29

32.6K 1.4K 81
                                    

         Bau obat yang kuat tercium dihidungnya saat Johana sadar dari pingsannya. Entah berapa lama tadi dia pingsan. Yang pasti saat ini tangannya sudah diinfus. Melirik ke sebelah kanan ada Anita dan Cici sedang mengobrol. Saat mendengar suara kasur yang berdecit, Anita dan Cici baru menyadari kalau Jo sudah bangun. Anita langsung berdiri menghampirinya

"Hai..loe udah enakan? Ada yang sakit? Mau minum? Atau loe mau ke toilet? Mungkin loe mau makan? Cecar Anita beruntun bagai tembakan

"Satu-satu nanyanya napa" potong Cici

"Gue dimana dan kenapa?" Tanya Jo mengabaikan omongan Anita dan Cici

"Loe pingsan tadi abis tiup lilin, kita semua panik, tau gak? Trus kita putusin bawa loe ke rumah sakit karena wajah loe pucat banget mana badan loe panas banget lagi" ucap Cici

"Tapi selamat ya bokk....ini pasti jadi kado ulang tahun loe yang terbaik. Loe hamil Jo..hamillll..laki loe tokcer, oke punya.. Selamat ya...gue dapat ponakan cakep bakalan ini. Udah empat minggu loh..berarti ntar traktirannya double ya Jo. Syukuran kehamilan loe dan traktiran ultah loe. Digabung oke sih...tapi harus yang mahal dong traktirannya. Jangan nasi padang secara sekarang kan loe udah punya laki berduit" cerocos Anita tanpa titik koma

Jo terpaku mendengar satu kata yang terselip diantara omongan Anita yang tidak penting. HAMIL...dia hamil. Tapi kenapa dia harus hamil sekarang? Saat Davi ingin berpisah dengannya dan mencintai wanita lain. Bukan...dia tidak menyesali adanya bayi ini tapi dia takut bagaimana nasib anaknya nanti karena ayah dan ibunya mungkin akan bercerai. Apa yang harus dilakukannya saat ini?

"Gue tadi telepon laki loe, tapi bukan dia yang angkat. Gue udah pesen buat ngasih tau kalau loe dirumah sakit sekarang" ucap Cici.

"Oh..oke. thanks ya" Jo berpikir apakah Davi akan datang kerumah sakit.

Cici sebenarnya tau ada yang tidak beres dengan Jo. Johana tidak pernah terlihat diantar oleh suaminya lagi tapi Cici pikir hanya karena suami Jo sibuk. Wajar saja karena suami Johana adalah pengusaha sukses. Tapi melihat Jo hari ini,handphone Davi yang diangkat oleh wanita lain, Davi yang tidak muncul sedikitpun dirumah
sakit dan reaksinya Jo atas kehamilannya dapat dipastikan temannya yang satu ini mengalami masalah dalam rumah tangganya.

"Thanks ya atas surprisenya tadi, besok aja ya traktirannya, tunggu gue sembuh" Jo bercerita dan berusaha tertawa riang tidak menyadari kalau dua orang yang bersamanya tahu bahwa itu adalah tawa palsu. Anita tahu karena dia tadi bercerita dengan Cici tentang kecurigaan mereka terhadap Jo yang akhir-akhir ini murung.

*******

Sementara dirumah sakit lain didepan ruangan ICU tampak seorang wanita menyenderkan kepalanya ke pundak laki-laki disampingnya sementara tangan laki-laki itu memeluk lengannya dari samping. Mata wanita hamil tersebut tampak sembab karena banyak menangis. Barusan dia mendengar sang kekasih hati yang dicintainya ternyata sudah mempunyai istri. Dia terkejut bagaimana mungkin kekasihnya yaitu Davi tega membohonginya. Donna sangat merasa bersalah kepada istri Davi saat ini. Donna tahu rasanya melihat sang suami bermain dengan wanita lain. Jadi dia akan melepaskan Davi walau dia masih sangat mencintai Davi. Tapi bolehkah untuk hari ini saja dia ingin memiliki Davi untuk terakhir kalinya. Donna membutuhkan sandaran hidup, Donna merasa hidup sangat tidak adil padanya. Ayahnya meninggal, suaminya berengsek, hartanya tidak bersisa sedikitpun, kekasihnya sudah beristri dan sekarang ibunya sedang kritis. Kalau ibunya tidak ada bagaimana dia akan bertahan nanti. Jadi Donna meminta maaf didalam hati pada istri Davi karena ingin memonopoli Davi hari ini saja. Saat tiba-tiba Dokter berlarian menuju ke ruangan ICU tempat ibunya dirawat, Donna segera menegakkan tubuhnya dan bertanya kepada suster apa yang terjadi.

"Maaf bu...nanti akan kami jelaskan. Saat ini saya harus buru-buru kedalam melakukan tindakan" ujar seorang perawat

Donna terlihat panik dan menangis tersedu-sedu sambil berkata ke Davi

"Mama Dav...mama...aku nanti sama siapa kalau gak ada mama. Aku takut Dav..aku sendirian" isak Donna

"Sstt...sstt...ada aku. Kamu gak sendirian sayang" hibur Davi dan langsung merengkuh Donna dalam pelukannya.

Tak lama dokter keluar

"Selamat siang..apa anda keluarga Ibu Friska"

"Ya..saya putrinya, dok" ujar Donna langsung

"Kami sudah melakukan usaha semaksimal mungkin, namun keadaan ibu anda semakin memburuk. Ibu anda mengalami komplikasi penyakit. Jadi maaf sekali kalau saya harus mengatakan, harap anda bersiap karena ibu anda bisa pergi kapan saja" ucap Dokter dengan wajah sendunya.

"Saat ini ibu anda sadar dan ingin berbicara dengan anda" ucap Dokter lagi lalu setelah itu pamit permisi.

Donna menutup mulutnya menangis, Davi memegang pundak wanita itu untuk menguatkannya. Mereka segera masuk kedalam ruangan rawat tersebut.

Mamanya memandang lemah ke Donna dan Davi, memanggil mereka berdua untuk mendekat ke arahnya dengan menggerakan lemah tangannya yang diinfus. Tubuhnya terlihat hanya tulang berbalut kulit. Setelah mendekat dengan lemah dia berkata dengan susah payah

"Daa...vi..tan..te tip.. onna. Menikahlah denggg...annya" ucap ibu Donna terpatah-patah tidak jelas

"Baa..rru tante tennnn..ang nggalkan dunia ini. Tannn...te mooo...honn. berjannn..jiilah" lanjut Mama Donna susah payah

"Mama.." panggil Donna menangis terisak

"Davi janji tante, Davi akan menikahi Donna. Menjaga dan melindungi Donna. Davi cinta Donna,tante.." ucap Davi

"Mas..please.." Donna melihat kearah Davi. Bagaimana mungkin Davi berjanji akan menikahinya saat laki-laki itu sudah beristri.

"Sayyy..ang..mama moohh...onn..mee..niikah la dengg..an Daa...vi. ini perr...mintaaa..an terrr..akk..hir maa...maa" mohon mama Donna dengan air mata yang sudah mengalir dipipinya.

Donna tak kuasa menolak mamanya yang memohon saat sedang kritis seperti ini bahkan dengan tetesan air mata. Akhirnya Donna mengangguk mengiyakan permintaan yang mungkin akan jadi permintaan terakhir mamanya.

Akhirnya atas permintaan sang mama yang minta pernikahan dilaksanakan hari ini juga. Dengan persiapan singkat, didepan Mama Donna yang sudah bernapas putus-putus, Davi mengucapkan ijab kabul menjadikan Donna sebagai istrinya. Sementara Donna saat penghulu dan saksi mengatakan "SAH", Donna menangis dan bergumam kecil

"Maaf...aku merebut suamimu"

**********

Weissstt....3 ribu kali dibaca. Jadi semangat update biar capek😁😁😁 makasih..makasihhhh..makasihhhhh😄😄 rank juga naik jadi 146. Baca terus jangan bosan. Coment donk..butuh masukan nih. Bocoran dikit..bab depan supermannya Jo bakalan muncul.

Vomentnya guys...jangan pelit atuh🤣🤣🤣😗😗😗

FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang