Part 74

996 125 88
                                    

Segmen klarifikasi. Hati-hati typo.

..





Beberapa bulan terakhir hubungan dua sejoli ini semakin dekat. Bagaimana tidak? Jika setiap hari mereka bersama. Pulang bersama, belajar bersama. Tak jarang mereka pergi bermain bersama.

Kiyoon sendiri memilih vakum sementara dari dunia bulu tangkisnya. Dia akan fokus pada ujian akhir yang sebentar lagi berlangsung.

Banyak yang bertanya apa hubungan mereka. Kenapa bisa sedekat itu. Seorang Min Kiyoon yang terkenal sulit di dekati bisa takluk di tangan gadis bermarga Kim yang terlampau biasa saja.

.

Srrrtt!

Cupp!

Kiyoon menarik lengan Hyun Jin dan langsung menciumnya. Tak peduli sekarang berada di mana. Otaknya terus menginterupsi untuk melakukannya. Atau kau akan kehilangan dia saat ini juga.

"Ki-Kiyoon?" Cicit Hyun Jin saat pagutannya terlepas dengan mata bulatnya.

"Ayo pulang!"  Tangannya menarik lengan Hyun Jin keluar dari ruangan itu, meninggalkan area sekolah yang sudah sangat sepi.

"A-apa yang kau lakukan?"

"Melakukan apa yang harus kulakukan"

"M-maksudmu?"

Kiyoon berhenti. Menatap mata sembab gadis berseragam di depannya. "Jangan menjauh dariku. Jangan lupakan apa yang ku lakukan padamu. Jika kau menyukaiku. Tetaplah menyukaiku"

"K-kau?"

"Tidak ada penolakan. Besok kau harus melakukan tugasmu"

Begitu kata Kiyoon. Lalu, menarik tangan Hyun Jin agar belari karena hujan turun.

Jangan pikir mereka akan berlarian di bawah guyuran hujan seperti film India. Karena, beberapa meter dari mereka berdiri sudah ada bus yang menunggu. Kiyoon hanya bermaksud membawanya naik bus sebelum tubuhnya basah kuyup.

Di dalam bus, Hyun Jin menyandarkan kepalanya di bahu sang pria lalu terlelap.

..

Dan malam itu, Hyun Jin mencari kepastian atas perlakuan pria bermarga Min itu padanya.

"Kiyoon!  Apa maksud ciumanmu itu?"

Kiyoon tersenyum. Lalu, berbalik dan berjalan meninggalkan gadis itu.

"Hei! Jawab dulu!" Seru Hyun Jin. Merasa di abaikan, dia berlari mengejarnya dan memukul pundaknya dari belakang.

Seketika Kiyoon berbalik dan menangkap tangan Hyun Jin. Mengagetkannya dengan kecupan kilat di bibirnya.

Kiyoon berbisik lembut di telinga Jinnie. Membuatnya semakin membulatkan matanya.






"Aku menyukaimu"

Malam itu, menjadi malam paling bahagia bagi Hyun Jin. Bahkan sampai tidak bisa tidur karena sibuk tersenyum.

.

"Sejak kapan kau mulai menyukaiku?" Tanya Kiyoon pada gadis yang berjalan di sampingnya.

"Kau sungguh ingin tahu?"

"Jawab atau ku tinggal?"

"Iya! Sejak aku jatuh menimpa tubuhmu di ruang olah raga waktu itu. Sangat lama. Sudah lama sekali. Sejak saat itu, jantungku selalu berdetak tidak wajar saat dekat denganmu"

"Selama itu kau menahannya?"

"Ya. Mau bagaimana lagi? Ada orang yang juga menyukaimu. Bahkan, aku di minta membantunya mendekatimu"

"Bodoh!"

"Kenapa bodoh?"

"Ya, kau bodoh"

"Kata ibuku, Cinta akan mencari cintanya sendiri. Tapi, aku juga ingat kata-kata ibumu. Satu berbanding seribu orang yang bisa mendapatkan cinta pertama. Aku jadi takut hubungan kita hanya sementara. Ibumu saja harus melewati banyak cinta sebelum mendapatkan ayahmu. Begitu pula ibuku" ujar Hyun Jin sedikit menunduk.

"Lalu?"

"Aku tidak tahu"

"Kau bukan cinta pertamaku"

Hyun Jin mengernyit. Matanya langsung menyerang mata Kiyoon. Mencari tahu apa yang di maksudkannya.

"Ada seseorang yang dulu ku sukai saat SMP. Jadi, jangan takut. Mungkin aku mendapatkanmu"

"Maksudmu? Kau tidak menyesal? Kau tidak ingin cari gadis lain?"

"Kau ingin aku mencari gadis lain?"

"J-jangan!"

"Jangan lupa besok ujian. Siapkan dirimu" Kiyoon Mengacak rambut lebat Hyun Jin.

"Baik! Kalaupun aku tidak bisa mengalahkanmu. Setidaknya, nilaiku tidak terlalu jauh darimu"

..

Hari ujian tiba. Dengan semangat Hyun Jin mempersiapkan diri. Bahkan semua siswa sibuk belajar sebelum lonceng berbunyi.

Kebetulan Kiyoon dan Hyun Jin beda ruang. Jadi, sesekali mereka hanya saling menatap dari jarak ruang satu ke ruang berikutnya. Dari sorot matanya, Kiyoon seolah memberi semangat. meyakinkan bahwa soal akan mudah di kerjakan.

Kriing

Lonceng berbunyi. Semua siswa berhambur memasuki kelas. Tinggal dua sejoli ini yang masih adu pandang di pintu masing-masing.







To be continue--

Semua sudah terklarifikasi kan?

Dua part terakhir ya.

Part 75 end

Eh ini...

Dedek visual kihoon pinter deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dedek visual kihoon pinter deh.

Dan itu, ya gustiii,,,  mirip Yoon sekali.

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang