CERITA beberapa hari kemarin mulai terlupakan.
Naja sudah bisa tersenyum dan bersikap biasa. Untuk seorang Nazalea, tidak akan ada kejadian yang benar-benar terekam di ingatannya. Kecuali soal timbangan dan berat badan.
Naja sudah mulai fokus kembali pada pelatihannya yang makin hari makin serius, bersama Fiona yang makin hari makin ambisius, juga Niko yang makin hari makin akrab dengannya. Tak lupa Reja yang makin hari makin protektif padanya.
Noni sudah jarang mengacau, seperti mengisyaratkan bahwa secara tidak resmi kewajibannya sudah selesai. Cowok jangkung itu sesekali menelpon menanyakan kabar dan memperingati Naja soal kebiasaan makan yang buruk.
Cuma, sekarang kedua saudaranya bersikap layaknya agen intel. Mengamati Naja dalam diam, saling melemparkan isyarat saat memandang Naja. Dan saat Naja bertanya, mereka kompakan menjawab, "Gak ada."
Tapi biarlah, setidaknya lomba model itu tidak memberi perubahan signifikan dalam waktu dekat. Tak urung Naja juga lega, berarti dia sudah melunasi sedikit dari janjinya pada Pak Yosa.
Naja juga sudah kembali dengan porsi makan 'normal'. Tapi tidak berlebihan seperti dulu juga sih. Dengan waktu makan yang tepat dan teratur. Sampai-sampai Reja dan Fiona kompakan ngatain Naja kesambet jin baik.
Saat ini, Naja lagi ketawa ngakak gara-gara banyolan garing Fiona sama Reja yang daritadi sahut-sahutan tanpa jeda.
"Lo tuh ya, udah mau ke Jepang, masih aja norak."
Fiona melotot, "Norak gimana? Gue normal kok. Lagian orang di Jepang tuh jarang ada yang segokil gue. Pasti gue bakal dicintai deh sama orang sana."
"Iya, terus dimasukin ke museum karna lo tuh spesies langka." Ledek Reja tak mau kalah.
"Elah, mau norak pun tetep aja gue bakal jadi penduduk sana."
"Dasar, tidak cinta negara." Cibir Reja.
"Gue cinta negara kok."
"Terus kenapa bangga mau jadi warga sono?"
"Gue kan aslinya emang keturunan Jepang, cinta negara dwonggss."Jawaban Fiona otomatis membuatnya kena hadiah jitak cantik dari Reja.
***
Lauren ngambek lagi.
Itu yang Andra tangkap dari gerak gerik Lauren sejak pembicaraannya bersama Lauren sejak 3 hari lalu-hari dimana Lauren membuat ulah lagi.
"Lo ngapain lagi sih?"
Suara Andra terdengar lebih jutek dari seharusnya, padahal dirinya tidak bermaksud seperti itu. Mungkin pengaruh karena baru saja bangun dari tidur.
Lauren yang gak tau fakta itu jadi kesal karena ngedenger suara Andra, "Kenapa lo kasar gitu?"
Andra menarik napas, "Apa lagi yang lo buat sama Kak Naja, Kak?"
"Harus gue jelasin panjang lebar? Lo tanya aja sono sama gebetan lo."
Andra menepuk dadanya, terasa terhantam batu karena Lauren menyebut Narya sebagai gebetannya. Boro-boro gebetan, status mereka juga tetap satu dan tidak berubah; teman. T-E-M-A-N. Tapi okelah, Andra tidak mau fokus kesitu dulu. Terserah Lauren mau bilang apa.
"Dia bukan gebetan gue. Kalo pun dia tau ini ulah Kak Lauren, udah pasti Kakak digebukin pake ring basket."
"Oh ya? Gebukin aja!"
![](https://img.wattpad.com/cover/142199969-288-k700014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Fat Burner
Literatura FemininaIni kisah Naja yang berdiri diantara orang sempurna. Kakaknya yang perfect dan bekerja sebagai model, adik laki-lakinya yang tampan dan cool sebagai pemain basket kawakan. Masalah Naja hanya satu, ia gendut. Kelebihan berat badan. Dan membuatnya keb...