Ketukan sepatu highheels terdengar memenuhi ruangan rapat yang sudah diisi oleh para karyawan yang akan mengadakan meeting bulanan. Johana tampak terengah-engah karena habis berlari-larian untuk mengejar waktu. Jo datang terlambat ke meeting yang diadakan kali ini karena motornya mogok mendadak.
"Maaf...saya terlambat" ucap Jo sambil nyengir kuda dan mendapatkan pelototan dari sang pimpinan rapat.
Johana saat ini bekerja disalah satu perusahaan tekstile di Bandung sebagai staf pemasaran. Johana direkomendasikan oleh Raga sehingga bisa bekerja diperusahaan ini. Raga juga memutuskan untuk pindah ke Bandung bersama Johana. Raga bahkan tidak jadi membuka kantor di Jakarta supaya dia bisa tetap berada didekat Johana. Toh...mau dimanapun kantornya, orang-orang yang ingin memakai jasanya tidak akan mempermasalahkannya. Apalagi kedua orang tuanya berada di Bandung.
"Loe kenapa telat?" Tanya Vivi salah satu teman barunya dikantor setelah meeting bubar.
"Motor gue mogok, tadi aja gue lanjut ke sini naek ojek" ucap Jo lalu melangkah bersama Vivi menuju ruangan mereka sambil mengobrol tentang hal pekerjaan yang tadi dibahas diruang rapat.
Ibunya Johana memutuskan pindah dari Jakarta setelah sang suami meninggal. Toh..mereka selama ini tinggal dirumah dinas, otomatis dengan meninggalnya sang ayah. Jo dan ibunya harus meninggalkan rumah dinas ayahnya selama menjadi seorang kepala sekolah. Tetapi Ayah dan Ibu Johana sudah memiliki rumah pribadi didaerah Bandung, maka itulah tujuan kepindahan Johana dan ibunya adalah Kota Bandung.
Kringg...kringg...
"Hallo kak.." jawab Johana riang
"Makan siang bareng yuk" ucap Raga diseberang sana
Jo tersenyum dan menjawab dengan antusias "Kalo ditraktir mah..aku gak bakal nolak"
Raga juga tersenyum disana "Kamu tuh ya!! Maunya ditraktir terus. Tapi nanti ke restonya sendiri ya. Aku gak bisa jemput mau ketemu klien dulu. Takut kelamaan tar kamu nunggunya"
Setelah mengobrol sedikit dan menyebutkan tempat makan siang mereka berdua, Raga mengakhiri panggilannya. Johana sekarang sudah bisa sedikit melupakan masa lalunya yang pahit bersama mantan suaminya dan berusaha bersikap biasa saja. Semua orang yang mengerti dengan rasa sakit Johana, tidak pernah mau mengungkit bahkan menyebutkan nama Davi lagi didepannya. Semenjak pindah ke Bandung, Jo sama sekali tidak mengetahui kabar tentang mantan suaminya yang sialan dan tidak mau mencari tahu. Jujur saja, Jo sampai sekarang masih belum bisa memaafkan Davi. Dia bukan malaikat yang mempunyai hati yang suci bersih. Johana hanya manusia biasa yang bisa sakit hati, dan semua kesalahan Davi adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dimaafkan.
Hubungan Johana dengan teman-temannya yang berada di Jakarta masih baik walau hanya berhubungan lewat media sosial. Sesekali kalau sedang libur panjang, sahabatnya akan mengunjunginya ke kota Bandung. Salah satu sahabatnya Yuli sudah menikah tiga tahun yang lalu dan dikaruniai satu orang anak perempuan. Tebak siapa yang paling sering mengunjunginya. Orang itu adalah Dodi, yang kebetulan kedua orang tuanya tinggal di Bandung juga.
Jam makan siang pun tiba, Johana sempat dipanggil Vivi untuk diajak makan siang bersama tapi Jo langsung menjelaskan bahwa dia sudah ada janji makan siang dengan Raga. Jo menuju ke parkiran motor sebelum dia teringat kalau motornya saat ini sedang berada di bengkel. Mendengus kesal karena teringat motornya, Jo memesan taksi online untuk menuju restoran tempatnya janjian dengan Raga. Jo sedang menyeberang jalan menuju ke Taxi online pesanannya saat sebuah mobil menyerempetnya hingga dia terjatuh.
"Anda tidak apa-apa, nona?" Ucap seorang lelaki berkacamata yang langsung lari keluar dari mobilnya saat sadar dia menabrak seseorang. Johana mendongak dan mendapati laki-laki berkacamata yang sangat tampan, benar-benar tipe laki-laki impian Johana. Hey..Johana masih wanita normal yang masih menyukai lelaki tampan. Jadi wajar dia terpesona.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE (COMPLETE)
ChickLitJohana Adriana seorang istri yang setia kepada suami. Dia selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk suami namun apa yang dia dapat "PENGKHIANATAN". Tapi Johana bukan wanita lemah yang akan menangis meraung-raung mendapati sang suami berselingkuh. B...