Part 44

1K 131 42
                                    

Gak panjang kok. Pendek aja.




..

Siapa sangka jika keadaan jadi begini. Hyun Jin yang berusaha menghindari dua pria yang sempat beradu beberapa hari lalu. Ingin rasanya melupakan itu. Tapi, kata-kata Jihoon sang adik kelas selalu terngiang di otaknya.

"Cih! Min Kiyoon, kau bisa saja menyukainya. Tapi, jangan harap kau bisa mendapatkannya. Karena aku yang akan mendapatkannya. Sungguh tidak elit kakak yang baik ini di sukai orang sepertimu"

Bagaimana jika benar?

Jihoon?

Bahkan dia dua tahun lebih muda darinya. Kiyoon, seumuran dengannya. Tapi, apa mungkin menyukainya?

Ck! Lupakan!

Untuk apa memikirkan orang sepertinya? Miris!

"Kakak!" Panggilan itu menyerbu telinganya.

Haruskah dia menghindar?

Berapa kali dia akan melakukannya?

Baiklah! Kim Hyun Jin yang pemberani, untuk apa takut hal seperti itu?

"Ya?"

"Maaf untuk kata-kataku waktu itu"

"Sudahlah!"

"Tapi, aku-"

"Oh, Hyun Jin?" Suara Yeri terdengar dari arah depan. Dia jalan berama Kiyoon rupanya.

"Em, ya?"

"Kau sudah ada teman rupanya? Atau dia pacarmu?"

"Apa? Dia adik kelas kita"

"Kalau begitu, Kiyoon bisa untukku seutuhnya, kan?" Cengir Yeri kelewat bahagia.

"Em? O-oh, ya"

Ragu? Kenapa jadi ragu? Biarkan saja!

"Kami mau ke kantin. Kalian mau ikut?"

"Aku tidak. Aku mau ke ruang olahraga. Bagaimana denganmu, Jihoon?"

"Aku ikut kakak saja"

Keduanya pergi kearah masing-masing. Namun, mata Kiyoon seolah tak ingin lepas dari dua orang yang telah berlalu di belakangnya.

....

Berhubung jam makan siang. Sesekali menerima ajakan teman makan di luar mungkin tidak apa-apa. Terbukti kini mereka sudah berada di sebuah restoran tidak jauh dari kantornya.

"Kapan anakmu tanding lagi?" Tanya salah satu diantara 4 orang yang ada di sana.

"Sekarang sedang istirahat. Belum ada jadwal lagi"

"Beruntungnya kau, di kelilingi pria hebat" puji salah satu lagi.

"Menurut kalian saja" jawab Rae Na, terus menyuap makanannya. "Kalian tidak tahu saja repotnya mengurus mereka" kekehnya di ikuti teman-temannya.

Selesai makan mereka segera kembali ke kantor. Meninggalkan Rae Na sendiri. Ya, dia bilang ingin menghubungi suaminya dulu.

"Kau sudah makan?" Tanyanya berdiri di depan restoran.

",,,"

"Kalau belum, aku ingin membelikan untukmu"

",,,"

"Baiklah. Selamat bekerja"

Rae Na segera menyimpan ponselnya dalam saku. Tiba-tiba di kejutkan dengan seseorang yang ada di depannya.

"Kenapa terkejut?" Tanya orang itu.

"Em? Tidak. Tidak apa-apa. Sedang apa kau di sini?"

"Hanya cari makan. Ingin menemaniku?"

"Maaf, Park Jimin. Aku sudah makan. Harus segera kembali ke kantor"

Jimin melirik jam di tangannya. "Kurasa masih ada waktu"

Atas sedikit paksaan, Rae Na mau menemani Jimin atau mantan pujaan hatinya untuk makan siang. Hanya menemani, tidak ikut makan.

"Berapa lama kita tidak bertemu?" Tanya Jimin di tengah suapan makannya.

"Tidak tahu, 25 tahun, mungkin?" Jawab Rae Na dengan wajah datar.

"Kau masih baik mengenalku"

"Tidak juga"

"Aku tidak menyangka kau akan tampil seperti ini setelah sekian lama"

"Seperti apa maksudmu?"

"Lebih cantik dan dewasa?" Jimin sedikit melirik wanita di depannya.

"Aku sudah punya dua anak jika kau lupa. Bagaimana denganmu? Kenapa kau cerai dengan istrimu?"

"Karena dia menginginkan hati yang lain"

"Apa tidak terbalik?"

"Tidak. Tapi, dulu. Sekarang aku menginginkan hati yang lain juga"

"Siapa?"

Jimin menatap lekat ibu dua anak di depannya. "Kau!"





..

Jika di lihat, Hyun Jin dengan Jihoon semakin dekat saja. Dapat di lihat dari setiap kebersamaan mereka. Terbukti saat ini saja mereka keluar dari sekolah bersama.

Kebersamaan itu tentu tertangkap oleh mata siswa bermarga Min di belakang mereka. Tak ingin ambil pusing, siswa itu berjalan mendahului mereka.

"Dasar otak seribu sialan!" Umpat Hyun Jin lirih setelah melihat Kiyoon satu langkah di depan mereka.

"Apa?" Jihoon bertanya.

"Em? Oh, tidak!"

"Kakak? Kapan ada waktu?"

"Waktu? Memang kenapa?"

"Ayo jalan-jalan"












To be continue--

Mood gue ancur gaess!


Lavyu

Ryeozka

FIX! LOVE / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang