Hei 'tuan' Kim Seok Jin, terimakasih sudah berhasil merebut ciuman pertamaku.
Terima kasih sudah mengobatiku lalu sekarang membuat luka yang berangsur sembuh itu menjadi sakit kembali.
Hah! bodoh!
Kalau saja tadi aku tidak berontak lebih keras, mungkin ia sudah berhasil merobek bibirku. Lalu di detik berikutnya ia akan menjadi malaikat pencabut nyawa karena menciumku hampir satu jam lamanya.
Ayolah bung, aku tidak mau mati konyol.
Belum lagi sekarang aku benar-benar merasa kesal dan jijik dengan bibir merah muda merekahnya karena ia sedang tertawa akrab bak Harry Potter dan Ron Weasley di ruang tamu rumahku. Ahh sangat tidak cocok di sebut rumah.
Ne—ra—ka. Itu yang paling benar.
Saat Jin masuk aku bisa melihat ekspresi wajah angkuh dan kegeliannya bercampur aduk.
Bagaimana tidak, botol beer beserta soju berserakan dimana-mana. Belum lagi banyak tumpukan majalah dewasa yang terbuka lebar seperti habis dibaca beberapa menit yang lalu.
Beruntungnya tak ada sperma yang berceceran.
Aku hanya berharap agar tidak bertemu lagi dengannya.
Yahh. . . aku malas berurusan dengan orang yang terlampau kaya dan angkuh seperti dirinya.
Tapi tunggu, aku belum sempat menanyakan kenapa ia ada di kampusku kemarin.
Apa dia salah satu dari mahasiswa disana? atau dosen pengajar?
Ah terserah lah, melihatnya saja malas apa lagi berbicara. Membuang-buang nafas berharga ku saja.
"hahaha kau anak muda yang tampan, kaya raya, baik pula. Terimakasih sudah mengobati anakku, harusnya kau tak perlu melakukan itu"
Tawa ayah sangat berbeda. Banyak rasa kebahagiaan disana. Bagaimana tidak, ayah kan sangat gila uang sifatnya tak mau kalah dengan tuan Crab.
Jika bisa di deskripsikan, saat ayah melihat Jin di ambang pintu masuk tadi, matanya berbinar seperti ada manik di masing-masing ujungnya; akhirnya mister money datang bersama dengan barang berhargaku.
"terimakasih karena sudah mempertemukan ku dengan anakmu pak Park..."
cih! menjijikkan.
"...aku benar-benar terkesan saat bermain dengan anakmu..."
Selain angkuh dan menyebalkan, kau juga pandai berbohong ya.
"...saat bermain dengannya, aku merasakan suatu sensai yang. . .mhhh! rasanya aku ingin bermain dengannya lebih lama lagi hahaha"
Apa bibir indahmu di ciptakan untuk mengatakan hal tak senonoh seperti ini? Mati saja sana!
"kau bisa membawanya, bawa saja. Tapi kau pahamkan maksudku. . .hahaha"
Dasar sinting! apa ayah akan menjualku kepada Jin lagi? Aku tak mau! Paham tidak dengan kata,
T—I—D—A—K - M—A—U?
Ah iya aku lupa, ayahku kan orang yang tidak berpendidikan. Lulus sekolah dasar saja tidak.
Ups!
Ingin rasanya menjadi Lord Voldemort sekarang. Lalu aku akan menghujam manusia bejat seperti mereka dengan sihir avada kedavra agar mereka mati di tempat dalam satu sambitan tanpa ada rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HACKNEY ;ft.김석진 [M] [✔]
Fanfic[⠀⠀ ⠀; COMPLETE ⠀⠀ ] Jika saja kejadian kelam itu tak pernah singgah didalam hidupnya, mungkin Kim Seok Jin tak pernah bertemu dengan seorang pria paruh baya yang tega menjual anak gadisnya demi uang dan hawa nafsu. "seharusnya ak...