ch.26

1.3K 244 19
                                    

Belum genap satu menit Nami menutup matanya dengan aman, getaran dari benda pipih yang ia simpan di sisi kirinya kembali menarik perhatian untuk ia genggam kembali.

|Kim Seok Jin
|sudah tidur?
01.15 AM

Alis Nami tertaut setelah melihat cuplikan pesan yang tertera di layar lockscreen. Seketika mukanya tertekuk masam. aku mohon jangan ganggu aku untuk kali ini. Batinnya.

Ponselnya kembali bergetar dan masih didapati nama yang sama mengirim dua pesan masuk sekaligus.

|Kim Seok Jin
|sudah ya?
|kalau begitu selamat malam.
01.17 AM

Nami terperanjat dari tidurnya. Kini alisnya menyerit keheranan. selamat malam? apa ia mengigau lagi? Tapi mana mungkin orang yang mengigau bisa mengetik pesan serapi ini?

Park Nami|
belum. ada perlu apa seonbae?|
01.18 AM

Terbalas. Jin sedikit terkejut dengan mulut yang setengah menganga dalam jangka waktu beberapa sekon. Lalu mengulum bibirnya rapat-rapat dengan wajah penuh kecemasan. Ibu jarinya terangkat lalu ia sesap guna meredakan rasa gelisah.

Tolol. Ia merasa meyesal telah mengirim pesan pada Nami yang ternyata gadis itu belum terlelap. Alih-alih berniat mengirim hanya untuk sekedar mengucap selamat tidur, malah pemuda itu mendapat balasan yang membuat dirinya menjadi seperti seseorang yang tengah salah tingkah.

Dan yang lebih parahnya, ia bahkan tak mengerti mengapa dirinya harus melakukan hal bodoh seperti ini dan membuatnya terperangkap pada permainannya sendiri.

Dengan ragu jari-jari Jin kembali meyentuh papan ketik. Menyusun kata perkata yang pas untuk ia balas tanpa memperlihatkan rasa skeptisnya.

|Kim Seok Jin
|tidak, aku hanya bertanya.

Nami membaca kembali bubble chat yang baru saja ia dapati dari Jin. Hanya bertanya. Hanya. Kata itu bercokol di kepalanya. Lalu untuk apa Jin mengiriminya pesan selarut ini?

Park Nami|
benarkah? apa kau ingin aku |
melakukan suatu?
tapi maaf sonbae, aku mohon |
kau tidak memerintahiku untuk
melakukan apapun saat disini
bukannya tak ingin patuh|
aku hanya tak mau ada orang |
lain meilhat kau sedang bersamaku.
bisa-bisa mereka salah faham|
kau tak mau kan reputasimu |
hancur?
nanti setelah sampai apartemen|
kau boleh melakukan apapun padaku

Jin berdecih setelah mendapati balasan yang lumayan panjang dari sebrang sana. Ia terkekeh geli. Beruntung, ternyata gadis itu sudah salah tanggap dengan niat awalnya.

Memanglah Jin seringkali mengirimi Nami pesan hanya agar gadis itu melakukan sesuatu padanya. Seperti saat di kampus. Nami harus meninggalkan jam pelajarannya demi membeli minuman kaleng untuk dirinya.

Pesan masuk yang Jin kirimkan bertubi-tubi datang. Memerintahkan gadis itu agar ia bergerak lebih cepat. Sedangkan Nami yang melihat ponselnya yang bergetar kian brutal, mau tidak mau ia berlari dengan gusar mencari pintu menuju rooftop.

Namun semua itu menjadi sia-sia dan ia terlihat seperti orang bodoh ulah Jin karena pemuda itu tak ada disana. Tempat dimana Jin bilang ia menunggu minuman kalengnya.

Pun pesan masuk terakhir datang, membuat Nami mengepalkan tangannya sampai kukunya berubah menjadi warna keputihan. kau lambat seperti siput. aku sudah turun. datangi aku kembali di toilet pria. cepat.

HACKNEY ;ft.김석진 [M] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang