Ini kisah Naja yang berdiri diantara orang sempurna.
Kakaknya yang perfect dan bekerja sebagai model, adik laki-lakinya yang tampan dan cool sebagai pemain basket kawakan.
Masalah Naja hanya satu, ia gendut. Kelebihan berat badan. Dan membuatnya keb...
PAGI itu Naja berangkat kuliah dengan mata seperti panda, sebab ia semalam baru tidur pada jam 3 pagi. Mencari dan menyusun rencana diet.
Searchingsampai ke akar-akar website, bahkan kalau saja ia pintar soal teknologi, ia bakalan nyelam ke DeepWebsekalipun.
Siapa tahu saja salah satu websitemisterius itu menyimpan tips diet yang lebih oke, kan?
Tapi tidak jadi.
Pertama, Naja sama sekali ga pinter soal internet.
Kedua, ia sudah sering dengar desas desus soal web misterius itu.
Ketiga, kalo sampai komputer kena virus karena masuk ke DeepWeb, dia bakal dijadiin rendang sama Mama.
Mending cari aman aja, dan Naja harus berpuas hati dengan tips diet yang bertebaran di websitebiasa.
Naja melirik ke sekeliling kampus, lalu melirik arloji pink imut miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru jam setengah 10. Untuk hari ini, Naja bangun sejak pukul 8, rekor terbaiknya seumur hidup untuk bidang bangun pagi. Sampai-sampai membuat Mama, Nasha bahkan Narya heran, dan mencurigai bahwa mungkin saja Naja kerasukan.
Tapi melihat mata Naja yang masih polos seperti biasanya, kecurigaan itu luntur dan lenyap terbawa angin.
Naja melirik sebuah bangku didekat mading, dan memutuskan duduk disitu. Membuka tas, dan mengeluarkan secarik kertas penuh coretan.
NAJA'S DIET PLAN
Naja membaca satu persatu list yang ia buat sendiri semalam.
Jika Lauren membanggakan kecantikannya dan mengejek kegendutan Naja, maka Naja harus jadi hal yang berlawanan dengan keadaannya sekarang yaitu jadi : Kurus.
Naja mencentang list langkah pertama dengan senyuman merekah, "Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, berkatilah usaha Naja!".
Kemudian ia tertawa sendiri membayangkan dirinya saat kurus nanti.
Tak pelak membuat Wandi teman sekelasnya, yang kebetulan lewat mading fakultas, menegurnya sambil bergidik, "Lo kesambet setan fakultas, Na?".
Naja melotot galak, "Iya, lo setannya!".
Kemudian Wandi kabur tanpa aba-aba.
Orang kesurupan kan serem, bisa berbuat diluar nalar. Apalagi fakultas Pemesinan punya cerita legend turun temurun dari senior terdahulu.
Kabarnya, ada arwah mahasiswi yang gentayangan karena pas praktek, rambutnya tergulung mesin dan kepalanya ikut kegiling juga.
