MINGGU pagi, harusnya menjadi hari bagi Naja untuk bermimpi indah lebih lama.
Tapi sayang, mata bulatnya yang biasanya susah dibangunkan pada hari kuliah, sekarang udah melek sejak jam enam.
Mama sama Narya ga kelihatan, karena mereka nganterin catering jam empat subuh tadi, Naja ogah ikut, karena dia mau istirahat.
Sekarang Naja dengan kaos oblong longgar, celana training selebor selutut, rambut acak-acakan(sama sekali belum mandi-_) belum sikat gigi, belum cuci muka, duduk bersila sambil nonton Doraemon. Serta asyik menyendokkan eskrim kedalam mulutnya. Selain itu, banyak sampah ciki dan cemilan berserakan di sekitarnya.
Jika dilihat-lihat oleh mata telanjang dan orang yang belum tahu tentang Naja, pasti mengira Naja adalah bocah kelas 2 SMP.
"Hikss... Kampret... Udah berkali-kali nonton masih aja gue nangis... Huhu.... Doraemon..". Naja sesegukan sendiri, sambil terus menyendokkan eskrim kedalam mulutnya.
Ia menonton film Doraemon, Stand By Me. Saat adegan perpisahan Doraemon dan Nobita, Naja tidak dapat menahan airmatanya.
(Cengeng amat lu Na, ampe kebawa segitunya ;p *digaplok*)
Tiba-tiba, telepon rumah berdering.
Naja meninggalkan ember eskrim di depan tv, dan berlari ke meja telepon.
"Halo?". Sapanya sambil menahan sesegukan yang tersisa.
"Halo, Naja? Lo nangis ya? Ada apa?". Suara Nasha.
Nasha sejak semalam memang tidak pulang karena ada pemotretan.
"Iya, Sha. Gue abis nonton doraemon. Sedih gue." jawab Naja sambil menyeka ingus.
"Dasar, upil kuda! Gue kira ada apaan. Eh, Na, suruh Narya jemput gue dong. Ban mobil gue kempes." Terdengar suara panik Nasha.
"Gue dirumah sendirian. Narya sama Mama lagi nganterin catering. Kenapa lo ga manggil tukang bengkel aja?". Suara sengau Naja sudah mulai menghilang.
"Minggu pagi gini gaada bengkel buka, Ndut. Gue di Jalan X. Lokasi pemotretan gue disitu." Klik. Sambungan telepon terputus.
***
Tepat setelah telepon selesai, Narya dan Mama sudah sampe dirumah.
"Lo aja yang jemput! Gue capek!". Kemudian Narya masuk kekamarnya.
Naja mengejar adik bungsunya itu kekamar.
"Gue ga bisa nyetir, Ya. Mana mau Nasha pake motor." Rengek Naja.
"Yaudah pake motor aja. Lo enak tadi gak ikut nganter makanan. Gantian dong!". Narya mendorong Naja keluar dari kamar, dan membanting pintu tepat didepan hidung Naja.
"Gue gamau! Lo yang disuruh sama Nasha! Kalo lo ga pergi, lo yang kena marah! Bodo amat!". Teriak Naja didepan pintu.
Pintu terbuka, menampilkan wajah kesal Narya, "Oke, ntar siang gue traktirin lo KFC yang jumbo pack. Gimana?"
Naja tersenyum. Asyikkk.
"Deal? Janji?". Naja mengeratkan kelingkingnya ke kelingking Narya.
"Iya, ndut. Gue mau bobo dulu, daahh!".
Pintu ditutup lagi.
Awas tu anak kalo boong! Ga selamat!
Ia tak tega menyuruh Mama, Mama juga pasti lebih lelah daripada Narya.
***
Naja berharap semua indra penciuman orang dijalan sedang mengalami error berjamaah, agar dirinya yang tidak mandi ini tidak terdeteksi.
![](https://img.wattpad.com/cover/142199969-288-k700014.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Fat Burner
Literatura FemininaIni kisah Naja yang berdiri diantara orang sempurna. Kakaknya yang perfect dan bekerja sebagai model, adik laki-lakinya yang tampan dan cool sebagai pemain basket kawakan. Masalah Naja hanya satu, ia gendut. Kelebihan berat badan. Dan membuatnya keb...