Disebuah ruangan disalah satu gedung perkantoran di Jakarta. Matahari mulai tenggelam menyisakan cahaya orange nya. Duduk seorang pria tampan memakai jas hitam dan dasinya yang sudah dilonggarkannya.
Sejak pertemuan siang tadi dengan rekan kerjanya dia merasakan detakan itu detakan jantung yang sama seperti yang dia rasakan bertahun-tahun yang lalu. Detakan yang sudah lama tidak dia rasakan. Sejak wanita itu meninggalkannya. Perempuan itu begitu cantik dimatanya. Perempuan yang membuatnya merasakan perasaan yang sudah lama rasanya tidak dia rasakan. Yah...seperti jatuh cinta. Si sekretaris sang rekan kerja yang mampu membuat dia seperti saat ini. Termenung sambil tersenyum-senyum.
Davi pemuda itu bertekad kali ini dia tidak akan kehilangan cintanya lagi. Dia akan langsung mengikatnya. Dia tidak akan mau lagi berpacaran lama hingga bertahun-tahun tapi akhirya berakhir. Seperti kisahnya yang dulu. Sungguh menjaga jodoh orang lain itu tidak enak.
Davi menimang-nimang bagaimana caranya mendapatkan hati gadis cantik itu. Nomor handphone gadis itu sudah ditangannya yang dia dapatkan dengan sangat mudah menggunakan alasan pekerjaan. Tapi sebelum lebih jauh Davi akan memastikan apakah perempuan itu sudah punya pasangan atau tidak. Karena sesungguhnya walaupun gadis itu punya pacar. Yah..hanya pacar karena yang Davi lihat di tangan gadis itu tidak terlihat cincin dijari manisnya bisa dipastikan gadis itu belum menikah. Nah sementara kalau gadis itu hanya punya pacar akan Davi buat gadis itu berakhir dengan pacarnya.
Davi tersenyum sinis. Toh..dia pernah dikhianati tidak ada salahnya kalau dia juga merebut pacar orang lain. Dan Davi akan melakukan apapun untuk mendapatkan gadis itu. Apapun..ingat itu!!
*******
Setelah berkeliling mall sendirian. Jo mendapatkan dua buah setelan untuk ke kantor, dua buah setelan santai berupa jeans dan kaos untuk JJS alias jalan-jalan sore serta satu buah dress untuk ke acara kondangan. Jo memutuskan untuk makan dulu di restoran cepat saji yang menyediakan ayam goreng.
Jo memutuskan untuk makan ayam dan kentang tanpa nasi. Jadi dia masih sanggup untuk makan malam dirumah. Karena kalau dia tidak menyantap makanan dirumah. Ibunya Jo akan mengomel dan berdrama sambil menangis bombay kalau Jo tidak menghargai masakan ibunya.
Setelah sampai dirumah Jo langsung mandi. Untung sang Ibu sedang lengah. Kalau ibu melihat barang belanjaan Jo. Habislah diomeli untuk hidup hemat.
Ayah sedang nonton berita sore saat Jo sudah selesai mandi
"Ayah..capek hari ini mau Jo pijitin?" Tanya Jo
"Gak usah Ayah gak capek kok. Kamu dari mana? Tadi ayah lihat bawa belanjaan. Kamu abis belanja ya?"
"Ssttt...jangan besar-besar ngomongnya yah. Nanti ibu dengar kena omelin deh. Padahal kan belinya pake uang Jo sendiri. Gak minta lagi sama orang tua" dengan cemberut Jo berkata
"Ibu mu bukan bermaksud seperti itu. Maksudnya baik, nak. Kita bukan orang kaya. Ayah cuma kepala sekolah yang sebentar lagi pensiun. Ibu mu cuma ibu rumah tangga. Kalau ayah pensiun, ayah mau pindah ke kampung nenekmu mengolah sawah disana dan berkebun. Dan kamu akan sendirian disini. Kami gak bisa mengurus semua keperluanmu lagi" timpal sang ayah
"...."
"Saat itu kamu akan menghidupi dirimu sendiri. Ayah pasti tidak akan bisa membantumu mencukupi kebutuhanmu disini"
"...."
"Jadi maksud ibu mu kalau kamu punya tabungan yang lumayan banyak. Kami cukup tenang meninggalkanmu disini. Ya...kecuali kalau kamu mau ikut kami pindah ke desa, Jo" tutup sang ayah
Mata Jo berkaca-kaca "maksud ayah..ayah dan ibu mau balik ke desa dan ninggalin Jo sendirian disini?" Hik..hik..ayah ibu tegaaaaaaaaa...
"Ya...tapi kami gak sekarang pindahnya nak. Masih lama masih dua tahunan lagi. Makanya segera menikah Jo. Jadi ayah sama ibu tenang ninggalin kamu disini" ucap sang ayah
"Kok jadi malah nyuruh Jo nikah sih,yah??" Lagi sedih karena mau ditinggalin orang tua. Eh...diingatin soal jodoh. Gak jadi sedih deh..bete jadinya.
"Lah..kamu kan emang harus nikah Jo. Kamu itu anak ayah satu-satunya. Umur kamu juga udah cukup. Gak ada salahnya kan kamu menikah" ucap ayah
Jo langsung kedapur menghiraukan omongan ayahnya. Lebih baik dia membantu ibu untuk menyiapkan makan malam keluarga kecil mereka.
******
Drrrttt...drrttttt....
Hp Jo berbunyi tanda ada bunyi telepon masuk. Dilihatnya sekilas nomor asing. Jo tidak mau mengangkatnya. Jaman sekarang banyak modus. Mulai dari mama minta pulsa sampai menang undian.
Setelah didiamkan telepon tersebut mati sendiri. Tapi digantikan dengan bunyi pesan lewat WA.
Tring..tring...tring...tring...tring. Bunyinya sampai lima kali
??? : Hai...
??? : Saya Davi..kamu ingat?? Yang tadi siang😁
??? : Saya ganggu gak??
??? : Kamu lagi apa??
??? : Tadi yang telepon saya kok. bukan nomor penipu yang sering minta pulsa sama bilang menang undian🤣
Hah...ini cowok kok bisa tau pikiran Jo. Jo melongo membaca pesan itu dan dia ikut tersenyum setelahnya. Davi...kenapa cowok itu menghubunginya malam seperti ini? Apa benar-benar tidak bisa besok pagi-pagi saja?
Jo masih asik dengan pikirannya sendiri sampai bunyi tring tadi terdengar lagi.
DAVI : Kenapa gak dibalas cuma di read doank?? Sakit tapi gak berdarah ini namanya
Jo tertawa...laki-laki ini sepertinya umurnya diatas 30 tahun. Tapi kenapa tingkah lakunya seperti anak abg
JO : Maaf pak..ada perlu apa ya pak? Mau atur jadwal meeting ya, pak? Besok pagi aja pak. Maaf...Ini bukan jam kerja. Dan saya juga tidak sedang memegang buku agenda saya. Saya bisa lupa.
DAVI : Tidak saya hanya ingin ngobrol saja sama kamu. Saya langsung saja. Saya jujur langsung tertarik sama kamu dari pertama melihat kamu. Seperti love at first sight
Jo diseberang sana tersipu malu padahal tidak ada Davi disini. Jo merasakan detakan jantungnya berdebar-debar dan dia tidak tau harus menjawab apa.
*******

KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE (COMPLETE)
ChickLitJohana Adriana seorang istri yang setia kepada suami. Dia selalu berusaha menjadi yang terbaik untuk suami namun apa yang dia dapat "PENGKHIANATAN". Tapi Johana bukan wanita lemah yang akan menangis meraung-raung mendapati sang suami berselingkuh. B...