TRINGG..!Bel istirahat berbunyi untuk pertama kali didengar oleh Zhea. Menurut Zhea ia di sekolah ini lumayan nyaman, mungkin karena belum terbiasa.
"Zhe, Vio, Yuk kekantin!" ajak Shasya.
"Iya, bentar gue beresin buku gue dulu," balas Viona pelan.
"Hm, handphone gue mana ya, Vi, Sya? Kalian liat gak?" panik Zhea.
"Emang ya Zhe, sifat teledor lo itu gak hilang dari kelas sepuluh dulu, nih handphone lo, maaf, gue cuma mau nge-tes lo aja, lo masih teledor gak," kekeh Shasya santai sambil menyodorkan sebuah ponsel milik Zhea.
Zhea menghela nafas legah, ia kira handphone nya bakalan hilang untuk yang kedua kali nya, tapi tidak, kini tadi handphone nya sedang disembunyikan oleh sahabat nya yang suka iseng itu, Shasya.
Zhea memutarkan bola mata dengan malas, "Ngeselin tau gak, Sya!" balas Zhea tak suka.
Ketiga gadis ini langsung saja berjalan keluar kelas, ingin menuju kantin. Saat ketiga nya ingin keluar kelas, satu sosok cowok yang benar-benar tampan dari kedua nya, lewat dihadapan ketiga Gadis ini.
"Badboy..." lirih Shasya pelan. Sehingga membuat orang yang di maksud Shasya mendengar jelas akan hal itu.
Tak diduga, cowok yang dimaksud Shasya 'Badboy' tadi menoleh ke arah Shasya dengan tatapan tajam dan muka datar.
"Sya!" panik Zhea, Zhea takut cowok itu menghampiri Shasya dan mencaci maki Shasya atau mengocehinya. Tapi itu sama sekali tidak terjadi.
"Lo itu apaan sih, untung aja tuh cowok gak ngampirin lo, kalo iya, dia bakal marah banget sama lo!" sambung Viona menasihat.
"Lah, emang gue salah ya? emang bener kok, dia kayak badboy.." lirih Shasya sembari mengangkat bibir sisi kanan dan kiri nya sehingga terukir sebuah senyuman meledek.
"Gak waras lo," cibir Viona tajam terhadap Shasya. Kemudian, ketiga gadis ini langsung pergi menuju kantin dengan berjalan santai.
Saat ketiga nya ingin memasukki kantin, tiba-tiba Zhea terkekeh pelan, "Sya, itu," ucap Zhea sambil menunjuk dengan kode mata ke arah orang yang dimaksud.
"Sya, itu orang yang lo panggil badboy tadi!" lanjut Zhea.
"Oh iya, gimana kalo gue samperin?" seru Shasya membuat kedua sahabat nya terpelonjat kaget.
"LO GILAA!!" ucap kedua sangat serempak.
"Ih, mulut kalian berdua kenceng banget, tuh jadi nya para senior dan lainnya liatin kita, termasuk badboy," lirih Shasya sembari mendongak ke kanan dan ke kiri, untuk memastikan supaya tidak ada orang yang bakalan marah kepada kedua sahabat nya ini.
"Upsss..." lirih Viona pelan, sedangkan Zhea ia mengumpati wajahnya yang sangat malu akibat kelakuan dirinya sendiri dan Viona.
Kemudian, ketiga gadis ini langsung saja mencari tempat duduk yang kosong di area kantin sekolah. Dapat. Ketiganya sudah mendapatkan tempat duduk dipojok kanan belakang. Zhea terpelonjat kaget, melihat siapa penghuni tempat duduk disebelah. Yap! Mereka adalah geng sih pria muka datar yang disebut Shasya dengan sebutan 'Badboy'.
Dia melirik ke arah Zhea, mereka saling adu tatapan. Zhea tersadar, dan langsung mengalihkan ekor mata nya ke arah lain.
Viona langsung memesan makanan dan minuman mereka masing-masing.
"Zhe, Sya, kalian mau makan dan minum apa? Buruan pesen!" ucap Viona.
"Gue bakso komplit aja, gak usah pake sawi, dan minum nya es Jeruk aja," ucap Zhea.
"Ehm, gue mau batagor aja deh, dan minum nya Es teh manis. Udah," lanjut Shasya.
"Oke." jawab Viona. Sedangkan dirinya menulis sendiri pesanan untuk dirinya.
Mereka memesan pesanan mereka masing-masing, tapi dengan satu menu. Setelah lima belas menit berlalu, hingga pesanan ketiga gadis ini datang.
"Nih Zhe, punya lo," ucap Shasya fokus dengan mengambil makanan dan minuman dari nampan dan mengasih Zhea dan Viona.
"Ini punya lo, Vi, dan ini punya gue.. saat nya makan." lanjut Shasya semangat.
"Bisa kecilin gak volume mulut lo itu," ucap seseorang dengan wajah datar tanpa senyuman.
Sontak, ketiga gadis ini langsung menoleh kearah sumber suara. Melihat siapa yang telah menegah mereka barusan. Bukan hanya Zhea, Shasya dan Viona juga ikut terbelalak kaget.
Zhea meneguk ludah getir, "Nih anak pelit banget senyum doang. Senyum kan ibadah." gumam Zhea dalam hati.
"Maaf, temen saya emang gini," ucap Viona asal-asalan, supaya orang itu tidak terlalu risih akan kehadiran ketiga gadis ini, duduk disini, disamping meja mereka.
Viona langsung menoleh ke arah Shasya, "Bisa gak kecilin volume suara lo itu, hah?" bisik Viona pada Shasya dengan rasa panik.
Disisi lain, Orang itu masih menatap Zhea dengan tatapan tajam dan wajah datar. Mereka beradu tatapan sejenak, lalu cowok itu langsung mengalih pandangan nya ke kedua teman nya itu.
Sedangkan Zhea, setelah orang itu mengalihkan pandangan nya, Zhea juga ikut mengalihkan pandangan nya. Dan langsung menyantap bakso nya dengan lahap. Serta kedua sahabat nya itu.
"Zhe, tuh anak gak ada ekspresi sama sekali ya, gak pernah senyum sedikit pun," bisik Shasya pada Zhea.
"Ssstt.. awas nanti di dengar oleh orang nya," balas Zhea berhati-hati.
Zhea menghirup Es jeruk nya, dan kembali mengunyah bakso nya dengan lahap.
"Gak napsu," lirih Viona pelan.
"Lo mau diet ya, sampe gak napsu gitu," celetuk Shasya.
"Emang lo kira gue gendut! Kurusan gini kok," balas Viona tidak suka dengan ucapan Shasya.
"Kalo aja kan mau tambah kurus, kayak aku dong bodygoals, hehe," ucap Shasya memuji dirinya sendiri.
"Yaudah, yok ke kelas. Lagian gue males disini lama-lama, ada penglihatan yang tidak gue suka," sindir Zhea tajam sambil ekor matanya melirik kearah cowok itu.
Cowok itu membalas tatapan Zhea dengan balasan tatapan tajam seperti ingin mencengkam mangsanya.
Ketiga gadis ini langsung pergi menuju kelas nya dengan berjalan santai.
*****
Tbc,
Gimana part pertama aku?
Jangan lupa klik Vote dan komentar!
Vote dan komentar kalian adalah harapan terbaik aku!
Eaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia, 'Athalla' [END]
Teen Fiction[PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] # 1 - Zhea # 5 - Athalla # 11 - storylove Bercerita tentang kisah seorang gadis yang tiba-tiba ditembak oleh pria tampan, yang dijuluki sang kapten futsal disekolah nya yang dikenal sifat nya cuek dan dingin. Saat gadis...