karena kurang mengerti akan kata-kata Johana
"Iss...kamu mau gak elus perut aku. Anak kamu nih yang kepengen" jawab Johana yang jadi kesal
Davi terperangah karena permintaan Johana.
"Mau gak? Kalau gak mau ya udah..!!!" Lalu Johana berbalik badan untuk pergi namun tangan Davi segera menahan tangan Johana.
"Ayo..duduk disofa aja" ajak Davi

KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE (COMPLETE)
ChickLitJohana Adriana seorang istri yang setia kepada suami. Dia selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk suami namun apa yang dia dapat "PENGKHIANATAN". Tapi Johana bukan wanita lemah yang akan menangis meraung-raung mendapati sang suami berselingkuh. B...