Part 44

3.2K 158 5
                                    


Zhea mencari salah satu kursi yang masih terlihat kosong, namun kenyataannya mustahil. Padahal ia datang tidak terlambat ketempat pertandingan futsal Athalla, mengapa ia tidak kebagian tempat duduk? menyebalkan.

"Masa iya berdiri? capek," keluh Viona.

Zhea mendongakkan kepalanya kekiri, kekanan, keatas dan kebawah, mencari tempat duduk diruangan pertandingan ini, tapi nyata nya tetap saja, disini sangat full.

"Coba aja kita dateng pas pulang sekolah langsung. Nggak usah ganti baju dulu dirumah Zhea, kelamaan nunggu Shasya nih, jadi kan gini nggak kebagian tempat duduk." ucap Viona lagi dengan nada kesal.

"Lah kok lo nyalahin gue sih, orang aja gue nggak ngapa-ngapain. Ganti baju doang, abis itu meriksa muka, fresh apa nggaknya," balas Shasya tampak tidak terima.

"Nyatok rambut setahun." sindir Viona kemudian.

Shasya terdiam sejenak, menautkan kedua alisnya dengan jelas. Shasya belum membalas omelan Viona satu katapun, memang benar ia kalau sedang merapikan rambut lamanya minta ampun.

"Yah maaf. Lagian kita tuh harus keliatan badai biar semua kaum adam tuh ngelirik kekita semua." kata Shasya sambil menyeringai.

"Gue tau lo jomblo. Jadi jangan kelewatan gitulah capernya," balas Viona.

"Kan gue cantik."

"Udah-udah, kenapa kalian pada adu mulut sih, yang kita butuhin sekarang tuh adalah tempat duduk. Biar kita nggak capek buat berdiri disini." celah Zhea kemudian.

"Tau tuh Viona,"

"Apa lo? ini kan gara-gara lo,"

"Ya ampun udah dong, nggak malu diliatin banyak orang? yang ada semua orang bakalan ngomel liat kalian adu mulut. Mereka bukan mau nonton kalian adu mulut. Mereka mau liat pertandingan futsal disini."

Ketiga gadis ini tampak bingung untuk mencari tempat duduk yang kosong buat mereka tempati. Sial.

"Hari ini sial banget. Dihukum gara-gara nggak buat pr. Habis itu nggak kebagian tempat duduk dan satu lagi. Liat kalian berdua adu mulut. Telinga gue rasanya mau pecah." omel Zhea kemudian. huft

Zhea merogoh isi tasnya, mencari keberadaan ponselnya itu yang ia taroh didalam tas supaya lebih aman daripada taroh disaku celana.

"Cari apa?"

"Ponsel."

"Buat?"

"Nelpon Athalla, ngomong kalo gue dah sampe dan nggak dapet tempat duduk."

"Dia sibuk pasti,"

"Belum dicoba telpon, belum tau sibuk apa nggak, sok tau dasar."

Zhea menghela nafasnya pelan, merasa legah karena telah menemukan ponselnya. Zhea langsung membuka ponselnya dan dengan cepat membuka aplikasi LINE yang berada didalam ponselnya. Ia langsung mencari nama Atha disana.

Sambungan telepon tersambung.

Kemudian telepon terhubung, mengartikan kalau Atha telah menjawab teleponnya sekarang.

"Halo Tha?"

"Kenapa sayang?"

"Aku udah sampe ketempat pertandingan, dan alhasil kita nggak kebagian tempat duduk. Rame banget."

"Sekarang lagi dimana posisinya?"

"Posisinya lagi di C,"

"Ke A aja, nanti aku cariin disana."

"Yaudah, kita kesana sekarang,"

Dia, 'Athalla' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang