60

72.5K 2.3K 347
                                    

         Ana berlari dikoridor rumah sakit tempat ibunya Johana dirawat tapi bukan untuk menjenguk ibunya Johana melainkan karena cemas akan keadaan Davi. Dokter mengabarkan anaknya mengalami koma karena pendarahan hebat ketika operasi transplantasi ginjal untuk seorang wanita dirumah sakit. Ana tentu tahu siapa wanita yang dimaksud oleh pihak rumah sakit.

          Ana menangis dalam diam, kenapa jadi begini? Kemarin Davi yang sengaja ingin melenyapkan nyawanya tapi Tuhan selalu belum mengijinkannya dan semoga saja kali ini Tuhan juga belum mengijinkan Davi untuk meninggalkan dunia ini. Ana meratapi nasib Davi. Mengapa anaknya begitu susah untuk meraih kebahagiaannya. Ana berdoa dan berharap kali ini saja Tuhan memberi Davi kesempatan untuk bahagia.

          Ana keluar dari ruangan Davi dan menuju tempat besannya dirawat. Dirinya juga ingin melihat keadaan besannya walau mungkin kehadirannya tidak diinginkan. Sesampainya didepan ruangan rawat ibunya Johana, Ana mendadak menjadi emosi melihat Johana yang bersandar mesra dipundak Raga dengan laki-laki itu pun tampak merangkul pundak Johana. Bagaimana mungkin saat suaminya kritis, Johana malah bermesraan dengan laki-laki lain. Apalagi keadaan anaknya yang seperti ini karena ingin menolong ibu dari Johana. Melangkah cepat kearah Johana, Ana langsung menarik Johana agar lepas dari rangkulan Raga. Johana terkejut karena sentakan kasar ibu mertuanya. Johana yang juga masih sakit hati atas jebakan mertuanya hingga membuatnya harus menikah dengan Davi lagi langsung berdiri menantang mama Davi

"Apa mau nyonya, hah?" Bentak Johana

PLAKKK...

          Ana menampar Johana kuat, Raga refleks langsung berdiri untuk menolong Johana. Johana memegang pipinya yang terasa sakit karena tamparan mama Davi.

"Tante.." bentak Raga

"Diam kamu Raga" tunjuk mama Davi

"Dan kamu..!!! Saya tidak menyangka kamu wanita seperti ini Johana. Saat suami kamu berjuang untuk hidup sehabis menolong ibu kamu. Kamu malah bermesraan dengan laki-laki lain" ucap Ana gemetar dan sudah menangis

"Apa maksud anda?" Ucap Johana lantang

"Kamu mau tau siapa pendonor ginjal untuk ibu kamu. Orang itu Davi,Jo. Davi..!!! Dan kamu tau sekarang Davi sedang kritis karena pendarahan saat menolong ibu kamu"

           Johana terdiam dan sangat terkejut. Kakinya rasanya lemas mendengar semua ucapan mama Davi.

"Saat suami kamu sedang kritis dan membutuhkan kamu. Kamu justru peluk-pelukan sama laki-laki lain dengan mesra"

"Demi Tuhan Jo...kamu gak tau seberapa besar Davi mencintai kamu. Saya tau dia sudah menyakiti kamu terlalu dalam tapi sungguh..dia sudah menerima balasannya. Saya sendiri saksi hidup yang melihat betapa menderitanya anak saya karena hidup diatas rasa bersalahnya. Dan Saat kamu masih bisa melanjutkan hidup dan tertawa. Davi justru sebaliknya. Dia sudah terlalu menderita, Jo"

          Johana sudah menangis tergugu ditempatnya dan Raga hanya bisa diam mendengarkan dengan mata memerah. Raga sendiri sudah melihat betapa menderitanya Davi karena rasa bersalahnya pada Johana.

"Hanya Davi yang saya punya didunia ini. Bagaimana kalau dia pergi? Kamu pasti tau rasanya kehilangan dan itu benar-benar menyakitkan, bukan?? Asal kamu tau, soal jebakan kemarin, itu semua salah saya. Davi benar-benar tidak tahu apa-apa. Dia juga dibawah pengaruh obat saat itu. Dia bahkan sangat marah ketika tau saya melakukan hal itu pada kamu"

"Kenapa kamu berubah? Kamu bukan seperti Johana yang saya kenal dulu" lalu Ana berlalu pergi sambil menangis

"Jo.." panggil Raga pelan

"Kak..Davi!!" ucap Jo dengan bergetar dan Raga langsung memeluk untuk menenangkan wanitanya.

           Jujur saja Johana memang masih mencintai Davi, tapi dia juga tidak memungkiri kalau dirinya juga mencintai Raga. Mungkin banyak orang tidak percaya jika cinta seseorang bisa jatuh pada dua orang yang berbeda tapi itulah yang Johana rasakan. Dulu Johana sangat mencintai Davi, dan saat mereka terpisah Raga mulai mengisi hatinya sedikit demi sedikit. Perlakuan Johana terhadap Davi selama menikah pun sejujurnya hanya ingin memberikan balasan untuk Davi. Semua perlakuan dan kata-kata yang diucapkan Jo adalah kata-kata yang pernah terlontar dari mulut Davi agar Davi juga merasakan apa yang dulu pernah dialaminya. Johana juga memutuskan memilih Raga karena tidak akan adil bagi Raga jika Johana kembali pada Davi. Raga sudah terlalu baik padanya selama ini. Laki-laki itu selalu berada disampingnya disaat senang maupun susah.

FRAGILE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang