BERAWAL dengan bunga yang diselipkan dalam design kit yang tak sengaja tertinggal di ruang seni,
Pesan manis dengan kertas beraroma, itu lah peta awal Nasha menuju cinta pertamanya.
Meski dengan pertemuan awal yang agak tidak mengenakkan.
Nasha cantik, sempurna.
Namun dua belas tahun di jenjang sekolah dasar hingga menengah, tak ada yang bisa mencuri hatinya seperti dia, si pemilik satu nama yang hingga kini masih menyisakan luka.
Nasha masih ingat wajahnya, kejahilannya, gombalan noraknya, hingga tingkah ndeso yang membuat Nasha ingin menenggelamkan kepala kedalam kolam di parkiran kampus.
Nasha menggenggam lembaran foto terkoyak yang telah lusuh, ditelan usia, serta percobaan pemusnahan yang hampir menghancurkan tangkapan gambar itu hingga tak bersisa.
***
"Awas, gue mau lewat!"
Sergahan Nasha tak membuat cowok jangkung itu minggir.
"Nasha, ya?" Si cowok malah makin santai berdiri sambil merentangkan sebelah tangan,usaha yang tepat karena lokasi mereka yang kini berada di lorong.
Lorong belakang kampus menuju gudang, tempat penyimpanan alat kebersihan kampus, serta tempat bersembunyi anak jin yang pas. Disebabkan karena letaknya yang jauh dari gedung fakultas manapun.
Gak bakal ada yang kepikiran buat kesana, kecuali untuk beberapa hal:
Ngambil alat kebersihan (ini mah OB kampus), nyari anak jin, bahkan yang paling parah yaitu...Mesum.
Nasha tidak termasuk diantara semua itu, karena cewek itu merasa ia adalah victim dari tingkah Mira, temannya yang meninggalkan tugas kelompok mereka dengan sukses dirumah.
Berujung dengan Bu Aqila yang menyuruh mereka menyikat ruangan seni.
Mira memberinya 2 opsi : ngambil alat atau nyikat ruangan.
Mira buru-buru ngambil opsi nyikat ruangan, karena tu cewek cebol emang terkenal penakut banget, jadi doi ga bakal berani ke gudang.
Nasha menerima suruhan mengambil alat ke gudang, karena nyikat-nyikat dan bersih-bersih sama sekali bukan hobinya.Tugas Nasha membuat Nasha akhirnya kesini, dan sial, berjumpa pula dengan kakak kelas mereka yang terkenal badung. Dua kali sial, Nasha gatau kalo kakak kelas badung itulah yang berada dihadapannya.
"Gue buru-buru!" Bentak Nasha.
"Yang sopan dong, gue kan nanya baik-baik."
Nasha yang menggenggam ember pel dan tangkainya dikedua belah tangan, menggeram.
"Jangan sampai gue teriak?" Ancamnya.
"Ga usah, ntar lagi aja. Teriaknya sambil desah, mau?"
Sial, wajah Nasha kini memerah.
"Kurang ajar!" Nasha pun menjadikan batang pel ditangannya menjadi senjata.
Si cowok mengelak, dan perlawanan Nasha berakhir ketika senjatanya digenggam dengan kuat.
Tenaga cewek sampai mana sih?
"Gue ga suka adek tingkat kayak lo, songong. Ga sopan." Si cowok menyeringai.
Nasha mendecak, "Gue ga perduli! Gue ga kenal lo! Lebih baik sekarang lo balik ke alam lo!"
![](https://img.wattpad.com/cover/142199969-288-k700014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Fat Burner
ChickLitIni kisah Naja yang berdiri diantara orang sempurna. Kakaknya yang perfect dan bekerja sebagai model, adik laki-lakinya yang tampan dan cool sebagai pemain basket kawakan. Masalah Naja hanya satu, ia gendut. Kelebihan berat badan. Dan membuatnya keb...