Ini adalah hari terakhir ospek untuk para calon mahasiswa maupun mahasiswi yang akan melanjutkan sekolah yang kejenjang yang lebih tinggi.
Ospek harus menggunakan syarat-syarat yang tak masuk akal.
Baju karung, rambut di kuncir dua dan membawa banyak makanan dengan seribu kode.
Kurasa, jika orang gila masuk kesini dan melihat kami, dia akan betah.
Karena menganggap banyak spesies yang sama dengannya.
Ya, ospek memang selalu membawa kesenangan untuk para kating.
Tapi malah membuat malu para anak-anak baru seperti kami.
Terutama untuk menunjukkan bahwa senioritas itu penting.
Aku berjalan di koridor salah satu fakultas yang entah aku pun tak tau namanya.
Universitas yang luas dan besar, membuat siapapun akan bingung harus mencari gedung maupun salah satu ruangan.
Tapi tenang saja, ini tidak akan sebingung bagaimana para Army harus memecahkan teori BTS.
Iya bukan?
Sepanjang jalan, orang-orang terus berbicara tentang sekelompok pemuda yang katanya sangat populer.
Bahkan, para mahasiswi barupun membicarakan mereka.
Mereka?
Mereka siapa sebenarnya?
Apakah mereka perkumpulan pemuda yang cerdas?
Atau, pemuda remaja masjid?
Sampai-sampai di setiap sudut fakultas hanya nama mereka yang ku dengar.
Terutama, para gadis lebih banyak membicarakan tentang lelaki yang bernama Kim Se.. se—entah lah, aku tak sangat paham namanya.
Seperti di tambahkan sesuatu yang berhubungan dengan devil, iblis, atau jin di belakang namanya.
Yang terpenting,
Siapa dia?
Apa dia tampan?
Dia kaya?
Dia pintar?
Apa dia—lupakan.
Aku tidak akan tertarik.
Tujuan pertama ku masuk kesini semata-mata untuk mecari ilmu, bukan mencari jodoh.
Hidup ini terlalu lucu untuk manusia yang rendah sepertiku. Dimana banyak wanita yang memprioritaskan penampilan untuk mendapatkan perhatian lelaki, tapi tidak dengan ku.
Kalau bisa, aku berharap aku tidak terlahir sebagai wanita.
Sekarang aku bingung harus pergi ke arah mana. Tapi percaya lah, lebih baik aku harus tersesat disini ketimbang pulang kerumah dan bertemu dengan si tua yang keparat.
"sudah puas melihatnya?"
Itu suara yang familiar.
Di ujur koridor, aku melihat lelaki paruh baya dengan tatapan tajamnya.
"aku tidak mau pulang"
"kau sudah gila? Kalau kau tidak pulang, dimana kau harus tidur? Dan bagaimana aku mendapatkan uang?"
"maaf ayah, aku tidak bisa terus-terusan seperti ini"
"pulang!"
"tidak akan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HACKNEY ;ft.김석진 [M] [✔]
Fanfiction[⠀⠀ ⠀; COMPLETE ⠀⠀ ] Jika saja kejadian kelam itu tak pernah singgah didalam hidupnya, mungkin Kim Seok Jin tak pernah bertemu dengan seorang pria paruh baya yang tega menjual anak gadisnya demi uang dan hawa nafsu. "seharusnya ak...