Part 15

1.1K 150 10
                                    

Hepi riding, kawan!



"Ibu, kenapa ibu harus mengantarku?" Rengek si sulung, Hyun Jin.

Ya, hari ini memang sengaja Ah Soon mengantar Hyun Jin dengan mobilnya. Tidak seperti biasanya membiarkan Hyun Jin memakai bus setiap pergi ke sekolah.

"Memang kenapa?"

"Biasanya, aku juga naik bus"

"Sekali-kali tidak apa-apa, kan?"

"Tapi, bu~?"

"Sudah sampai. Ayo turun!"

Dengan wajah yang di tekuk, Hyun Jin keluar dari mobil. Dia mencoba memantapkan hati kalau-kalau akan langsung mendapat cuitan dari teman sekolahnya. Setidaknya, teman sekelasnya sendiri.

Benar saja. Cuitan yang dia takutkan menusuk juga ke dalam telinganya.

"Hei! Itu ibunya"

"Jadi, dia orangnya?"

"Bukankah dia seorang pengacara"

"Pengacara macam apa yang merusak rumah tangga orang"

"Jangan-jangan, ibu kandungnya meninggal karena ayahnya di rebut oleh orang itu"

Bisikan itu berhasil membuat Hyun Jin berhenti melangkah sejenak. Dia memejamkan mata dan menarik napas panjang.

"Aku menyayangi kedua ibuku. Ibu kandungku memang meninggalkanku dari kecil. Tapi, aku menyayanginya. Karena dia sudah melahirkanku. Dan ibuku saat ini, memang tidak melahirkanku. Tapi, aku menyayanginya. Karena dia sudah merawatku hingga saat ini" batin hati Hyun Jin.

..

Kembali pada ibu Jinnie.

Dia belum beranjak pergi. Samar-samar dia mendengar gunjingan para siswa tentang putrinya.

Sekarang, dia mengerti kenapa Jinnie-nya tidak masuk sekolah. Sang ibu hanya tersenyum. Lalu, melangkahkan kaki mencari putrinya.

"Hyun Jin!" Panggil Ah Soon.

Yang di panggil hanya menoleh. Ah Soon pun segera mendekati anaknya.

"Ck! Kenapa ibu belum pulang? Kenapa malah menemuiku?" Bisik Hyun Jin.

"Apa tidak boleh?"

"Hei! Apa mereka sedang bermain drama?"

"Apa mereka sedang menunjukkan kedekatan mereka?"

"Ibu tiri biasanya jahat pada anak tirinya"

"Ibu tiri itu pasti sedang pura-pura baik"

Begitulah bisik-bisik siswa yang samar-samar dapat di dengar oleh Hyun Jin dan sang ibu.

"Kau sedih karena itu?" Tanya sang ibu pada putrinya yang sedang menahan amarah.

"Apa itu? Jadi dia wanita yang dulu pernah menyukai ayah Kiyoon?"

"Hei! Jangan keras-keras! Mereka bisa dengar"

Itu obrolan dua siswa yang baru saja melewati mereka. Hingga membuat Hyun Jin semakin naik pitam juga sedih. Terlihat dari matanya yang menatap nanar.

"Sudahlah! Ibu tidak apa-apa"

"Aku tidak suka mereka menghina ibu. Aku tidak bisa diam. Aku-"

Sstt!

Sang ibu menghentikan ucapan anaknya. "Hei, kalian! Kemari sebentar!" Ah Soon memanggil beberapa siswa yang tadi sempat menggunjing mereka. Siswa yang baru saja melewati mereka pun ikut membalikkan badan.

"Nah, kalian juga!" Panggilnya lagi pada dua siswa tadi.

"Ka-kami?"

"Iya, kalian"

Dua siswa itu tampak ketakutan sekarang. Bahkan saling menyalahkan tanpa suara.

"Aku ibu Hyun Jin. Lebih tepatnya, ibu tiri. Apa ada masalah?"

"Tidak" jawab mereka serentak setengah ketakutan. Ada pula yang sampai gagap.

"Kalau begitu, kenapa kalian membicarakan kami?"

Mereka diam.

"Ah! Apa Hyun Jin murid terkenal di sekolah ini? Wah! Pasti dia sangat baik pada kalian. Hyun Jin tidak pernah membuat masalah dengan kalian, kan?"

"Ti-tidak"

"Baguslah! Kalau dia sampai membuat masalah pasti akan ku masukkan ke penjara. Ayahnya saja polisi. Jadi, kalian juga jangan suka bicara sembarangan. Itu juga perbuatan jahat. Masuk dalam undang-undang pencemaran nama baik. Jika yang kalian bicarakan tidak benar maka kalian bisa kena pasal dan masuk penjara. Sayang sekali jika di usia kalian yang masih muda harus mendekam di penjara. Orang tua kalian pasti kecewa"

Mereka hanya menunduk dan saling melirik.

"Begini, aku tidak mengancam kalian. Aku hanya memberi sedikit pengetahuan yang dulu sempat ku pelajari. Apa menurut kalian semua ibu kandung itu baik?"

Mereka menggeleng.

"Sama, tidak semua ibu tiri juga jahat. Jadi, jangan asal menuduh tanpa bukti. Itu tidak baik. Tugas kalian belajar. Bukan mengurusi orang lain, kan? Bukankah guru kalian juga mengajarkan seperti itu?"

Tidak ada satupun di antara mereka yang berani menjawab.

"Bisa kalian katakan siapa yang me mm beritahu pada kalian?"

Lagi, mereka saling melirik. Mereka tidak tahu harus menuduhkan pada siapa. Pasalnya, mereka hanya mendengar dari mulut ke mulut.

"Bibi?"

Sapa seorang siswa tiba-tiba. "Sedang apa bibi di sini?"

"Kiyoon? Tidak ada. Hanya kebetulan mengantar Hyun Jin"

"Lalu, mereka kenapa?"

"Tidak apa-apa. Bibi hanya tanya, bagaimana Hyun Jin di sekolah"

Kriinngg

"Kalian satu kelas, kan? Cepat masuk. Sudah bel"

"Baiklah. Bibi hati-hati di jalan"

Keduanya langsung pergi ke kelas bersama. Menimbulkan tatapan tidak percaya dari lima siswa yang ada di sana. Sedangkan, Ah Soon hanya tersenyum senang.





To be continue--

Knp ada cerita ini? Krn gak mungkin sekolah tanpa bully. Seenggaknya ya kayak gini. Suka ngegunjingin orang jelek². Giliran di tegur kicep.

Dulu, tmn seangkatan drku bahkn gak tanggung² perutnya di tonjokin. Kan kasian. Mana dia cupu. Eh?

Dan smga pesen mak tiri nyampe jg ke kalian. Eh kita.
..

Maafkan. Harusnya up kmren sore.

Hee

Gara2 bola jd gak jadi. Brazil vs Mexico vroh!

Ma Brazil menang 2-0. Yeaaa ikut sebeng akutuh.

Atu²nya wakil asia gagal. 😭😭😭😭


Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang