BARU buka pintu rumah, Naja sudah disambut suara cempreng nan aduhai milik Reja.
"Darimana, Ndut? Kok muka lo mengenaskan gitu? Dan... lo pake kostum olahraga?"
"Iya gue habis nge-gym." jawab Naja sambil mencibir.
"APAAAAA?" Pekikan Reja membuat kucing tetangga yang hendak masuk dari pintu depan jadi kabur lagi keluar.
"Kenapa? Ga boleh?" tanya Naja galak.
Tiba-tiba Narya muncul membawa sebuah bakul, isinya charger, hard disk, flash disk, kabel panjang, dan bla bla bla yang identik sekali dengan gadget. Tak lupa dengan tas laptop miliknya yang ia bawa serta.
"Eh, Bun? Dah pulang ya?" tanya Narya dengan tampang polos. Kemudian menurunkan bakul itu diatas meja tamu, tepat didepan muka Reja yang duduk lesehan dicelah antara meja dan sofa. Dasar orang cungkring, muat aja masuk selip selip.
"Hei! Muka gue jadi ketutup bakul nih!" Protes Reja.
"Siapa yang mau liat?"
"Kakak lo, ehehehe." jawab Reja sambil cengengesan, kemudian menaik turunkan alisnya saat memandang Naja.
"Auk ah, gelap!" tukas Naja bete. Cewek gendut itu kini duduk diatas sofa.
"Gimana nge-gym hari pertamanya?"
Narya emang tau perihal tadi pagi karena ia dengar percakapan Mama dan pelatih Naja yang ganteng itu.
"Oohhhh, itu termasuk proyek pengurusan badan lo, Ndut?" Cerca Reja.
"Jangan pake kata-kata gitu dong, seolah-olah kayak proyek pembangunan jembatan aja." Sahut Naja keki.
Reja dan Narya tertawa bersamaan, Naja hanya mendengus kesal.
"Eh, Ja, pelatihnya Naja ganteng, lho." Kompor Narya pada Reja.
Reja melotot tak senang, "Ah, masa?"
Narya mengangguk berulang kali, "Iya. Beneran! Gue nyangkanya tadi itu cowok Naja, tapi gue baru inget, kan gaada yang mau sama kakak gue. Jadi pas dia kenalin diri, baru deh gue yakin."
"Aduh!" tiba-tiba Narya memekik karena wajahnya kena lemparan bantal kursi oleh Naja.
"Kurangajar ya lo! Siapa bilang gue gak laku?"
"Gue tadi barusan." jawab Narya sambil meledek Naja.
Naja bangkit dari kursi dan berjalan naik ke atas.
"Gue mau ganti baju dulu!" Teriaknya.
Reja dan Narya berpandangan, "Siapa yang nanya?" Narya hanya mengangkat bahu untuk jawaban monolog Reja pada dirinya sendiri.
***
"Dari mana aja lo?" selidik Nasha saat ia bertandang kekamar Naja, tepat setelah adiknya itu selesai mandi dan ganti baju.
"Oh. Proyek diet gue. Masa Pak Yosa ga ngasi tau lo?"
Nasha kini duduk diatas ranjang Naja. Memilin-milin ujung bantal kepala Naja.
"Jangan pegang-pegang. Ntar gue bisa mimpi buruk!" Dan Nasha cemberut ketika Naja menarik kemudian menjepit bantal malang itu di ketiaknya.
"Gak. Dia bilang rahasia perusahaan. Nyebelin, kan?" sungut Nasha. "Padahal gue lihat penampilan lo masih gini-gini aja."
"Baru jalan berapa hari gimana ada hasilnya, si bego."
"Sebenarnya gue mau tanya sesuatu... Ngg-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Fat Burner
ChickLitIni kisah Naja yang berdiri diantara orang sempurna. Kakaknya yang perfect dan bekerja sebagai model, adik laki-lakinya yang tampan dan cool sebagai pemain basket kawakan. Masalah Naja hanya satu, ia gendut. Kelebihan berat badan. Dan membuatnya keb...