Part 34

986 137 18
                                    

Lanjut! Dramanya pelan-pelan akan di mulai. Uhuyy!






..

Semua orang termangu melihat tamu yang berdiri tegak di hadapan mereka. Ya, Kihoon yang tidak kuasa menahan rasa nyerinya menyuruh sang tamu langsung ke halaman belakang.

Tidak ada satupun yang mengenali dua pria itu. Tapi, ada yang berbeda di antara salah satunya. Rae Na, dia meremat salah satu sisi celananya. Mulutnya seolah melantunkan sesuatu.

















"Park Jimin?" gumamnya pelan. Bahkan tidak ada yang mendengarnya.

"Katakan ada perlu apa anda kemari?" Kata Yoongi.

"Baiklah. Sebelumnya, perkenalkan aku Park Jimin dan ini anakku Park Jihoon. Kedatanganku kemari hanya ingin main saja. Ya, bertemu dengan Rae Na"

Kini semua atensi mengarah pada Rae Na. Dimana wanita itu berdiri kaku dengan wajah keterkejutan. Begitupun Yoongi. Sebagai suami, dia merasa cukup buruk dengan keadaan ini.

"Kita teman satu SMP dulu. Ah, ya? Apa kau lupa padaku? Kau bahkan tidak menyambutku" kekeh Jimin yang memperburuk batin Rae Na.

Percayalah, jika tidak segera di jelaskan. Akan ada kesalahpahaman di sini. Apa lagi suaminya yang sudah menatap tajam di sampingnya.

Tiba-tiba Hyun Jin mendekati Rae Na. Membisikkan sesuatu padanya. "Bibi? Jadi, ini Park Jimin cinta pertama bibi?"

Nasib buruk. Berdoalah kata-kata gadis ini tidak sampai di telinga suami dinginnya. Bisa perang kerajaan jika dia salah mengerti.

"Jangan salah paham. Aku kesini hanya ingin mengonsultasikan tentang asuransi juga properti dari perusahaan Min. Ku pikir akan lebih mudah jika konsultasi dengan teman sendiri" begitu terang Jimin. "Maaf, Kami mengganggu acara kalian. Kalau begitu aku permisi saja" ucap pria itu.

Yoongi sedikit melirik gelagat istrinya. Namun, dia biarkan saja.

"Ah, tidak. Itu tidak sopan. Bergabunglah dengan kami"

Sontak atensi Rae Na langsung mengarah pada sang ibu mertua yang dengan mudahnya menerima tamu asing.

"Tapi-"

"Tidak apa"

Acara kembali berlanjut. Namun,  menyisakan rasa canggung antara Rae Na dan suami. Tentu jika itu hanya tentang cinta pertama, Rae Na sudah tidak ada rasa. Lagi pula, Jimin sendiri pun sudah berkeluarga.

Masalahnya adalah Yoongi tampak tidak suka dengan fakta bahwa Jimin adalah teman sekolahnya. Di tambah ucapan Hyun Jin yang mungkin saja sampai di telinganya. Dia takut Yoongi akan berpikir yang tidak-tidak nantinya. Apalagi setelah pujian Jimin baru saja.

"Tidak kusangka kau lebih cantik sekarang"

Deg!

Rae Na merasa darahnya berdesir tiba-tiba. Bagaimana mungkin dia berkata dengan mudahnya di depan suaminya.

Yoongi tak luput dari pandangan istrinya. Meski diam,  tapi percayalah Yoongi sedang menahan cacian di dalam sana.

"e-eh? Biasa saja" Rae Na segera meraih lengan suaminya. Berusaha meredam kemungkinan terburuk berikutnya. "Ini juga berkat suamiku. Dia memberikan   apa yang ku butuhkan" lanjutnya.

"Tidak ku sangka anakmu sudah besar-besar"

"Ya, begitulah. Anakmu juga sudah besar. Mana ibunya?" sebisa mungkin Rae Na bersikap ramah.

"Kami sudah cerai"

"C-cerai?"

Kihoon tengah duduk di ruang makan. Dia baru saja menelan obat yang sama sekali tidak dia inginkan. Di genggamnya botol kecil itu saking geramnya.

"Kau minum obat itu lagi?"

Lagi-lagi, suara itu muncul mengganggunya. Menyebabkan Kihoon harus melihat yang punya suara.

"Kenapa kau kesini?"

"Aku? Aku ingin ke toilet"

Setelah jawaban itu Kihoon kembali diam. Tidak peduli lagi dengan lalu lalangnya.

.

Hee Jin kembali dari toilet. Makan malam pun akhirnya di mulai. Kelaparan memang sudah menyerangnya dari tadi.

Semua duduk rapi di meja panjang dengan berbagai hidangan yang tertata rapi. Berterimakasihlah pada ayah Rae Na yang andil besar dalam makan malam ini.

"Dimana Kihoon?" Tanya Rae Na yang merasa kehilangan satu anaknya.

Semua mata langsung mengedar ke penjuru halaman.  Namun, tidak di dapati anak bungsu kesayangannya.

"Bibi?" gumam Hee Jin yang kebetulan duduk di dekatnya. Rae Na pun menanggapi suara yang memanggilnya. "Apa bibi tahu Kihoon minum obat?"

Mendengar itu, Kiyoon yang tadinya menunduk langsung mendongak. Pikirannya langsung mengarah pada kambuhnya sakit sang adik.

"Apa dia sakit? Obat apa yang dia minum? Aku melihatnya tidak hanya sekali" lanjut Hee Jin dengan polos juga pelan.

"Obat? Bibi tidak tahu. Mungkin hanya vitamin atau obat yang bibi simpan di rumah. Apa kau lihat dia di mana?"

"Eemm, dia duduk sendiri di ruang makan"







To be Continue--

Yuuhhuuu,,, biar greget udah tambah cast lagi. Uyee...

Bingung bingung kalian kea gue..

Btw anak2nya jd banyak. Dan di book ini emang bertabur bintang shay.

Maafkan kalo makin gaje dan terbelit2.

Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang