DIA ATHALLA - BAGIAN KESEPULUH

4.4K 159 0
                                    


Zhea berjalan memasukki area sekolah dengan berjalan santai. Zhea menoleh, ia langsung tersontak kaget saat seorang itu telah berada disampingnya dengan sambil menyapanya hangat.

"Hai." sapa orang itu pada Zhea.

"Ah, Hai juga." balas Zhea terlihat bingung ingin merespon apa.

"Kenalin, nama saya Aisha. Nama Teteh siapa?" kata perempuan itu tersenyum sumringah sembari menyodorkan tangan kanannya pada Zhea.

Zhea dibuat melongo, dahinya mengkerut, mulutnya terbuka setengah lebar karena sangat-sangat bingung.

"Jangan panggil Teteh. Panggil nama aja." Zhea membalas sodoran tangan dari gadis ini, "Zhea."

"Oh Teh Zhea?" ucapnya sambil mengangguk-angguk.

Zhea terkekeh sedikit geli, "Jangan panggil Teh, Zhea aja udah."

"Oh iya maaf atuh," balasnya sopan.

"Pake kerudung?" tanya Zhea sangat heran.

"Iya da—" baru saja gadis yang bernama Aisha itu ingin menjawab pertanyaan dari Zhea, namun seseorang langsung memotongnya.

"Gak usah kenalan sama tuh cewek, gak penting juga berteman sama dia." decak seorang itu, lalu berlari kecil menuju barisan koridor sekolah.

Zhea kaget ketika seseorang itu adalah Athalla. Bagaimana bisa? sksd banget. "Apaan sih." decak Zhea menatap kearah punggung Athalla dengan tajam.

"So sorry, emang gitu anaknya." ucap Zhea tak enak hati pada Aisha.

"Iya gapapa atuh. Saya teh sekolahnya di Kampung. Saya teh juga tinggalnya di kampung, bukan di kota. Oh iya, masalah kerudung teh saya sudah lama pake ini dari kecil." jelas Aisha panjang lebar. Gadis ini cantik. Tapi terlihat agak berbeda dengan gaya anak kota. Mungkin kalian tau maksudnya apa.

"Anak Bandung ya?" tanya Zhea yang mulai penasaran dari logat nada Aisha berbicara.

"Iya. Zhea tau daerah Bandung?"

"Iya gue tau Bandung. Tapi kalo di Kampung-Kampung gue nggak tau." jawab Zhea.

"Nggak pernah maen ke Kampung ya?"

"Ha? Iya." jawab Zhea seadanya, "Gue duluan ya." ucap Zhea mengakhiri obrolannya.

"Iya hati-hati."

Zhea langsung berjalan cepat menuju koridor kelasnya.

****

"Emang nya perempuan yang nama nya Aisha itu sanggup bayar biaya sekolah disini?" lanjut Shasya dengan nada meremehkan, setelah mendengar cerita Zhea.

"Gak mungkin juga sih. Tapi kayak nya dapet beasiswa deh, dari sekolah kita." sambung Viona menyimak.

Zhea hanya mengangguk pelan saja mendengarkan pendapat kedua temannya itu.

"Udahlah, buat apa ngomongin orang, gak ada faedah nya juga." kata Zhea sambil menopang dagunya.

Tiba saja saat ketiga gadis ini sedang asyik mengobrol, Bu Ratna selaku wali kelasnya Zhea masuk kelas dengan melontarkan senyuman.

"Assalamualaikum anak-anak. Ibu akan memperkenalkan teman baru kalian."

"Mari nak, masuk!" kata Bu ratna kepada orang itu.

Orang itu masuk dengan berjalan santai sambil menunduk hormat atau sopan.

"Mari perkenalkan diri kamu." suruh Bu Ratna.

Orang itu berdiri didepan papan tulis dan memperkenalkan diri dengan sopan.

"Hai semuanya. Perkenalkan nama saya teh Aisha hermina. Bisa kalian semua panggil Aisha saja." ucapnya dengan sopan.

"Jadi ini orang yang lo maksud itu, Zhe?" kata Shasya sambil memutar bola matanya dengan malas, "Masih cantikkan gue." lirihnya.

"Buset pede bangsat." cibir Viona.

"Iya ini anaknya." ucap Zhea.

"Biarin. Masa buat lo?" tukas Shasya.

"Masih jelekken lo, iya. Cantik mana ada." decak Viona.

"Idih iri lo!"

"Baiklah Aisha, kamu duduk disebelah..." ucap bu Ratna menggantungkan kalimat nya, lalu, "Disebelah, Viona."

"Hah? kok sebelah aku sih Bu? kan disini ada Reva." balas Viona tidak terima.

Aisha hanya tersenyum kecil mendengar respon dari Viona.

"Iya Ibu tau. Tapi Reva gak masuk kan? Jadi sementara Aisha dulu duduk disebelah kamu, nanti biar Ibu yang ngurus." ucap Bu ratna serasa enteng.

Viona hanya menghela nafas berat. Aisha langsung berjalan mendekati tempat duduk yang ditempati Reva selama satu tahun ini. Sebentar lagi mereka akan kenaikkan kelas.

"Gue turut prihatin ya sobatku," ledek Shasya pada Viona.

"Apa sih lo!" desis Viona kesal.

Aisha duduk dengan pelan. Ia menyapa Viona dengan senyumannya, tapi Viona hanya membalas wajah datar tanpa ekspresinya.

"Salam kenal. Nama say—"

"Udah tau." potong Viona ketus.

Aisha hanya membalas senyuman singkat. Ia tau kalau senyumnya tidak bakal dibalas oleh Viona. Aisha menghadap ke belakang. Matanya bertemu dengan pandangan Mata Shasya yang heran dan sedikit tajam. Lalu Aisha memutar bola matanya ke kanan, mendapatkan pandangan dari Zhea yang biasa saja.

"Hai." sapa Aisha mulai sok dekat.

Shasya berdecak tak suka sambil memutar bola matanya sangat malas. Apalagi menghadapi orang seperti Aisha.

Aisha lalu berbalik badan ketempat semula, menghadap ke depan. Dia berusaha seiring kali mengobrol sama Viona tapi Viona hanya membalas wajah datar dan tak lain dari 'Iya' dan 'Nggak'.

TRINGG..!!

Bel istirahat berbunyi kencang keseluruh penjuru sekolah. Ketiga gadis ini langsung beranjak dari kelas dan menuju ke tempat utama seorang murid kalau lagi jam istirahat. Kantin.

Kali ini mereka sudah berada dikantin duduk dipojok kiri belakang.

"Liat tuh, badboy datang.." seru Shasya.

"Lo, masih suka. Sama si badboy?" tanya Viona biasa saja. Kali ini ia tidak ingin melarang sahabat nya untuk suka sama siapa, yang penting sahabatnya bahagia.

"Ih, nggak tau. Bukan berarti gue suka sama dia, dan gue udah move on kali sama si badboy. Dan gue rasa dia cocok deh sama lo, Zhe," ucap Shasya mengalihkan pandangannya kearah Zhea.

"Kok jadi gue sih," sengit Zhea tak terima.

"Udah lah buat apa ngebahas tuh orang, mending kita nyantap bakso kita yang udah dateng aja gimana?" seru Viona pada keduanya.

Zhea masih melirik kearah Athalla, dengan begitu kalau Athalla juga meliriknya tidak sengaja. Zhea langsung memalingkan matanya menatap kearah lain.

****

"Ehm, Ada yang mau nebeng?" tawar Zhea pada kedua sahabatnya.

"Nggak Zhe, gue dijemput." balas Shasya sambil tersenyum canggung.

"Gue sih bawa motor." Viona berujar kemudian.

"Yaudah. Gue duluan ya.." ucap Zhea langsung berjalan menuju parkiran dari koridor kelas dua belas.

****

Halo semuanya..!

Maaf ya, Part kali ini agak pendek.

Masalah nya aku lagi males ngetik. Wkwk

I'm sorry guys!

Oke, see you.

Dia, 'Athalla' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang