TERPERANJAT, kaget, ternganga, terkejut, dan apa saja lah kata-kata yang sejenis dengan itu.
Begitulah yang Nasha rasakan saat seseorang yang sangat ia kenal, dan ia tunggu sejak tadi keluar dari ruangan Pak Yosa.
"Dont...talk, Nasha." Hanya itu yang bisa Naja ucapkan. Naja mulai salah tingkah saat Nasha melihatnya intens, menatap bolak balik dari atas kebawah, dan begitu seterusnya.
"ALLAHUAKBAARRR, INI BENARAN NAJA ADEK GUEEEE?". Teriak Nasha norak.
Tak urung Seline yang berada diujung lorong melihat kearah Nasha, dan tersenyum geli melihat Nasha.
"Diem lo, kampret." Desis Naja sambil melihat sekeliling. Sial, dia pengen sekali ngetok kepala Nasha pake sepatu, atau bahkan pake kursi sekalian.
"Gue ga kenal ini siapa, lo diapain, Na!?". Tanya Nasha dengan suara yang lebih pelan dari tadi.
Naja menghela napas. Sekarang bukannya Naja senang, Naja malah malu karena ternyata dirinya sekarang jadi pusat perhatian beberapa orang yang lalu lalang didepan mereka. Bukan karena Naja cantik, tapi tentu saja karena teriakan cempreng Nasha yang rasanya mungkin berpotensi meruntuhkan gedung dengan banyak lantai ini.
"Gue pengen pulang. Badan gue udah pegel." Naja menarik Nasha menjauh dari situ ASAP, as soon as possible.
Agak kesulitan karena Nasha mendadak cengo seperti orang bloon, seolah tak percaya apa yang terjadi pada Naja.
***
"Lo harus cerita sama gue pokoknya, dan... Kenapa lo keliatan stres gitu?". Nasha menodong Naja dengan pertanyaan selepas ia saja menghidupkan mesin mobil.
"Gue ngerasa.. aneh." Naja menarik rambut panjangnya yang tersampir di bahu, dan menatap rambut yang dulunya berwarna coklat gelap yang selalu ia banggakan, sudah berubah warna menjadi biru keunguan diujungnya.
"Lo.... ah. Gue ga bisa berkata-kata. Jadi lo di makeover sama Pak Yosa didalam?".
Naja mengangguk, dan kembali terbayang saat ia didalam ruangan Pak Yosa tadi.
***
"Sekarang berdiri!". Selepas tertawa tak jelas tadi, sekarang Pak Yosa menyeru Naja untuk berdiri dari duduknya.
Naja benar-benar kehabisan akal, apa yang sebenarnya diinginkan oleh pria bangkotan dihadapannya ini?
"Ba-bapak mau ngapain, pak??". Tanya Naja gugup dengan tampang seperti orang bego.
Pak Yosa tidak menjawab namun melambai keujung ruangannya sebelah sana, "Kalian tau apa yang harus kalian lakukan, kan?".
Naja melongok kearah ujung dimana penata busana dan rambut diujung sana mengangguk sembari menatapnya sambil tersenyum.
APA-APAAN INI!?
Tiba-tiba seorang mbak-mbak salah satu dari mereka mendekat kearah Naja, "Kamu mau dibikin cantik. Ayo sini."
Naja ternganga dengan sukses.
Dan Naja cuma bisa pasrah saja saat mbak itu menarik Naja kesebuah ruangan lain didalam ruangan Pak Yosa itu. Naja baru menyadari, ternyata ruang Pak Yosa luas sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me & Fat Burner
ChickLitIni kisah Naja yang berdiri diantara orang sempurna. Kakaknya yang perfect dan bekerja sebagai model, adik laki-lakinya yang tampan dan cool sebagai pemain basket kawakan. Masalah Naja hanya satu, ia gendut. Kelebihan berat badan. Dan membuatnya keb...