ANEH, karena sejak pulang jalan-jalan semalam Nasha selalu tersenyum misterius saat melihat Naja.
Puncaknya saat mereka berpapasan hendak pergi kuliah, Naja yang risih akhirnya bertanya pada Nasha, "Lo ngapa sih liat gue gitu amat? Kesambet ya lo?".
Tapi Nasha cuma menggeleng sambil nyengir. Lalu cepat-cepat kabur dari hadapan Naja.
Sarap tu orang! Gerutu Naja dalam hati.
***
"Narya!".
Panggilan itu membuat kegiatan Narya yang sedang menaikkan stander motor terhenti. Dan si pemanggil pun sampai dihadapan Narya.
"Lusa lo tanding kan?". Tanya Yoli sambil menggigit bibirnya.
Narya mengkerutkan dahinya, "Ya, terus?".
"Lo udah ada angkutan buat tim lo?". Tanya Yoli lagi.
Narya tertawa, "Selama ini gue sama tim gue naik apaan, Yol? Ya ada lah. Kan udah disediain sekolah."
Yoli menunduk, wajahnya memerah. Sejujurnya Narya ingin sekali mencubit pipi ranum yang menggemaskan itu, namun Narya hanya mampu berkata, "Gue balik dulu ya."
Yoli menahan lengan Narya, "Gue udah sediain bus full AC buat tim lo."
Narya melongo, "Maksud lo?".
"Lo ga perlu lagi naik bus anggaran sekolah yang panasnya Naudzubillah itu. Pokoknya ntar lusa bus nya udah ada dihalaman sekolah, tepat sebelum kalian berangkat."
Narya akhirnya menangkap juga perkataan Yoli, sebelum sempat menjawab, Yoli sudah berbalik badan dan menjauh. Dan Yoli tampak malu-malu saat menemui teman se-gengnya yang sepertinya menggoda Yoli.
Narya tersenyum.
***
"Dari rumah tadi, Mama sama Nasha natap gue sambil senyum-senyum. Eh, sekarang lo juga!". Sergah Naja yang risih diperhatikan oleh Reja sejak tadi. Dirinya yang sedang baca buku jadi gak konsen sama sekali.
"Santai aja kali!". Reja menyedot teh botolnya. Dan kembali menatap Naja.
"Reja!". Sergah Naja sekali lagi sambil menoyor wajah Reja.
"Ya elah, Na. Baru gue tatapin gitu doang udah salting. Gimana ntar kalo pacaran?". Goda Reja. Lalu Reja mencolek-colek double chin Naja.
"Gue gak mau pacaran! Udah ah!". Naja menutup buku dan pergi meninggalkan Reja yang masih cengengesan.
You'll get the surprise, Na!
***
"Buat lo." Ucap Nasha pelan sambil meletakkan sebuah kotak berukuran sedang di meja belajar Naja, tepat dihadapan Naja.
"Paan nih?". Tanya Naja sambil mengamati kotak itu.
"Tunggu bentar!". Nasha lalu keluar, dan tak lama ia kembali menenteng make up organizer portable miliknya.
Tak sabar karena Naja tak kunjung membuka kotak itu, akhirnya Nasha yang membukakan untuk Naja.
"Nih, lo pake! Malam ini kita ada acara!".
Naja melotot ketika melihat isinya.
"Lo ngina gue apa gimana?". Tanyanya dengan nada ketus.
"Jangan khawatir. Ini pilihan dari seseorang yang ngerti tentang lo, luar dalam." Nasha tersenyum misterius.
Ekspresi kesal Naja berganti dengan ekspresi bingung, "Siapa?".
Nasha tersenyum, "Lo bakal tau nanti." Lalu kembali memarahi Naja, "Cepat pake! Ntar telat! Tenang aja, itu spesial ukurannya buat gajah kayak elo!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Fat Burner
ChickLitIni kisah Naja yang berdiri diantara orang sempurna. Kakaknya yang perfect dan bekerja sebagai model, adik laki-lakinya yang tampan dan cool sebagai pemain basket kawakan. Masalah Naja hanya satu, ia gendut. Kelebihan berat badan. Dan membuatnya keb...