44. Semangat (Part 2)

1.5K 128 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Waahhh, lo masih suka Naruto, Ni?" tanya Reja sambil meledek. Noni cuma misuh misuh, mukanya merah menahan malu karena ketahuan pake wallpaper kartun jaman SD itu. Fiona ngakak sampe ngegosokin perutnya, seneng banget bisa bikin Noni segitu tengsinnya. Noni kan nyebelin.

Naja menghentikan tawanya sejenak, "Eh, tapi bukannya lo masih banyak nyimpen videonya di laptop lo, Ja?" Reja langsung memelototi Naja. Yang dipelototin cuma masang tampang polos.

"Udah, udah. Ini nih topik utamanya." Noni memberikan sekali lagi hpnya, sesaat sebelumnya ia memastikan terlebih dahulu bahwa lock screennya udah kebuka atau belum.

Mereka berebutan lagi untuk melihat, Naja cuma menghela napas setelah melihatnya. Sementara Reja sama Fiona rebutan untuk ngelihat lebih jelas.

Noni segera membaca ekspresi sumpek Naja, "Lo udah tau?"

Naja mengangguk. "Iya, dari Nasha."

Noni menetralkan sejenak detak jantungnya yang tiba-tiba balapan mendengar nama Nasha.

"Ini WA dari Pak Yosa. Doi nyuruh lo ikutan." Noni mengambil kembali hpnya. Tadi rencananya jumpa dengan Pak Yosa gagal. Niatnya menunggu si Nasha pergi dari kantor, tapi malah ketiduran di mobil sampai maghrib. Bego memang.

Fiona dan Reja memandang keduanya bergantian.

"Itu tuh yang gue mau ceritain sama kalian dari tadi. Makanya, bete nih gue." Bahu Naja merosot.

"Lo kan udah turun berat badan, Na." Noni kembali angkat bicara.

"Ya, ya. Nasha udah ngejelasin semuanya. Katanya syarat fisik bukan hal utama."

"Terus masalahnya apa?"

Fiona-Reja masih planga-plongo mencerna arah pembicaraan di meja ini. Dengan sabar Naja menjelaskan ulang pada mereka, bahkan sampai mengabaikan pertanyaan Noni yang terakhir.

"Ikutan aja dong, Na! Kan karantina masih lama. Siapa tau hoki." Akhirnya, Fiona memberi tanggapan juga. Reja ikut mengiyakan, "Iya. Lo udah kurusan kok."

Naja memelototi Reja, "Jangan bohong lo!"

"Eh serius, dikit tapi." Cicit Reja. Dan auto-jitak mendarat dikepalanya, dari Fiona.

Noni menatap Naja tajam, cowok putih jangkung itu berdiri dan memutari meja, membuat Fiona dan Reja terheran-heran,

"Lo mau Pak Yosa minta ganti rugi soal kemaren? Tolong sadari posisi lo, Naja." Bisiknya tajam.

Naja menatap Noni dengan pandangan kaget, belum pernah ia lihat Noni bicara setajam ini. Noni sendiri juga kaget, tak menyangka, cara bicaranya yang asli bisa balik juga disaat seperti ini. Beginilah adanya Noni, sebelum punya misi sebagai diet manager Naja.

Me & Fat BurnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang