Part 46

2.1K 84 0
                                    


Hello!
long time no see dulu.
udah lama banget aku nggak update cerita ini yah. Gak tau, kenapa aku lagi sibuk aja. Akhir-akhir ini kalo aku lagi mood buat ngetik diwattpad ya pasti aku update. Part 46 ini sebenernya udah lama aku tulis, cuma belum selesai. Jadi, digantung deh.

Ohya, sorry guys kalo lama banget updatenya, nggak bisa janji lagi deh mau update kapan dan jam berapa. Pokoknya yang penting update lah ya wkwkw tapi promise deh gak lamaaaaaa😭

HAPPY READING LOVE!

***

Waktunya dari sekolah Zhea tanding. Ini yang sangat ditunggu-tunggu Zhea dan teman lainnya. Futsal dari sekolahnya memang sudah menjadi panutan dari sekolah lain karena berhasil menjuari umum berturut-turut.

"Athalla main, Zhe!" seru Shasya.

"Oh my god! pacar lo bener-bener cakep disitu. Coba aja kalo dia ada kembaran, kembarannya pasti buat gue, Zhe!" sambung Viona berseru.

"Terus namanya siapa dong, Vi?" Shasya bertanya polos, berlayak kalau ia tidak tau apa-apa, "Athalli yah? namanya? emang Athalla ada kembaran, Zhe?"

"Jangan ngaco. Nggak ada. Athalla satu-satunya makhluk sempurna yang Tuhan ciptain buat gue." lirih Zhea sedikit alay.

"Entah apa yang merasukkimu.." lirih Shasya.

Sorak semua murid-murid dari SMA Taruna Bangsa langsung semangat menyoraki team futsal dari sekolah mereka. Sebagian ada yang memberi semangat dengan bernyanyi sekaligus bergendang memakai alat musik yang sudah dipinjamkan dari ekskul band SMA Taruna Bangsa.

"We, berisik banget sumpah. Disini tuh ya cuma buat gue aja yang kasih semangat buat Kapten Futsal, kalian jangan." Zhea berkata kemudian, membuat kedua sahabatnya langsung merespon dengan tatapan menjijikan.

"Alay banget. Lo kira ini ruangan tanding buat lo berdua aja? serasa ruangan milik berdua kali yah, heran." cibir Shasya.

"Gak tau tuh, emang yah Sya, kalo udah bucin yah gini tuh. Bucin tingkat akut," sambung Viona sembari mendengus pelan.

"Bilang aja kalo kalian iri kan sama gue. Makanya cari dong lawan bucinnya. Emang gak bosen apa jomblo terus?" balas Zhea sembari terkekeh pelan serayaknya kalau ia telah menang dalam berdebat.

"Eh tiga sejoli, kalo mau debat mending di hutan. Jangan disini. Disini lomba bola futsal bukan lomba adu mulut." sambar Yusuf, alias dikenal dengan panggilan Ucup. Cowok cupu satu-satunya di SMA Taruna Bangsa yang mendapat nasib beruntung karena mendapat beasiswa disana.

"Eh Cup, mau juga adu mulut sama kita?"

"Cup, jangan tambah bikin berisik. Mending ganti tuh kacamata bulet kesayangan lo itu, udah berembun dan berdebu gitu. Mata lo anti radiasi?"

"Iya Cup, jangan ngurusin kita bertiga. Mau kita beliin gak kacamata anti kabut asap?"

Ketiganya tertawa, berhasil membuat Ucup seakan kalah dalam berdebat dengan mereka. Ucup hanya menghembus nafas pelan, kemudian memalingkan wajahnya kearah lapangan pertandingan. Seolah tidak memperdulikan kata-kata yang keluar dari mulut Zhea, Viona, dan Shasya.

"Nggak ada duit mbak mau beli kacamata baru. Naik angkot aja kadang ngutang." ucap Ucup.

Ketiganya terbahak-bahak, mulai dari nada Ucup yang berbicara sampai ke kata-katanya yang berhasil membuat mereka tertawa.

Dia, 'Athalla' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang