51. Feel Confused

1K 103 8
                                    

SEJENAK Naja rasakan hawa dingin yang bertebaran disekelilingnya, ditambah dengan tampang Noni berubah drastis saat melihat Nasha.

Beberapa detik mereka saling menatap dalam diam dan akhirnya disadarkan oleh Naja.

"Kalian berdua kenapa sih?" tanya Naja heran. "Nashaa?"

Nasha menggeleng dan mencoba mengubah ekspresinya seperti semula, "Ah, gak papa."

Tapi, sial untuk Nasha. Pipinya memanas, matanya berair dengan sendirinya.

Gue gak boleh nangis! Gak!

Ia tundukkan kepala dan menghapus airmata nya yang nyelonong menetes begitu saja. Tapi malah makin deras.

"Gue pergi dulu." Nasha langsung ngacir tanpa memandang wajah Naja dan Noni sekali lagi.

"Nasha!" Panggilan Naja pun tak gadis itu hiraukan, Naja ingin mengejar dan mempertanyakan apa yang terjadi, namun mbak tadi sudah kembali.

"Ayo, kita ganti pakaian dulu. Ni baju kakak kamu yang nitip tadi."

Naja mengangguk patuh, "Ruangannya didalam situ ya mbak? Ntar lagi saya masuk ya? Mbak duluan aja dulu."

"Oke, tapi jangan lama ya. Ntar nomor antrian kamu diambil yang lain." Naja mengacungkan jempolnya hingga si mbak kembali masuk kedalam ruangan.

Kini ada Noni yang masih bungkam dengan tatapan ke arah dimana Nasha pergi dan menghilang.

"Noni, jawab gue. Ada apa sama lo? Sama Nasha?" tanya Naja penuh harap.

Cowok itu masih diam sampai Naja harus beberapa kali mengguncangkan bahu kokohnya.

"Lo urus itu kerjaan lo. Gada waktu buat jelasin." Jawab Noni, dengan suara dan ekspresi dingin. Kemudian cowok jangkung itu berbalik dan pergi begitu saja.

"Nazalea, ayo!"

Naja menyeret kakinya kedalam ruangan saat si mbak memanggilnya sekali lagi.


***


"Kenapa dia balik lagi, Ya Allah?"

Nasha mendekap setir mobilnya erat-erat. Tangisnya yang sejak tadi ia tahan tumpah ruah membasahi sarung setir bermotif Hello Kitty serba pink miliknya.

Tanda tanya bermunculan dikepala Nasha ketika ia melihat interaksi Naja yang keliatannya akrab dengan... Ada hubungan apa Naja dengannya?

Bahkan mengingat namanya saja membuat hati Nasha teriris-iris.

"Kenapa Shasha harus lari?"

Nasha terkejut dan memandang ke jendela yang ia buka tingkapnya tadi. Muncul wajah seseorang yang menjadi penyebabnya menangis sekarang.


***


Niko memandang Naja dari kejauhan dengan senyum tak terbaca. Ia pandangi hingga Naja menghilang dibawa si mbak-mbak tadi. Meski gadis itu menyikapi dirinya seperti kuman, Niko tetap ingin mendukung Naja apapun resikonya.

Niko bahkan masih ingat saat pertama kali ia pindah kekampus Naja dan ditabrak Naja.

Bukan, waktu itu Niko bukan berniat menghina Naja. Niko bahkan tidak tau itu Naja, ia baru menyadari selepas dirinya mengumpat dan Naja menjauh.

Tapi ada yang Niko heranin, kok tiba-tiba Nasha pergi pas ketemu Noni? Dan kenapa mereka kayak kejar-kejaran gitu?

Ah, masa bodo ah. Yang penting urusan Niko disini kan buat Naja.

Me & Fat BurnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang